Takut Kedaluwarsa, Sulut Kirim 64.000 Dosis AstraZeneca ke Kepri
Sebanyak 64.000 dosis vaksin AstraZeneca dari Sulawesi Utara diberikan kepada Kepulauan Riau untuk menghindari vaksin terbuang percuma akibat kedaluwarsa.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI & PANDU WIYOGA
·3 menit baca
MANADO, KOMPAS — Sekitar 64.000 dosis vaksin AstraZeneca dari Sulawesi Utara diberikan kepada Kepulauan Riau untuk menghindari vaksin terbuang percuma akibat kedaluwarsa. Kecepatan vaksinasi Sulut saat ini baru 10.157 suntikan per hari, sedangkan Kepri mencapai 17.362 suntikan per hari.
Dihubungi dari Manado, Kamis (17/6/2021), Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Sulut dr Steaven Dandel mengatakan, 64.000 dosis vaksin AstraZeneca itu dikirim ke Kepri pada Selasa (15/6/2021), atau 14 hari menjelang kedaluwarsa. Saat itu, stok vaksin di Dinas Kesehatan Sulut sekitar 166.000 dosis.
”Kecepatan suntikan di Sulut sekitar 10.000 dosis per hari, yakni AstraZeneca 7.000-8.000 dosis per hari dan Sinovac 2.000 dosis per hari. Kami prediksi sampai akhir Juni (kami) hanya mampu menghabiskan 100.000 dosis. Supaya tidak mubazir AstraZeneca-nya, pusat merealokasi ke daerah yang masih membutuhkan,” kata Steaven.
Menurut Steaven, Sulut mendapat alokasi AstraZeneca sebanyak 310.000 dosis, provinsi ketiga terbanyak setelah Bali dan Jawa Timur. Hingga Rabu (16/6/2021) malam, sebanyak 126.108 dosis telah terpakai. ”Kami akan mampu konsumsi 250.000-an dosis,” ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kepri Mohammad Bisri menyatakan, sebanyak 64.000 dosis AstraZeneca yang dikirim dari Sulut sudah sampai pada 16 Juni. Seluruh vaksin itu kini didistribusikan ke wilayah terpadat di Kepri, yakni Kota Batam.
Hingga 16 Juni, vaksinasi di Kepri telah mencapai 27,18 persen dari target 1,4 juta jiwa. Dari total 381.148 dosis vaksin yang telah digunakan di Kepri, sebanyak 192.502 dosis di antaranya diserap warga Batam. Vaksinasi di Batam kini mencapai 24,52 persen dari target 785.003 jiwa.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Batam Didi Kusmarjadi, pihaknya menghabiskan sekitar 9.200 dosis vaksin per hari. Antusiasme warga Batam untuk divaksinasi meningkat sangat tinggi sejak Pemkot Batam mulai membuka puluhan lokasi vaksinasi massal pada awal bulan ini.
Pada 16 Juni, stok vaksin di Batam sempat menipis dan sejumlah puskesmas sempat menghentikan vaksinasi massal. ”Persoalan sudah selesai, kami baru saja mendapat 64.000 dosis AstraZeneca dan 30.000 dosis Sinovac,” ujar Didi.
Bisri menambahkan, Satgas Penanganan Covid-19 Kepri telah mendistribusikan 133.200 dosis Sinovac dan 64.000 dosis AstraZeneca ke tujuh kabupaten/kota pada 16 Juni. Pemerintah pusat meminta Satgas Penanganan Covid-19 Kepri mengejar capaian vaksinasi minimal 700.000 jiwa pada akhir Juni.
Capaian rendah
Sementara itu, salah satu alasan Sulut tak mampu segera menghabiskan alokasi vaksin adalah kesulitan menjangkau warga lanjut usia (lansia). Dari target 172.736 orang, baru 28.136 orang (16,29 persen) yang disuntik dosis pertama. Vaksinasi dosis kedua pun baru menjangkau 10.584 orang (6,13 persen).
Kami sudah menggunakan pendekatan berbasis tempat-tempat ibadah demi meningkatkan cakupan.
”Tantangan terberat adalah sasaran kelompok lansia. Kami sudah menggunakan pendekatan berbasis tempat-tempat ibadah demi meningkatkan cakupan. Tetapi, sampai hari ini belum terlalu efektif,” kata Steaven.
Sebaliknya, jangkauan vaksinasi bagi petugas publik terbilang masif. Sebanyak 204.384 orang (104,82 persen) dari target 194.979 petugas publik telah menerima suntikan dosis pertama. Adapun 89.285 orang di antaranya (45,79 persen) telah tuntas divaksin.
Capaian vaksinasi bagi pekerja di sektor publik, kata Steaven, menggembirakan. Untuk sementara, tim vaksinasi di Sulut perlu setidaknya mempertahankan kecepatan 10.000 dosis per hari. ”Jika tidak, lini waktu target penyelesaian vaksinasi bisa bergeser dari akhir tahun 2021 menjadi pertengahan 2022,” ujarnya.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey menginginkan Manado menjadi pusat percepatan vaksinasi yang menargetkan 80 persen dari 2,6 juta warga daerah berjuluk ”Bumi Nyiur Melambai” itu. ”Saya targetkan Manado bisa menyuntikkan 3.000 dosis per hari,” katanya.
Pemerintah Kota Manado pun menggenjot vaksinasi dengan program Vaksin Hebat sejak 31 Mei 2021. Warga diajak mendaftarkan diri di puskesmas atau secara daring melalui aplikasi Vaksin Hebat. Wali Kota Manado Andrei Angouw menargetkan 7.000 orang divaksin setiap hari dan 140.000 orang setiap bulan hingga tiga bulan ke depan.