Konferensi Internasional Polisi Wanita Bakal Digelar di Labuan Bajo
Sebanyak 252 orang bakal hadir dalam konferensi Polisi Wanita Internasional atau IAWP ke-58 di Labuan Bajo, 3-10 September 2021. Labuan Bajo dipilih karena dari sisi penyebaran Covid-19, relatif lebih aman.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·2 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Labuan Bajo akan menjadi tuan rumah Konferensi Asosisasi Polisi Wanita Internasional atau IWAP ke-58, 3-10 September 2021. Tidak hanya berpotensi meningkatkan kualitas sumber daya manusia, acara itu juga diharapkan ikut membangkitkan perekonomian di daerah itu.
”Konferensi IAWP bakal dihadiri 252 orang. Sebanyak 102 orang berasal dari polda, 75 orang dari satker Mabes Polri, dan 75 orang lainnya dari luar negeri. Acara ini akan dihadiri secara daring, pesertanya kurang lebih 500 orang,” kata Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Inspektur Jenderal Johni Asadoma di Kupang, Kamis (17/6/2021).
Sebelumnya, IAWP ke-58 akan berlangsung di DI Yogyakarta, 6-9 September 2020. Namun, rencananya batal karena pandemi Covid-19.
Kali ini, Johni berharap, acara ini tidak terganggu Covid-19. Namun, apabila Covid-19 belum bisa dikendalikan, konferensi internasional itu dirancang bakal digelar daring. Jika jadi digelar, Indonesia bakal menjadi negara Asia pertama yang menjadi tuan rumah acara ini.
Hingga Kamis, total kasus Covid-19 di Manggarai Barat 648 kejadian. Sebanyak 522 orang sembuh dan 26 orang meninggal dunia. Kini, tercatat 100 orang masih dirawat.
Asadona berharap, konferensi internasional ini bisa meningkatkan profesionalisme polwan sehingga bisa bersaing di tingkat nasional dan internasional. Dalam pertemuan itu, semua peserta akan saling mengisi dan berbagi kemampuan menangani kasus-kasus di masyarakat.
”Para narasumber, seperti sejumlah menteri, ahli, hingga perwakilan PBB, memiliki kompetensi di bidang masing-masing sehingga bisa berbagi pengalamannya,” kata Asadoma.
Kegiatan ini juga diharapkan memberi manfaat bagi pariwisata dan ekonomi masyarakat di Labuan Bajo dan sekitarnya. Masyarakat lokal turut dibantu dengan kehadiran para peserta dari dalam dan luar negeri tersebut.
Kepala Polda NTT Inspektur Jenderal Lotharia Latif berharap, masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak diangkat dalam acara itu. Salah satu alasannya, NTT termasuk salah satu daerah dengan kasus tertinggi kedua kasus itu.
”Polwan kerap terlibat langsung dalam menyelesaikan kasus-kasus itu. Harapannya, kemampuan mereka semakin ideal lewat acara ini,” katanya.