Hilang di Pantai Kebumen, Pemancing Ditemukan Meninggal di Pantai Cilacap
Seorang pemancing di Kebumen yang tenggelam sejak Minggu ditemukan tewas di Cilacap. Sepanjang 2021, tercatat ada 20 korban kecelakaan air, 14 di antaranya meninggal dunia dan 6 lainnya hilang.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
CILACAP, KOMPAS — Tim SAR gabungan menemukan Sanrusdi (60), seorang pemancing, dalam kondisi meninggal dunia pada Selasa (29/6/2021). Sanrusdi hilang terseret ombak sejak Minggu (27/6/2021) pagi di Pantai Logending, Kebumen, Jawa Tengah. Kecelakaan yang menimpa Sanrusdi menambah panjang deret kecelakaan air di Jawa Tengah.
”Korban ditemukan pukul 09.00 di perairan Pantai Karangkemanten, Kecamatan Nusawungu, Cilacap, atau sekitar 6,4 nautical mill (11,85 kilometer) dari lokasi kejadian,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Cilacap I Nyoman Sidakarya dalam siaran pers, Selasa.
Korban dilaporkan terseret arus saat memancing di sekitar breakwater Pantai Logending, Kecamatan Ayah, Kebumen, pada Minggu (27/6/2021) pagi bersama dua rekannya. Saat itu tiba-tiba ombak besar menghantam lokasi memancing dan menyeret ketiganya. Dua rekannya berhasil selamat, tetapi Sanrusdi tenggelam. ”Penemuan korban dilaporkan pertama kali oleh seorang nelayan yang sedang mencari ikan. Dia melihat ada sosok yang mengapung memakai baju merah,” kata Sidakarya.
Berdasarkan laporan itu, tim gabungan segera menuju lokasi menggunakan rigit inflatable boat dan perahu jukung untuk mengevakuasi korban. ”Setelah korban ditemukan, operasi SAR dinyatakan ditutup,” ujar Sidakakarya.
Tim yang membantu operasi pencarian, antara lain, adalah Basarnas Cilacap, Polair Logending, Pos AL Logending, Polsek Ayah, BPBD Kebumen, SAR Lawet Perkasa, SAR Elang Perkasa, Tagana, Ubaloka, Rapi, Bagana, PMI Kebumen, Cilacap Rescue, Kowara, SAR lintas Batas Purworejo, MDMC Banyumas, SAR Jetis, serta para nelayan sekitar.
Penemuan korban dilaporkan pertama kali oleh seorang nelayan yang sedang mencari ikan. Dia melihat ada sosok yang mengapung memakai baju merah.
Dihubungi terpisah, Saeful Anwar dari Humas Kantor Basarnas Cilacap menambahkan, sepanjang 2021 terdapat 20 korban akibat kecelakaan air, baik di sungai maupun di laut. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat, wisatawan, nelayan, juga pemancing ikan untuk berhati-hati serta mewaspadai ombak yang besar. ”Untuk bulan Juni ini, Operasi SAR sebanyak lima kali dan menemukan lima korban meninggal dunia,” ucap Saeful.
Berdasarkan data, dari 20 korban itu, sebanyak 14 orang ditemukan meninggal dunia dan 6 di antaranya hilang. Lokasi kecelakaan meliputi pantai sepanjang Cilacap, Kebumen, dan Purworejo. Selain itu, ada pula korban tenggelam di Sungai Serayu (Banyumas), Sungai Klawing (Purbalingga), dan Sungai Pemali (Brebes).
Karakteristik pantai di selatan Jawa umumnya tampak landai, tetapi di beberapa lokasi terdapat palung. Selain itu, karena terdapat sejumlah muara sungai, terdapat beberapa titik yang merupakan pusaran air. Jika tidak diwaspadai dan terlena saat bermain air di pantai, wisatawan bisa terseret lalu terjebak di pusaran itu lalu tenggelam. Selain itu, ombak pun cenderung tinggi antara 2-4 meter.
Oleh karena itu, SAR Nasional POS SAR Cilacap mengimbau supaya wisatawan tidak bermain atau mandi di pantai. Jika terpaksa ingin bermain di laut, diharuskan memakai alat keselamatan, misalnya pelampung atau jaket keselamatan (Kompas.id, 3/6/2017).