Vaksin AstraZeneca Mampu Lindungi dari Varian Delta
Di luar segala kekhawatiran terhadap efek samping, vaksin AstraZeneca yang kini digunakan untuk vaksinasi di Indonesia terbukti bisa melindungi terhadap varian Delta dari India dan varian Alpha dari Inggris.
Oleh
ATIKA WALUJANI MOEDJIONO
·3 menit baca
Tak hanya di tempat asalnya di India, varian Delta (B.1.617.2) mulai merepotkan banyak negara, termasuk Indonesia. Di Inggris, sejak pertengahan Mei, varian Delta menjadi galur dominan menggantikan varian Alpha (B.1.1.7).
Sementara di Amerika Serikat, Kepala Penasihat Medis Gedung Putih Anthony Fauci, Selasa pekan lalu, mengatakan, lebih dari 6 persen infeksi Covid-19 di negara adidaya itu disebabkan varian Delta.
Kabar baiknya, varian SARS-CoV-2 yang sangat menular tersebut masih bisa diatasi oleh vaksin yang ada saat ini. Badan Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE) pada 14 Juni 2021 mengumumkan, dua dosis vaksin Covid-19 yang diproduksi Pfizer-BioNTech 96 persen efektif mencegah kebutuhan rawat inap dari penderita yang terinfeksi varian Delta. Sementara dua dosis vaksin buatan Oxford-AstraZeneca efektivitasnya 92 persen.
Dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech 96 persen efektif mencegah kebutuhan rawat inap dari penderita yang terinfeksi varian Delta. Sementara dua dosis vaksin Oxford-AstraZeneca efektivitasnya 92 persen.
Bagi yang baru mendapat satu dosis vaksin Pfizer, efektivitasnya 94 persen dan efektivitas satu dosis AstraZeneca 71 persen. Hasil itu sebanding dengan efektivitas kedua vaksin terhadap varian Alpha.
Penelitian yang dilakukan Julia Stowe dan kolega dari PHE yang belum diterbitkan (preprint) dan belum dikaji rekan sejawat itu juga mendapatkan, dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech dan AstraZeneca masing-masing memberi perlindungan 88 persen dan 67 persen terkait gejala kasus infeksi varian Delta. Sementara bagi yang baru divaksin satu dosis, perlindungannya 33 persen.
Hasil itu berdasarkan analisis terhadap 14.019 kasus infeksi virus Covid-19 varian Delta, antara 12 April hingga 4 Juni, 166 kasus di antaranya dirawat di rumah sakit.
”Program vaksinasi di Inggris terus berlanjut dan telah menyelamatkan ribuan nyawa. Ini menjadi jalan keluar kita dari pandemi,” kata Menteri Kesehatan dan Perawatan Sosial Inggris Matt Hancock.
Bagi Indonesia, vaksin AstraZeneca yang kini sedang gencar digunakan untuk vaksinasi bisa melindungi terhadap varian Delta dari India dan varian Alpha dari Inggris yang juga sudah beredar di negara kita.
Menurut PHE, penelitian masih dilakukan untuk menetapkan tingkat perlindungan vaksin terkait kematian pasien yang terinfeksi varian Delta.
Hasil Skotlandia
Penelitian lain yang dilakukan Aziz Sheikh, Jim McMenamin,
Bob Taylor, Chris Robertson untuk Badan Kesehatan Masyarakat Skotlandia yang diterbitkan di jurnal Lancet, 14 Juni 2021, mendapatkan, dibandingkan dengan mereka yang tidak divaksinasi, 14 hari setelah dosis kedua vaksin Pfizer-BioNTech mampu memberikan perlindungan 92 persen terhadap strain Alpha dan 79 persen terhadap varian Delta.
Sementara itu, dosis lengkap vaksin AstraZeneca 73 persen efektif terhadap Alpha dan 60 persen terhadap Delta. Hal itu berdasarkan analisis terhadap 19.543 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi dari 1 April hingga 6 Juni 2021.
Meski angkanya berbeda, yang pasti vaksin AstraZeneca dan Pfizer–BioNTech efektif mengurangi risiko infeksi SARS-CoV-2 dan rawat inap pada orang yang terinfeksi varian Delta.