17 Tenaga Kesehatan Terpapar Covid-19, IGD RSU Santa Elisabeth Purwokerto Ditutup Sepekan
Sejumlah tenaga kesehatan di RSU Santa Elisabeth Purwokerto terpapar Covid-19. Layanan IGD pun ditutup sementara. Atas lonjakan kasus yang meningkat, Bupati Banyumas Achmad Husein meminta warga disiplin prokes.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Layanan instalasi gawat darurat di Rumah Sakit Umum Santa Elisabeth Purwokerto di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, ditutup sementara mulai Kamis (17/6/2021) dan akan kembali buka pada Kamis (24/6/2021) karena 17 tenaga kesehatan di bagian IGD terpapar Covid-19. Bupati Banyumas Achmad Husein kembali meminta masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan.
”Data sudah ada di dinas kesehatan. Jumlah total ada 17 (orang terkonfirmasi positif Covid-19). Dokter 8 orang selebihnya perawat dan admin,” kata Direktur RSU Santa Elisabeth Purwokerto Dokter AR Siswanto Budi Wijoto saat dihubungi Kompas, Jumat (18/6/2021) pagi.
Siswanto menyampaikan, pelayanan di IGD ditutup sementara sepekan untuk proses sterilisasi. ”Yang tutup sementara hanya di IGD karena harus disterilkan dulu. Untuk poli spesialis tetap buka. Mohon doanya agar kami semua cepat pulih dan segera melayani masyarakat lagi,” katanya.
Dalam keterangan pers yang disusun Direksi RSU St Elisabeth disebutkan bahwa kondisi tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 dalam kondisi tidak bergejala berat dan CT Value-nya cukup tinggi atau berarti jumlah virus sedikit. Oleh karena itu, demi keamanan pasien dan keluarga serta seluruh pegawai, manajemen RSU St Elisabeth menghentikan sementara layanan di IGD, Poli Umum, Poli Gigi, dan Poli Reumatologi.
Senin depan ada tambahan. Saya minta sampai dengan 1.000 tempat tidur. (Achmad Husein)
Dari pantauan Kompas, di area parkir RSU St Elisabeth tampak ramai dipenuhi sepeda motor dan mobil. Sejumlah pasien memasuki lobi utama. Namun, pada sisi IGD, terdapat papan pengumuman bertuliskan ”Pelayanan IGD tutup sementara selama tujuh hari. Ditutup mulai Kamis (17/6/2021) pukul 14.00 dan dibuka kembali Kamis (24/6/2021) pukul 14.00”.
Secara terpisah, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, di Kabupaten Banyumas ketersediaan tempat tidur untuk pasien Covid-19 masih aman. Dari total 661 ketersediaan tempat tidur di 15 rumah sakit se-Kabupaten Banyumas, hingga kini sudah terisi 317 tempat tidur. ”Senin depan ada tambahan. Saya minta sampai dengan 1.000 tempat tidur,” ujarnya.
Husein menyebutkan, dari 317 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit di Kabupaten Banyumas itu terdiri dari 217 warga asal Banyumas, 41 pasien asal Cilacap, 23 pasien asal Purbalingga, 16 pasien asal Brebes, dan 5 pasien asal Kebumen.
Ada 4 orang asal Banjarnegara, serta pasien lainnya dari Pemalang, Jakarta Barat, Kendal, Sukoharjo, NTT, Yogyakarta, Batang, Kebayoran Baru, Kulon Progo, Maluku Tengah, Bekasi, dan Ciamis. ”Maka dari itu, hati-hati dan tolong kebijakan pemerintah kabupaten didukung supaya jangan banyak yang meninggal,” kata Husein.
Seperti diberitakan sebelumnya, jumlah kasus Covid-19 di Banyumas terus meningkat. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto menyebutkan, angka kematian di pertengahan Juni ini sudah mencapai 36 orang, padahal sepanjang Mei 2021, total kematian akibat Covid-19 mencapai 46 orang.
”Melihat indikator kematian, jelas Banyumas ada peningkatan yang luar biasa. Bulan kemarin satu bulan cuma 46 orang, sekarang baru setengah bulan sudah ada 36 orang,” kata Sadiyanto (Kompas.id, 16/6/2021).
Berdasarkan data, di Banyumas hingga 17 Juni 2021, ada 11.939 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Dari jumlah itu, 11.080 orang sembuh dan 450 orang meninggal. Lainnya masih menjalani perawatan dan juga isolasi mandiri.