Kepri Berpacu dengan Batas Kedaluwarsa AstraZeneca
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau terus berupaya menggesa vaksinasi untuk mengejar batas kedaluwarsa vaksin AstraZeneca yang akan habis pada akhir Juni 2021.
Oleh
PANDU WIYOGA
·3 menit baca
BATAM, KOMPAS — Kepulauan Riau menjadi provinsi ketiga dengan capaian vaksinasi tertinggi setelah Jakarta dan Bali. Hal itu tidak lepas upaya Pemerintah Provinsi Kepri yang menggesa vaksinasi karena vaksin AstraZeneca akan mencapai batas kedaluwarsa pada akhir Juni 2021.
Kepala Dinas Kesehatan Kepri Mohammad Bisri, Selasa (15/6/2021), menyatakan, masih ada sekitar 4.000 vial vaksin AstraZeneca yang akan kedaluwarsa pada akhir Juni nanti. Namun, ia memprediksi, seluruh vaksin yang mendekati kedaluwarsa itu akan habis pada minggu ini.
”Semuanya akan segera terserap karena antusiasme warga sangat tinggi. Malah, Kepri akan mendapat limpahan 6.000 vial (AstraZeneca) lagi dari Sulawesi Utara untuk Batam,” kata Bisri.
Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina menyatakan, kini terdapat 67 titik vaksinasi di tujuh kabupaten/kota. Mayoritas titik vaksinasi massal itu puskesmas dan sebagian lainnya adalah sentra vaksinasi dari instansi serta lembaga pemerintah, seperti TNIdan Polri.
”Saya mengajak warga Kepri untuk segera mengikuti vaksinasi. Saat ini, vaksinasi adalah salah satu cara melindungi diri sekaligus melindungi orang terdekat dari Covid-19,” ujar Marlin.
Hingga 13 Juni, vaksinasi di Kepri telah menjangkau 24 persen dari total target 1,4 juta jiwa. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kepri menargetkan capaian vaksinasi 50 persen pada akhir Juni 2021. Adapun wilayah pariwisata, Batam dan Bintan, targetnya 70 persen pada akhir Juli 2021.
Semuanya akan segera terserap karena antusiasme warga sangat tinggi. Malah, Kepri akan mendapat limpahan 6.000 vial (AstraZeneca) lagi dari Sulawesi Utara untuk Batam.
Bahkan, Wali Kota Batam Muhammad Rudi menargetkan 100 persen capaian vaksinasi pada Agustus 2021. Untuk mengejar target itu, Pemerintah Kota Batam menjadikan Stadion Tumenggung Abdul Jamal sebagai pusat vaksinasi massal yang melayani warga setiap hari dari pukul 08.00 hingga pukul 15.00.
Percepatan vaksinasi di Batam juga menyasar kawasan industri. Pada 10 Juni, Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengeluarkan surat edaran untuk mengizinkan pekerja industri menggunakan vaksin gratis dari pemerintah. Sasaran vaksinasi kawasan industri tersebut menarget 392.819 pekerja.
Wakil Koordinator Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepri Tjaw Hioeng mengatakan, vaksinasi terhadap pekerja sudah dilakukan di Kawasan Industri (KI) Batamindo, KI Panbil, KI Kabil, dan PT Sat Nusapersada. Khusus di Batamindo, vaksinasi telah menjangkau 10.178 pekerja dari total 25.000 pekerja.
”Hari ini ada 2.448 pekerja yang divaksinasi di Batamindo. Kami menargetkan paling sedikit 1.500 pekerja divaksinasi per hari,” kata Tjaw.
Atasi ketimpangan
Untuk mencapai target vaksinasi 701.166 jiwa di Kepri pada akhir Juni, Satgas Penanganan Covid-19 Kepri harus memvaksinasi 32.634 orang per hari. Namun, saat ini, rasio vaksinasi per hari di Kepri baru mencapai 15.346 orang per hari.
Kabupaten Lingga menjadi daerah yang paling tertinggal dalam capaian vaksinasi di Kepri. Hingga 14 Juni, vaksinasi di Lingga baru menjangkau 11.181 orang atau 15,26 persen dari target. Padahal, capaian vaksinasi di enam kabupaten/kota lainnya sudah berada di angka 20-30 persen.
Gubernur Ansar mengatakan, Pemerintah Kabupaten Lingga harus mampu memvaksinasi 2.315 orang per hari agar target capaian vaksinasi 50 persen pada akhir Juni bisa tercapai. Dibutuhkan upaya ekstra untuk mencapai target itu karena vaksinasi di Lingga kini baru mencapai rata-rata 679 orang per hari.
Untuk mempercepat vaksinasi, Ansar menawarkan bantuan 30 vaksinator untuk menambah 84 vaksinator yang sudah ada. Ia berharap, hal itu dapat membantu Lingga mengatasi ketertinggalan capaian vaksinasi dari kabupaten/kota lain.