Jual Tabung Oksigen di Atas HET, Kakak Adik Di Sidoarjo Ditangkap Polda Jatim
Kakak beradik di Sidoarjo ditangkap polisi karena memperdagangkan tabung oksigen dua kali lipat dari harga eceran tertinggi. Sebanyak 129 tabung disita untuk dibagikan kepada warga yang membutuhkan.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO,KOMPAS-Dua warga Sidoarjo, ditangkap tim khusus Sub Direktorat III Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur karena memperdagangkan tabung oksigen dua kali lipat dari harga eceran tertinggi. Sebanyak 129 tabung disita untuk dibagikan kepada masyarakat yang memerlukan.
Penjual tabung oksigen tersebut bernama AS dan TW. Mereka ditangkap, Jumat (9/7/2021) di Sidoarjo. Berdasarkan hasil penyidikan, kedua pelaku memiliki peran berbeda namun saling menguatkan.
AS bertugas membeli tabung oksigen dari produsen dengan harga Rp 700.000 per tabung dan menjualnya kembali ke pembeli dengan harga Rp 1.350.000 per tabung. Harga itu melampui Harga Eceran Tertinggi atau HET Rp 750.000 per tabung.
Kepala Polda Jatim Inspektur Jenderal Nico Afinta saat jumpa pers, Senin (12/7/2021) mengatakan ketika beraksi, pelaku AS dibantu oleh adik kandungnya yang bernama TW. Adapun peran TW, memasarkan tabung oksigen melalui media sosial seperti facebook dan Whatshapp grup.
“Baik AS maupun TW meraup keuntungan dari setiap tabung oksigen yang dijual sebesar Rp 650.000. Selain menangkap pelaku, tim juga menyita 129 tabung oksigen yang rencananya akan diserahkan kepada masyarakat yang membutuhkan,” ujar Nico.
Nico Afinta mengatakan dalam upaya penanganan Covid-19, Polda Jatim telah membentuk tim khusus yang bertugas mengawasi ketersediaan obat-obatan terapi dan oksigen serta penyaluran bantuan sosial. Tim ini bertugas memastikan distribusi obat, oksigen, serta bansos berjalan sesuai aturan.
Pihaknya tidak segan menindak tegas orang-orang yang melanggar aturan seperti menjual dengan harga tinggi atau menimbun barang untuk mengejar keuntungan pribadi. Pelaku akan dijerat dengan Pasal 62 ayat (1) Jo Pasal 10 UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.
Dalam menjalankan tugasnya, tim dari Polda Jatim bekerjasama dengan pemda, dinas kesehatan daerah, diperindag, dan BPOM Surabaya. Nico mengimbau masyarakat tidak segan melaporkan apabila mendapati penyelewengan penjualan obat-obatan Covid-19, tabung oksigen, dan penyaluran bansos untuk meringankan dampak ekonomi pandemi.
Pasokan Aman
Kepala Polresta Sidoarjo Komisaris Besar Kusumo Wahyu Bintoro menambahkan pasca penangkapan pelaku penjual tabung oksigen, pihaknya mendatangi dua perusahaan distributor. Dia memastikan stok dan pasokan oksigen untuk keperluan medis di rumah sakit rujukan Covid-19 terpenuhi.
Selain itu pihaknya meningkatkan pengawasan terhadap distribusi oksigen medis di masyarakat. Oksigen ini banyak diakses oleh pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri karena rumah sakit penuh. Selain itu oksigen juga dibutuhkan oleh pasien bergejala ringan namun memerlukan bantuan pernafasan.
“Masyarakat tidak perlu khawatir apalagi panik. Tidak ada kelangkaan oksigen dan distributor memastikan pasokannya lancar,” ucap Kusumo.
Dia menambahkan para distributor oksigen telah berkomitmen mengutamakan kebutuhan medis di atas kepentingan industri. Dengan komitmen tersebut, pasokan oksigen untuk pasien Covid-19 bisa dipenuhi. Oleh karena itulah, tidak perlu memborong tabung oksigen dan menyimpannya dalam jumlah banyak.
Kepada pedagang pengecer, Kusumo juga mengimbau agar tidak mempermainkan harga kepada konsumen. Pihaknya telah meningkatkan pengawasan dengan menerjunkan tim untuk memantau pelanggaran dan menindak tegas pelakunya. Di masa pandemi tidak seharusnya dimanfaatkan untuk kepentingan bisnis secara berlebihan.
Saya minta Bupati, Kapolres, Komandan Kodim, membantu rumah sakit apabila terjadi permasalahan terkait dengan pasokan oksigen (Khofifah Indarparawansa)
Sementara itu dalam kunjungannya ke Madiun, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga mendatangi distributor oksigen. Dia memastikan pasokan oksigen untuk daerah di pedesaan Jatim aman. Pendistribusiannya juga tidak terkendala sehingga kebutuhan pasien Covid-19 bisa dipenuhi dengan baik.
“Saya minta Bupati, Kapolres, Komandan Kodim, membantu rumah sakit apabila terjadi permasalahan terkait dengan pasokan oksigen. Saat seperti ini kebutuhan oksigen meningkat dan energi rumah sakit sendiri telah banyak terkuras untuk menangani pasien Covid-19,” kata Khofifah.
Khofifah mengatakan pihaknya telah meminta Pangdam V Brawijaya Mayjend Suharyanto dan Kapolda Jatim Nico Afinta mengawal pendistribusian oksigen agar terjamin kelancarannya. Oleh karena itulah, dia meminta pihak manajemen rumah sakit rujukan Covid-19 agar berkomunikasi intensif dengan kepala daerah dan forum komunikasi pimpinan daerah apabila mengalami kendala, agar bisa segera diatasi.