Tujuh Orang Meninggal dalam Dua Kecelakaan di Malang
Dua kecelakaan berbeda di Kabupaten Malang menyebabkan tujuh orang meninggal. Masyarakat diminta untuk lebih berhati-hati.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Tujuh nyawa melayang dalam dua kecelakaan yang terjadi di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Badan Penanggulangan Bencana Daerah meminta warga berhati-hati saat beraktivitas di luar, termasuk di tempat wisata.
Dua kecelakaan itu yakni kecelakaan lalu lintas dan laut. Kecelakaan pertama merupakan tabrakan tunggal yang merenggut lima nyawa. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (26/5/2021) sekitar pukul 13.00 di Desa Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Lokasi tabrakan tak jauh dari wisata Coban Pelangi.
Satu mobil bak terbuka yang digunakan untuk mengangkut 12 penumpang tiba-tiba menabrak pohon di pinggir jalan. Akibatnya, lima orang meninggal seketika di lokasi kejadian dan penumpang lainnya dibawa ke RS serta puskesmas terdekat untuk menjalani perawatan.
”Siang itu entah karena sopir mengantuk atau rem blong, mobil menabrak pohon,” kata Kepala Desa Wringinanom Ahmad Muslimin.
Menurut informasi, mereka adalah rombongan warga yang sedang dalam perjalanan pulang setelah menghadiri acara arisan di Ranupani, Kabupaten Lumajang. Saat itu mereka hendak kembali ke rumah mereka di Ledoksari Tumpang, Kabupaten Malang.
Kepala Kepolisian Sektor Poncokusumo Ajun Komisaris Sumarsono mengatakan, saat ini polisi sedang melakukan olah tempat kejadian perkara. ”Seusai kejadian, korban segera dibawa ke rumah sakit dan klinik terdekat. Sopir kendaraan selamat dan saat ini menjalani perawatan di RS. Hingga kini belum bisa dimintai keterangan,” kata Sumarsono.
Sebelumnya, pukul 07.00, masih dalam hari yang sama, kecelakaan juga terjadi di Pantai Batu Bengkung, Desa Gajahrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. Ombak menggulung rombongan mahasiswa dari asrama Institut KH Abdul Chalim, Mojokerto. Dua orang meninggal, dua orang masih hilang, dan satu orang kritis.
Kecelakaan laut itu berawal dari delapan mahasiswa yang hendak menikmati suasana fajar di pantai tersebut. Rombongan mahasiswa itu tiba di kawasan Pantai Batu Bengkung pada malam sebelumnya dan mereka menginap di tenda.
Rabu sekitar pukul 06.00, enam orang di antaranya memutuskan menuju ke Gunung Batu Bengkung untuk berfoto-foto dalam suasana matahari terbit. Seusai berfoto, mereka memutuskan kembali ke tenda. Mereka menyeberang dari Gunung Batu Bengkung menuju lokasi kemah. Saat itu air laut naik sehingga memisahkan Gunung Batu Bengkung dengan daratan pantai.
Naas, tiba-tiba muncul ombak besar dari arah timur ke barat dan menyapu rombongan tersebut. Dua orang sudah ditemukan dalam kondisi meninggal. ”Hingga kini, pencarian terhadap korban terus dilakukan oleh tim gabungan. Mulai dari BPBD, Basarnas, PMI, Polair, masyarakat, dan lainnya,” kata Sekretaris BPBD Kabupaten Malang Bagyo Setyono.
Bagyo mengimbau pengunjung selalu waspada dalam setiap aktivitasnya, termasuk dengan mematuhi rambu-rambu keamanan di lokasi, misalnya tidak mendekat ke laut.