Capaian vaksinasi Covid-19 di Jawa Barat baru mencapai 57 persen untuk dosis pertama dan 29 persen untuk dosis kedua. Vaksinasi massal pun digencarkan untuk mempercepat pembentukan kekebalan kelompok.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggencarkan vaksinasi Covid-19 secara massal saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat darurat. Hal itu bertujuan untuk mempercepat pembentukan herd immunity atau kekebalan kelompok.
Pada Rabu, (7/7/2021) vaksinasi Covid-19 diberikan kepada 5.000 orang di Institut Teknologi Nasional (Itenas), Kota Bandung. Vaksinasi massal juga digencarkan di tempat lain dengan menggunakan fasilitas umum yang dapat menampung peserta dalam jumlah banyak. Penyelenggaranya melibatkan dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota, TNI, Polri, dan pihak terkait lainnya.
”Vaksinasi sudah dibebaskan untuk semua usia secara umum dan sedang dimotivasi bagi semua elemen untuk melakukan seperti yang dilakukan Itenas saat ini,” ujar Gubernur Jabar Ridwan Kamil meninjau penyuntikan vaksin Covid-19 di Itenas. Ia menilai proses vaksinasi berjalan baik kerena memberlakukan pengelompokan jadwal peserta untuk mencegah kerumunan.
Menurut Kamil, vaksinasi merupakan satu dari tiga tugas utama Satgas Penanganan Covid-19 selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darutat. ”Satu adalah kedaruratan. Kami sudah memonitor urusan oksigen, urusan pusat pemulihan, dan lain-lain. Yang kedua adalah tetap mengurusi vaksinasi supaya herd immunity cepat tercapai. Ketiga adalah pemulihan ekonomi,” jelasnya.
Minggu ini, seluruh rumah sakit rujukan (Covid-19) diwajibkan menaikkan kapasitas tempat tidur hingga 60 persen. (Ridwan Kamil)
Hingga Rabu malam, dari sasaran vaksinasi tahap pertama dan kedua di Jabar terhadap 6,78 juta orang, baru 3,88 juta orang (57 persen) yang menerima vaksin dosis pertama dan 2 juta orang (29 persen) mendapatkan vaksin dosis kedua.
Vaksinasi massal juga dilakukan hingga ke desa-desa. Salah satunya di Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, yang diikuti lebih dari 200 warga, Rabu.
Kepala Desa Tenjolaya Ismawanto Soemantri mengatakan, dalam enam minggu terakhir, 1.700 warganya telah divaksin. Menurut dia, tingginya antusias warga karena kesadaran untuk membentengi diri dari ancaman Covid-19.
”Kami terus menyosialisasikan pentingnya vaksinasi dengan tujuan untuk pencegahan. Lebih baik mencegah daripada sudah terjadi baru ramai-ramai mencari obat,” ujarnya.
Percepatan vaksinasi sangat dibutuhkan untuk menurunkan potensi penularan Covid-19. Apalagi, kasus Covid-19 di Jabar merupakan yang tertinggi kedua dari 34 provinsi di Indonesia dengan 425.406 kasus.
Sejumlah 79.082 orang masih dirawat atau diisolasi, 340.412 orang sembuh, dan 5.712 orang meninggal. Penyebaran kasus Covid-19 di Jabar didominasi di kawasan Bodebek (Bogor, Depok, Bekasi) dan Bandung Raya.
Melonjak
Sementara itu, keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit di Jabar pascalibur Lebaran melonjak hingga tiga kali lipat. Untuk mengantisipasi rumah sakit semakin penuh, rasio tempat tidur pasien Covid-19 dinaikkan dari 40 persen menjadi 60 persen.
”Minggu ini, seluruh rumah sakit rujukan (Covid-19) diwajibkan menaikkan kapasitas tempat tidur hingga 60 persen,” ujar Kamil.
Okupansi tempat tidur pasien Covid-19 di Jabar mencapai 88 persen, Rabu (7/7). Jumlah itu menurun dibandingkan dengan dua hari sebelumnya dengan tingkat keterisian 90,76 persen.