Pemkot Makassar Siapkan Pembelajaran Tatap Muka pada Tahun Ajaran Baru
Kasus landai, pemerintah kabupaten dan kota di Sulsel siap menyongsong pembelajaran tatap muka. Namun, epidemiolog mengingatkan, lonjakan kasus di daerah lain mungkin saja bergeser ke Sulsel beberapa pekan ke depan.
Oleh
Reny Sri Ayu
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Pemerintah Kota Makassar dan sejumlah pemerintah kabupaten/kota di Sulawesi Selatan menyiapkan pembelajaran tatap muka. Situasi pandemi Covid-19 yang dinilai masih terkendali, vaksinasi guru, dan kesiapan pihak sekolah menjadi alasan memulai pembelajaran tatap muka pada tahun ajaran baru nanti.
Pemerintah Kota Makassar adalah salah satu yang kini gencar melakukan berbagai persiapan untuk menyongsong pembelajaran tatap muka walau wilayah ini masih menjadi episentrum pandemi di Sulsel. Wali Kota Makassar M Ramdhan Pomanto mengatakan, sejauh ini persiapan dinilai cukup, termasuk vaksinasi guru yang sudah tuntas.
”Semua sudah dipersiapkan. Pihak sekolah secara teknis sudah mempersiapkan diri, guru-guru sudah divaksin, siswa nantinya akan kami tes antigen sebelum memulai pembelajaran. Tapi, kami tetap akan melihat perkembangan situasi. Jika tahun ajaran baru nanti kasus tetap landai, bisa dilanjutkan. Jika kondisinya berubah, tentu rencana juga berubah,” kata Ramdhan, Senin (21/6/2021).
Ramdhan mengatakan, saat ini pemkot telah melakukan pengadaan 400.000 alat tes antigen. Sebanyak 200.000 alat akan berada pada tim Covid Hunter Pemkot Makassar dan 200.000 alat akan disiapkan untuk pelajar SD dan SMP se-Kota Makassar yang jumlahnya lebih dari 197.000 orang.
”Jika memang pembelajaran tatap muka dilakukan, anak-anak akan dites antigen sebelum masuk sekolah. Dua minggu berikutnya kembali dites. Selanjutnya, secara periodik, tes tetap dilakukan, tapi dengan metode GeNose. Tentu kondisi sekolah dan penerapan protokol kesehatan tetap menjadi hal utama,” tutur Ramdhan.
Sejak beberapa waktu terakhir, pihak Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar telah diturunkan untuk melakukan penyemprotan disinfektan secara bergilir di setiap sekolah. Penyemprotan akan terus dilakukan hingga semua sekolah tuntas.
”Kami sudah memegang daftar sekolah se-Makassar. Kami sudah jalan sejak dua pekan lalu,” kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Makassar Hasanuddin.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, pada Minggu (20/6/2021) terdapat 50 kasus baru di Sulsel. Dari jumlah ini, sebanyak 39 kasus ada di Makassar. Selebihnya tujuh kasus di Luwu Timur dan masing-masing satu kasus di Kabupaten Bantaeng, Enrekang, Selayar, dan Pinrang.
Terkait hal ini, epidemiolog Universitas Hasanuddin, Prof Ridwan Amiruddin, mengatakan, walau kasus terlihat landai, pemerintah sebaiknya meninjau kembali rencana pembelajaran tatap muka. Dia menilai, kondisi sekarang belum memungkinkan untuk membuka sekolah tatap muka.
”Positivity rate (rasio kasus positif) masih tinggi, berkisar 8-15 persen. Kondisi geografis wilayah lain sedang meledak kasusnya, tidak menutup kemungkinan beberapa pekan ke depan akan bergeser ke Sulsel,” kata Ridwan.