Vaksinasi Covid-19 di Sidoarjo Mulai Sasar Ormas dan Komunitas Masyarakat
Penyuntikan vaksin terus digencarkan untuk mempercepat terbentuknya kekebalan komunitas di Sidoarjo. Untuk memperluas cakupan, kali ini giliran organisasi masyarakat dan komunitas yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO,KOMPAS — Organisasi masyarakat dan komunitas di Sidoarjo, Jawa Timur, menjadi sasaran vaksinasi untuk menekan kasus baru Covid-19. Namun, kedisiplinan sebagian warga mencegah penularan lewat pembatasan dinilai masih rendah.
Pada Minggu (11/7/2021), ribuan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Sidoarjo mendatangi markas kepolisian resor kota setempat. Mereka datang dari 18 kecamatan, baik secara perseorangan atau dalam rombongan.
Setelah melaporkan data identitas dan penapisan kesehatan, warga mendapat vaksinasi. Mereka diperbolehkan pulang setelah selesai menjalani observasi pemantauan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi.
”Vaksinasi massal untuk ormas ini sangat membantu masyarakat mendapat layanan vaksin. Hal itu penting mencegah sebaran Covid-19,” ujar Yusron, salah satu anggota Banser Sidoarjo.
Sidoarjo saat ini berada di zona merah dengan risiko sebaran Covid-19 tinggi, bersama 19 kabupaten dan kota lain di Jatim. Penambahan kasus baru terus melonjak. Pada Sabtu (10/7), misalnya, terjadi penambahan kasus baru sebanyak 69 kasus. Secara kumulatif, jumlah kasus Covid-19 Sidoarjo mencapai 12.691 kasus.
Kepala Polresta Sidoarjo Komisaris Besar Kusumo Wahyu Bintoro mengatakan, selain Banser, pihaknya juga mengundang sejumlah komunitas masyarakat seperti Info Lantas Sidoarjo (ILS) untuk ikut vaksinasi. Total kuota vaksin yang disediakan sebanyak 2.000 dosis untuk penyuntikan dosis pertama.
”Kepada masyarakat yang belum vaksin, segera datang ke gerai-gerai layanan vaksinasi baik yang diadakan Polresta Sidoarjo, Kodim 0816 Sidoarjo, maupun Pemkab Sidoarjo. Jangan malas ikut vaksinasi agar segera terbentuk kekebalan komunitas,” kata Kusumo.
Kusumo, yang juga Wakil Ketua Satgas Covid-19 Sidoarjo, menambahkan, pihaknya kembali membuka layanan vaksinasi massal di markas polisi sejak Sabtu kemarin. Kuota layanannya 1.000 dosis vaksin setiap hari. Syaratnya mudah, cukup menunjukkan kartu identitas penduduk Sidoarjo atau surat keterangan domisili.
Bupati Sidoarjo Ahmad Mudlor menambahkan, untuk meningkatkan capaian vaksinasi, pemda menargetkan penyuntikan 9.000 dosis vaksin setiap hari. Target itu akan dicapai melalui berbagai strategi, salah satunya vaksinasi reguler di 18 puskesmas di Sidoarjo.
”Cara lainnya melalui serbuan vaksinasi massal seperti pembukaan gerai-gerai layanan di kepolisian, Gelora Delta Sidoarjo, dan kawasan perumahan, serta balai desa,” kata Muhdlor.
Upaya lain, dengan menggenjot implementasi vaksinasi gotong royong. Vaksinasi gotong royong merupakan layanan vaksin untuk karyawan atau pekerja yang difasilitasi oleh perusahaan. Pemkab Sidoarjo akan membantu penyediaan vaksinator. Sementara pembelian vaksin dilakukan perusahaan.
Selain memberikan vaksinasi kepada karyawannya, perusahaan juga bisa membantu memberikan layanan vaksin kepada masyarakat sekitarnya dalam program tanggung jawab sosial. Hal itu dilakukan PT Kayu Mebel Indonesia yang memberikan layanan vaksinasi sebanyak 300 lebih dosis vaksin untuk karyawan dan warga sekitarnya.
Pelanggaran
Sementara itu, berdasarkan hasil evaluasi sepekan pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat di Sidoarjo, mobilitas masyarakat masih tinggi. Padahal, penyekatan lalu lintas sudah dilakukan di tujuh titik jalan utama, seperti pertigaan Buduran, pertigaan Cemengkalang, pertigaan Candi, dan keluar Tol Waru.
Selain itu, masih banyak pelanggaran yang dilakukan masyarakat selama masa PPKM darurat. Komandan Kodim 0816 Sidoarjo Letnan Kolonel Iwan Nusi mengatakan, jenis pelanggaran yang masih marak seperti penggunaan masker yang tidak sesuai aturan, berkerumun, dan melanggar jam malam.
Satgas Covid-19, misalnya, menemukan banyak warga masih bepergian di atas pukul 22.00. Sejumlah kolam pancing masih buka dan didatangi pemancing. Selain itu, warung kopi juga banyak yang bandel dengan ngotot menyediakan layanan makan minum di tempat.
”Satgas Covid-19 akan bertindak lebih tegas kepada masyarakat yang masih melanggar protokol kesehatan dan aturan jam malam untuk membatasi mobilitas,” ujar Iswan Nusi.
Menanggapi itu, Muhdlor mengatakan, pihaknya terus mengimbau masyarakat agar berdiam di rumah dan tidak bepergian apabila tidak memiliki kepentingan mendesak seperti bekerja. Dia juga meminta warganya tetap menerapkan protokol kesehatan meski telah divaksin.