Sebagai antisipasi lonjakan pasien Covid-19, Pemerintah Kabupaten Banyumas bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Purwokerto untuk membuat rumah sakit darurat Covid-19.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Banyumas bersiap menambah satu lagi rumah sakit darurat Covid-19 untuk mengantisipasi lonjakan pasien. Rumah sakit darurat ini bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Pihak universitas itu menyiapkan 100 tempat tidur untuk rumah sakit darurat Covid-19.
Kerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Purwokerto, menurut Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, sudah dibahas. Kini, tinggal kepengurusan izin. ”Kalau kondisi darurat tidak ada masalah, sebisa mungkin minggu depan sudah selesai,” kata Sadewo, di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (2/7/2021).
Rumah sakit darurat Covid-19 yang ada saat ini, yakni Hotel Rosenda, sudah terisi 25 pasien dari total tempat tidur yang tersedia sebanyak 80 unit. Di Rosenda, kapasitas tempat tidur ditargetkan 330 unit. Saat ini, sebagian tempat tidur masih dipakai sebagian untuk rumah karantina warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala.
Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Jebul Suroso menyampaikan, pihaknya terbuka untuk membantu Pemerintah Kabupaten Banyumas dalam menangani Covid-19. Mereka menyiapkan 100 tempat tidur untuk pelayanan rumah sakit darurat. ”Intinya, kami UMP, ketika diminta, kami siapkan 30 tempat tidur untuk ICU dan 70 untuk perawatan,” ujar Jebul.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto menyampaikan, untuk mengatasi kondisi tenaga kesehatan yang banyak terpapar Covid-19 karena kelelahan, pihaknya bekerja sama dengan sejumlah sekolah tinggi kesehatan agar mahasiswanya ikut menjadi sukarelawan dalam menangani Covid-19.
”Ini dengan UMP juga sudah ada 267 mahasiswa. Dari jumlah itu, dokter koas (co-assistant) ada 40. Sudah disebar ke rumah sakit darurat, ada yang di tempat vaksinasi, GOR dan puskesmas. Sudah lumayan. Dari sukarelawan itu bisa menutup kekurangan tenaga kita dan membuat tenaga kesehatan istirahat,” ucap Sadiyanto.
Ketika ditanya kondisi ketersediaan tempat tidur bagi pasien Covid-19, Sadiyanto mengaku belum memiliki data terbaru karena kondisinya yang sangat dinamis. Berdasarkan data 29 Juni lalu, jumlah tempat tidur ICU pasien Covid-19 di Banyumas ada 82 unit dan sudah terisi 75 unit atau 91,5 persen. Adapun tempat tidur untuk isolasi Covid-19 ada 854 unit, tetapi sudah terisi 767 unit atau mencapai 90 persen.
Hingga 1 Juli 2021, di Banyumas terdapat 12.592 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah itu, 11.453 orang sembuh, 486 orang meninggal, dan 653 orang masih menjalani perawatan atau isolasi.