Pejabat Majalengka Terus Terpapar Covid-19, Pemerintahan Diklaim Aman
Setelah bupati dan sekretaris daerah, kini Wakil Bupati Majalengka Tarsono Mardiana terkonfirmasi positif virus korona baru. Meski demikian, roda pemerintahan diklaim tidak terganggu.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
MAJALENGKA, KOMPAS — Gelombang pejabat Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, yang terpapar Covid-19 terus bertambah. Setelah bupati dan sekretaris daerah, kini Wakil Bupati Majalengka Tarsono Mardiana terkonfirmasi positif virus korona baru. Roda pemerintahan diklaim tidak terganggu.
”Insya Allah, (saya) fit karena tanpa gejala. Saya enggak merasa ada keluhan apa-apa, biasa saja. Sama sekali enggak ada batuk, panas dingin, lemas, dan sebagainya,” ujar Tarsono dalam pesannya, Sabtu (3/7/2021). Saat ini, Tarsono yang sudah divaksin menjalani isolasi mandiri di kediamannya di Majalengka.
Tarsono dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan tes usap berbasis reaksi berantai polimerase (PCR), Jumat (2/7/2021). Sebelum itu, hasil tes usap antigen yang ia ikuti menunjukkan negatif Covid-19. ”Ya sudah, lebih aman saya isoman (isolasi mandiri). Saya akan coba tes PCR lagi Senin (5/7/2021). Semoga negatif,” katanya.
Belum diketahui pasti dari mana Tarsono terinfeksi virus tersebut. Petugas dinas kesehatan setempat masih melacak kontak erat, termasuk melakukan tes untuk mendeteksi penyebaran virus.
Terpaparnya Tarsono menambah daftar pejabat Majalengka yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sekitar dua pekan sebelumnya, Minggu (21/6/2021), Bupati Majalengka Karna Sobahi teridentifikasi positif virus korona baru. Bupati berusia 67 tahun itu masih menjalani isolasi mandiri bersama istrinya, Dedeh Nurhayati.
Selain itu, Sekretaris Daerah Majalengka Eman Suherman dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka Harizal Ferdiansyah juga terkonfirmasi positif. Kini, Eman mendapatkan perawatan di RSUD Majalengka. Bahkan, Kepala Dinas Pendidikan Majalengka Ahmad Suswanto meninggal setelah tertular Covid-19.
Kerja dari rumah
Meskipun tiga pejabat teras Pemkab Majalengka masih diisolasi, Tarsono memastikan roda pemerintahan tetap berjalan. Sebelumnya, pihaknya telah meminta satuan kerja perangkat daerah agar menerapkan sistem 50 persen pegawai kerja dari rumah (work from home/WFH) dan selebihnya bekerja di kantor.
”(Pemerintahan) tetap jalan dengan WFH,” ucapnya. Apalagi, dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat 3-20 Juli, instansi yang bergerak di sektor esensial (pemerintahan) menerapkan WFH 75 persen dan 25 persen bekerja di kantor dengan protokol kesehatan ketat.
Pemerintahan tetap jalan dengan WFH. (Tarsono Mardiana)
Bupati Majalengka Karna Sobahi dalam instruksinya bernomor 443.1/1085/Satgas terkait PPMK Darurat melarang instansi pemerintah, badan usaha milik daerah, dan pihak swasta mengumpulkan pegawai dalam jumlah besar. Perjalanan dalam rangka tugas dinas juga diminta ditunda.
Hingga kini, total kasus positif Covid-19 di daerah berpenduduk 1,2 juta jiwa itu mencapai 6.818 orang secara kumulatif. Sebanyak 428 orang di antaranya meninggal, 2.070 orang menjalani isolasi, dan 4.320 orang sembuh. Kasus positif aktif tersebar di 26 kecamatan.
Windyah Lestari, sukarelawan LaporCovid-19, menilai, kasus pejabat yang terus terpapar Covid-19 menjadi peringatan bagi semua pihak. Siapa pun, termasuk pejabat, harus memperketat protokol kesehatan (prokes) dan membatasi mobilitas.
”Padahal, pejabat memiliki fasilitas untuk menerapkan prokes, layanan kesehatan terjangkau, dan telah divaksin. Ini berbeda dengan masyarakat biasa,” katanya.