Gubenur Jambi yang baru, Al Haris, menyampaikan keseriusannya untuk menanggulangi Covid-19 di wilayahnya. Salah satunya dengan membangun rumah sakit khusus wabah.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·3 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Dalam Rapat Paripurna Istimewa di Gedung DPRD Jambi, Jumat (9/7/2021), Gubenur Jambi yang baru, Al Haris, menyampaikan rencananya membangun rumah sakit khusus wabah. Tujuannya untuk mempercepat penanganan Covid-19 sekaligus menjadi tempat antisipasi wabah lainnya di masa mendatang.
”Rencana kami, membangun rumah sakit khusus wabah. Ke depan, bila Covid-19 sudah dapat teratasi, rumah sakit ini tetap bisa beroperasion sebagai bentuk antisipasi wabah-wabah lain yang kita tidak tahu kapan datangnya,” katanya dalam sambutan serah terima jabatan gubernur yang dihadiri legislatif, forum komunikasi pemimpin daerah, serta satuan-satuan kerja di Pemerintah Provinsi Jambi.
Al Haris dan wakilnya, Abdullah Sani, dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/7/2021). Pasangan ini memenangi dua kali pemungutan suara, termasuk pemungutan suara ulang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi. Mereka mengalahkan dua pasangan lainnya, Cek Endra dan Ratu Munawaroh serta Fachrori Umar dan Syafril Nursal.
Haris menambahkan, masalah Covid-19 menjadi prioritas penanganan pemerintahan yang baru. Pada jangka pendek, programnya adalah memantapkan kelembagaan Satuan Tugas Penanggulangan Covid-19 agar lebih optimal. Selain itu, keluarga miskin dan keluarga terdampak lainnya akan mendapatkan jaring pengaman sosial. Mereka juga menerima vaksinasi gratis dari pemerintah.
Sebagaimana data Tim Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Jambi, jumlah kasus harian terkonfirmasi positif terpapar virus SAR-CoV-2 terus meningkat. Hingga Kamis, kata juru bicara satgas, Johansyah, terjadi penambahan 123 orang. Akumulasi kasus terkonfirmasi positif mencapai 13.749 orang. Dari jumlah tersebut, angka kematian telah mencapai 291 orang.
Hingga saat ini, dari kapasitas 30 tepat tidur untuk pasien Covid-19 di Rumah Sakit Bratanata, tingkat keterisian sudah penuh. ”Begitu pula ketersediaan tempat tidur di RS Bayangkara dan RSUD Hanafie sudah di atas 90 persen,” kata Johansyah.
Tingginya keterisian itu seiring terus meningkatnya kasus harian Covid-19. Saat ini, Kabupaten Batanghari masuk zona merah, sedangkan Kota Jambi, Tebo, Tanjung Jabung Barat, Merangin, Bungo, dan Muaro Jambi masuk zona oranye.
Pemulihan ekonomi
Untuk memulihkan kondisi ekonomi, sektor nonformal yang terdampak Covid-19 juga akan dibangkitkan lewat bantuan modal usaha. ”Ini agar mereka tidak terus-menerus terpuruk dan masuk dalam jurang kemiskinan,” kata Haris lagi.
Ini agar mereka tidak terus menerus terpuruk dan masuk dalam jurang kemiskinan. (Al Haris)
Selain penanganan Covid, ia pun menargetkan tata kelola pemerintahan lewat reformasi birokrasi, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, dan memperkuat pelayanan publik. Layanan digital akan terus ditingkatkan dalam memberikan pelayanan publik.
Ada pula program bantuan Rp 2 miliar per kecamatan atau disebut ”Dumisake”, membangun kawasan pangan terpadu, serta kawasan ekonomi baru ”Sentusa” alis Sengeti– Tungkal–Sabak.
Terkait penurunan ekonomi daerah yang cukup tajam, pihaknya akan mengoptimalkan pengelolaan komoditas unggulan berkelanjutan dan meningkatkan industri pengolahan, sektor pariwisata, serta industri kecil dan menengah yang mendukung sektor itu.
Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi mencatat terjadinya deflasi di Kota Jambi dan Kota Muara Bungo sepanjang Juni 2021. Di Kota Jambi, indeks deflasi 0,20 persen, sedangkan di Bungo 0,39 persen. Kepala BPS provinsi Jambi Wahyudin menyebutkan deflasi terjadi pada kelompok pengeluaran.
Selain itu, selama Mei, tingkat hunian hotel juga masih rendah. tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang sebesar 33,67 persen alias menurun dari bulan sebelumnya yang mencapai 43,75 persen. Jumlah tamu yang menginap 22.009 orang, turun dari April yang mencapai 28.933 orang. ”Turun sebesar 23,93 persen,” tambahnya. Rata-rata lama tamu menginap pun hanya 1,63 hari.