Cirebon Siapkan Tenda Darurat, Majalengka Tambah Ruangan Perawatan Covid-19
Pemkot Cirebon, Jawa Barat, menyiapkan tenda darurat untuk pasien Covid-19 tanpa gejala, sedangkan Pemkab Majalengka menambah ruangan isolasi. Berbagai upaya itu untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Pemerintah Kota Cirebon dan Kabupaten Majalengka di Jawa Barat mengerahkan sumber daya tambahan untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Selain menambah tempat tidur, pemda juga menyiapkan tenda darurat serta menambah tenaga kesehatan.
Di Kota Cirebon, dinas kesehatan setempat berencana mendirikan tenda darurat di halaman Hotel Ono’s yang merupakan tempat isolasi bagi pasien Covid-19 tanpa gejala. Dua tenda darurat itu bisa menampung 30 pasien.
”Ini alternatif jika kamar di hotel sudah tidak bisa menampung. Namun, tenda darurat ini butuh dukungan dana. Kami masih berkoordinasi dengan BKD (Badan Keuangan Daerah),” kata Sekretaris Dinkes Kota Cirebon Katibi kepada Kompas, Senin (28/6/2021), di Cirebon.
Saat ini, lanjutnya, sebanyak 52 kamar di Hotel Ono’s sudah diisi 67 pasien Covid-19. Artinya, terdapat beberapa kamar yang diisi lebih dari seorang pasien. Pemkot menyediakan tempat tersebut bagi pasien yang kesulitan menjalani isolasi mandiri di rumah.
Selain itu, ruangan isolasi di 11 rumah sakit di Kota Cirebon juga terus ditingkatkan. Hingga Senin siang, tingkat keterisian ruangan isolasi mencapai 96 persen atau 384 tempat tidur dari 402 unit.
Okupansi ruangan isolasi untuk pasien bergejala berat di intensive care unit bahkan mencapai 100 persen atau terisi 21 unit. Ruang isolasi di RS Umum Medimas, RS Sumber Kasih, dan RS Putera Bahagia juga sudah penuh.
Padahal, pihaknya telah menambah ruangan isolasi dari 325 tempat tidur dua pekan lalu menjadi 402 tempat tidur. Tingginya okupansi tersebut terjadi seiring lonjakan kasus Covid-19 di kota berpenduduk 340.000 jiwa itu.
Hingga Senin tercatat 6.817 kasus positif Covid-19 secara kumulatif. Dari jumlah itu, sebanyak 243 orang meninggal dunia, 1.023 diisolasi, dan 5.551 dinyatakan sembuh. Bulan lalu, kasus terkonfirmasi tercatat 5.598. Artinya, dalam sebulan terakhir terdapat 1.219 kasus positif baru.
Ada 12 orang antre di IGD (instalasi gawat darurat) untuk masuk ruang isolasi.
Katibi mengakui, penambahan ruangan di tengah lonjakan kasus terkendala sumber daya kesehatan. ”Kami sudah mengajukan anggaran SDM (sumber daya manusia) untuk penambahan nakes (tenaga kesehatan) ke Pemerintah Provinsi Jabar. Kami masih menunggu hasilnya,” katanya.
Lonjakan kasus Covid-19 juga diantisipasi di Majalengka. Direktur RSUD Majalengka Erni Harleni mengatakan, 14 tempat tidur tambahan disiapkan untuk ruang isolasi Covid-19. Saat ini, dari 39 tempat tidur hanya tersisa 6 unit.
Sebanyak empat tempat tidur dengan tekanan negatif yang menampung pasien Covid-19 bergejala juga telah penuh. ”Ada 12 orang antre di IGD (instalasi gawat darurat) untuk masuk ruang isolasi,” ucap Erni.
Sekretaris Dinkes Kabupaten Majalengka Agus Susanto mengatakan, penambahan 16 tempat tidur untuk pasien Covid-19 juga dilakukan di RSUD Cideres yang saat ini berkapasitas 52 unit. Namun, peningkatan jumlah ruangan isolasi terkendala minimnya nakes.
Apalagi, sebanyak 162 tenaga kesehatan (nakes) terpapar virus korona baru. Rinciannya, 97 orang berasal dari puskesmas, 30 orang di RSUD Majalengka, dan 35 lainnya dari RSUD Cideres. ”Kami masih membahas rencana perekrutan nakes,” ucapnya.