Bantuan 500 Ton Oksigen Cair dari Riau Dikirim ke Jakarta
Tanoto Foundation menyumbang 500 ton oksigen cair melalui PT Riau Andalan Pulp and Paper. Oksigen dikirimkan dari Riau hari ini dan diharapkan tiba di Jakarta pada Minggu (11/7/2021).
Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kebutuhan oksigen medis harian di Indonesia meningkat karena lonjakan kasus Covid-19, tetapi pasokannya tidak mencukupi. Bahu-membahu untuk mengatasi krisis ini diperlukan, termasuk kontribusi sektor swasta.
Pada Jumat (9/7/2021), Tanoto Foundation menyumbang 500 ton oksigen. Oksigen tersebut diproduksi PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di bawah APRIL Group. Oksigen tersebut merupakan hasil pengalihan fasilitas oxygen plant yang selama ini digunakan dalam proses produksi.
”Oksigen cair ini dikirimkan dari Pangkalan Kerinci, Riau, hari ini. Direncanakan (pengiriman) gelombang pertama akan tiba dan diterima di Jakarta pada Minggu (11/7/2021), dan diterima langsung oleh pemerintah. Oksigen ini akan disalurkan secara bertahap hingga beberapa pekan ke depan,” kata CEO Global Tanoto Foundation Satrijo Tanudjojo.
Produksi oksigen harian di Jawa sekitar 1.400 ton per hari, sedangkan kebutuhan oksigen di Jawa dan Bali saat ini 2.620 ton per hari.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono berterima kasih atas kontribusi perusahaan untuk menambah pasokan oksigen. Tambahan ini diharapkan bisa mengurangi angka kematian pasien Covid-19.
Menurut data Satgas Penanganan Covid-19, ada tambahan 38.124 kasus Covid-19 hari ini. Jumlah kematian bertambah 871 dan jumlah pasien sembuh bertambah 28.975 orang. Pada 7 Juli 2021, angka kematian akibat Covid-19 bertambah 1.040 kasus atau tertinggi selama pandemi di Indonesia.
Ketersediaan pasokan oksigen dapat membantu pasien yang kesulitan bernapas dan mengurangi potensi kematian. Namun, ketersediaan oksigen saat ini tidak cukup, khususnya untuk Pulau Jawa. Dante mengatakan, produksi oksigen harian di Jawa sekitar 1.400 ton per hari, sedangkan kebutuhan oksigen di Jawa dan Bali saat ini 2.620 ton per hari.
”Ada kekurangan sebanyak 700 ton per hari. Oksigen yang diberikan Tanoto Foundation untuk memasok kebutuhan oksigen akan sangat bermanfaat,” ucap Dante.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pemerintah berupaya mencari sumber-sumber oksigen lain. Ini dilakukan dengan meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri ataupun dengan impor.
”Kami laporkan juga bahwa kita sudah bisa mengamankan tambahan oksigen, baik dari produksi lokal maupun impor, sebanyak 922 ton. Yang jadi catatan kemudian adalah isu logistik. Keberadaan oksigen perlu didukung kemampuan logistik, termasuk kebutuhan ISO tank untuk mengangkut oksigen ke lokasi tujuan,” kata Agus.
Menurut data Kementerian Perindustrian, pasokan oksigen nasional saat ini mencapai 2.622,9 ton per hari. Pemerintah dan industri menambah pasokan oksigen 922,9 ton per hari dari kapasitas awal produksi nasional sebesar 1.700 ton per hari. Sebanyak 650 ton (70,4 persen) merupakan hasil impor, sementara 272,9 ton (29,6 persen) lainnya dari tambahan produksi nasional (Kompas.id, 9/7/2021).
Perkiraan kebutuhan oksigen per pasien Covid-19 berdasarkan tingkat keparahan klinis infografik.
Ia menambahkan, Kemenperin berupaya mengerahkan industri untuk membantu memenuhi lonjakan kebutuhan oksigen nasional. Industri diminta mengalihkan pasokan oksigennya untuk kebutuhan medis. Hal ini sesuai dengan Instruksi Menteri Perindustrian Nomor 1 Tahun 2021.
Sebelumnya, dalam rapat koordinasi Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian Kesehatan, dan Kemenperin, diputuskan bahwa produsen gas oksigen wajib menggeser 100 persen produksi oksigennya untuk medis, bukan untuk industri.
”Saya minta 100 persen produksi oksigen untuk kepentingan medis dulu. Artinya, seluruh alokasi industri harus dialihkan ke medis,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan, Senin (5/7/2021).