Wakil Wali Kota Cirebon Terpapar, Alarm Tingginya Penyebaran Covid-19
Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati terkonfirmasi positif Covid-19. Eti menambah panjang daftar kepala daerah yang terpapar virus korona baru tersebut.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Kasus pejabat daerah yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Jawa Barat bagian timur terus bertambah. Kali ini, Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati terpapar virus tak kasatmata tersebut. Kondisi ini menjadi alarm tingginya penyebaran Covid-19.
Eti tertular virus korona baru berdasarkan hasil tes berbasis reaksi rantai polimerase (PCR), Minggu (27/6/2021). ”Saat ini saya terpapar Covid-19. Saya pagi hari ini menyempatkan berolahraga dan berjemur,” ungkap Eti dalam akun media sosialnya, Senin (28/6/2021).
Belum diketahui pasti sumber penularan Covid-19 yang melanda perempuan berusia 55 tahun tersebut. Sepekan terakhir, aktivitas Eti cukup padat. Pada Jumat dan Sabtu (25-26/6/2021), misalnya, ia meninjau langsung program vaksinasi di Cirebon.
Mantan Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon ini mengingatkan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan (prokes). Tidak hanya mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, tetapi juga menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas.
”Kalau tidak perlu, tidak harus pergi ke luar (rumah) karena pandemi ini belum berakhir. Mudah-mudahan semua saling menguatkan, mendukung, dan memberi semangat yang sama,” ujarnya.
Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan, seorang anak Eti juga terpapar Covid-19. Kondisi mereka, lanjutnya, tanpa gejala Covid-19 dan kini menjalani isolasi mandiri di rumah dinasnya di Penggung.
”Kami sudah meminta tim medis untuk memonitor Bu Wakil Wali Kota dengan keluarga secara intensif,” katanya. Pelacakan kontak erat kasus positif juga terus dilakukan, antara lain kepada pengemudi dan ajudan Eti.
Pihaknya mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan virus korona baru di kota berpenduduk 340.000 jiwa itu. Hingga Senin, tercatat 6.817 kasus positif Covid-19 secara kumulatif.
Ini sudah parah. Banyak yang enggak dapat pelayanan RS (rumah sakit) sampai meninggal.
Dari jumlah itu, sebanyak 243 orang meninggal, 1.023 orang diisolasi, dan 5.551 orang dinyatakan sembuh. Bulan lalu, kasus terkonfirmasi tercatat 5.598 kasus. Artinya, dalam sebulan terakhir terdapat 1.219 kasus positif baru.
Eti menambah panjang daftar kepala daerah yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Jabar bagian timur. Pekan lalu, Minggu (20/6/2021), Bupati Majalengka Karna Sobahi yang berusia 67 tahun juga terpapar.
Sebelum itu, Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis dan Bupati Cirebon Imron Rosyadi juga terinfeksi virus tak kasatmata tersebut. Sejumlah pejabat daerah, seperti sekretaris daerah hingga kepala dinas di Jabar timur pun tidak luput dari Covid-19.
Windyah Lestari, sukarelawan LaporCovid-19, menilai, berulangnya kasus pejabat terkonfirmasi positif Covid-19 merupakan alarm merebaknya virus tersebut. Padahal, pejabat memiliki fasilitas untuk menerapkan prokes, layanan kesehatan terjangkau, dan telah divaksin.
”Berbeda dengan rakyat biasa yang mungkin tinggal berdesakan, di tempat kerjanya menimbulkan kerumunan, belum divaksin, dan sebagainya. Siapa pun sangat riskan terkena Covid-19,” ujarnya.
Windyah mendorong pemda membatasi mobilitas masyarakat, termasuk pejabat daerah di tengah lonjakan kasus positif. ”Lockdown (penguncian wilayah) total dengan monitoring (pemantauan) ketat. Ini sudah parah. Banyak yang enggak dapat pelayanan RS (rumah sakit) sampai meninggal,” ujarnya.