Peserta Vaksinasi Membanjir, Sidoarjo Tambah Gerai Layanan
Vaksinasi massal yang digelar pemerintah Sidoarjo di Gedangan, Senin (12/7/2021), diserbu belasan ribu orang. Hal itu memicu kerumunan sehingga memacetkan jalan raya. Pemda berjanji menambah gerai layanan vaksinasi.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Kegiatan vaksinasi massal yang digelar Pemerintah Sidoarjo di Gedangan, Senin (12/7/2021), diserbu belasan ribu orang. Hal itu memicu kerumunan sehingga memacetkan jalan raya. Pemerintah daerah berjanji menambah gerai layanan vaksinasi massal agar masyarakat tak panik dan berebut mendapatkan vaksin.
Ribuan orang berjubel di Jalan Raya Gedangan, arah Surabaya, sejak Senin pagi. Mereka merupakan peserta vaksinasi yang berebut masuk tempat layanan vaksinasi massal. Namun, karena peserta yang berada di dalam lokasi sudah penuh, peserta lainnya diminta menunggu di luar sehingga meluber ke jalan raya.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan, animo warganya mengikuti vaksinasi sangat tinggi. Namun, mereka tidak mematuhi jadwal layanan yang sudah diatur oleh penyelanggara sehingga datang berbarengan. Hal itulah yang menyebabkan terjadinya kekisruhan kegiatan vaksinasi massal.
”Kuota layanan vaksinasi yang disediakan sebanyak 10.000 sehari di gerai vaksinasi massal Gedangan ini. Peserta vaksinasi dibagi dalam beberapa gelombang. Namun, mereka tidak mematuhi jadwal layanan tersebut sehingga datang bersamaan,” ujar Muhdlor.
Layanan vaksinasi massal yang diberikan Pemkab Sidoarjo ini dikoordinasikan melalui pemerintah desa. Seluruh peserta didata dari desa masing-masing, kemudian disetorkan ke kecamatan. Peserta sudah mendapatkan formulir vaksinasi yang dibagikan oleh pemeritah desa dan diisi datanya dari rumah.
Dengan mekanisme seperti itu, peserta tinggal datang untuk menjalani penapisan kesehatan, penyuntikan vaksin, dan menunggu hasil observasi kejadian ikutan pascaimunisasi. Peserta tak perlu berlama-lama di gerai layanan sehingga antrean bisa bergerak cepat.
Namun, perencanaan yang sudah disusun itu berantakan karena peserta tak mematuhi jadwal layanan. Selain itu, banyak warga yang belum terdaftar langsung datang ke gerai vaksinasi. Mereka menerima informasi yang menyatakan peserta bisa datang tanpa mendaftar dengan menunjukkan kartu identitas.
Gerai layanan vaksinasi massal di Gedangan ini merupakan salah satu gerai yang disediakan Pemkab Sidoarjo. Kegiatan ini terselenggara karena dukungan dari ratusan sukrelawan yang terlibat, seperti anggota polisi, anggota TNI, sukarelawan tenaga kesehatan, sukarelawan dinas sosial, dan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Sidoarjo.
Peserta vaksinasi dibagi dalam beberapa gelombang. Namun, mereka tidak mematuhi jadwal layanan tersebut sehingga datang bersamaan.
Muhdlor mengatakan, kehadiran gerai layanan vaksinasi massal ini berjalan beriringan dengan layanan vaksinasi reguler yang dilakukan oleh 26 puskesmas. Dengan melibatkan sukarelawan, tenaga kesehatan yang bertugas di puskesmas tetap bisa menjalankan perannya secara maksimal.
”Adanya gerai vaksinasi massal ini diharapkan mempercepat capaian vaksinasi dan memperluas cakupannya. Dengan demikian, kekebalan komunitas segera terbentuk agar pandemi Covid-19 bisa diatasi,” kata Muhdlor.
Melihat tingginya animo masyarakat mengikuti vaksinasi, Pemkab Sidoarjo berjanji menambah gerai layanan. Ada dua lokasi yang direncanakan, yakni Stadion Gelora Delta Sidoarjo dan Markas Polresta Sidoarjo. Sebelumnya, vaksinasi massal digelar di dua lokasi tersebut dengan jumlah peserta 1.000 hingga 2.000 orang dalam sehari.
Pemkab Sidoarjo akan melibatkan tenaga kesehatan dari Polresta Sidoarjo dan Pasukan Marinir 2 Gedangan agar tidak mengganggu program vaksinasi reguler yang diselenggarakan di puskesmas. Alasannya, beban tenaga kesehatan sudah sangat tinggi karena pasien Covid-19 yang terus meningkat.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Jatim, penambahan kasus baru terkonfirmasi positif di Sidoarjo terus meningkat. Pada Minggu (11/7/2021), misalnya, terdapat penambahan kasus baru sebanyak 72 kasus sehingga secara kumulatif menjadi 12.763 kasus sejak awal pandemi.
Dalam sepekan belakangan penambahan kasus baru Covid-19 di Sidoarjo berada di angka 60-70 kasus per hari. Jumlah itu naik signifikan karena pekan sebelumnya penambahan kasus baru masih di kisaran 40 kasus per hari. Hal itu menempatkan Sidoarjo di zona merah atau daerah risiko tinggi sebaran virus SARS-CoV-2.
Wakil Ketua Satgas Covid-19 Sidoarjo Komisaris Besar Kusumo Wahyu Bintoro mengatakan, ada tiga strategi penanganan pandemi, yakni menekan mobilitas masyarakat, mempertebal penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro, dan menggenjot vaksinasi untuk mengakselerasi terbentuknya kekebalan komunitas.
”Upaya menekan mobilitas masyarakat dilakukan melalui PPKM darurat. Adapun strateginya menyekat tujuh ruas jalan utama dengan harapan menurunkan jumlah pelaku perjalanan. Selain itu, menggencarkan operasi yustisi penerapan prokes,” tutur Kepala Polresta Sidoarjo ini.
Dia mengatakan, pada Minggu, misalnya, Satgas Covid-19 menindak ratusan pelanggar di wilayah Kecamatan Krian. Mereka adalah masyarakat yang nongkrong di sejumlah warung kopi tanpa menerapkan prokes. Selain itu, ada 94 pelanggar yang ditindak karena menjadi peserta dan menghadiri acara lomba memancing di sebuah kolam pancing.
Ratusan pelanggar prokes dan pelanggar aturan PPKM darurat ini mendapatkan teguran keras serta surat panggilan sidang tindak pidana ringan di GOR Delta Surya, yang digelar setiap Kamis. Mereka akan dijatuhi sanksi denda sesuai pelanggaran yang dilakukan.