Pasien dari Desa Zona Merah di Pantura Jateng Wajib Isolasi Terpusat
Dua daerah zona merah di kawasan pantura barat Jateng, yakni Tegal dan Brebes, akan mewajibkan penderita Covid-19 diisolasi di tempat isolasi komunal. Kebijakan itu untuk menekan penularan semakin meluas.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
SLAWI, KOMPAS — Dua daerah zona merah di pesisir pantura barat Jawa Tengah, yakni Kabupaten Tegal dan Brebes, bakal mewajibkan penderita Covid-19 dari desa zona merah menjalani isolasi di tempat isolasi terpusat. Hal itu dilakukan untuk menekan perluasan penyebaran Covid-19 di desa zona merah.
Tiga pekan terakhir, Kabupaten Tegal menjadi daerah dengan risiko penularan tinggi atau zona merah. Hal itu terjadi karena jumlah kasus Covid-19 di wilayah itu terus meningkat.
Hingga Selasa (15/6/2021), jumlah kasus positif Covid-19 tercatat 8.061 orang. Dari jumlah tersebut, 513 orang merupakan kasus aktif. Sebagian kasus aktif di Kabupaten Tegal berasal dari kluster desa, seperti di Desa Randusari di Kecamatan Pagerbarang, Desa Gembongdadi di Kecamatan Suradadi, dan Desa Gantungan di Kecamatan Jatinegara.
Di Desa Randusari, 33 warga terpapar Covid-19 akibat saling berkontak. Sementara di Desa Gembongdadi, ada 26 orang yang diduga terpapar Covid-19 dari sumber yang sama. Adapun di Desa Gantungan, terdapat 32 orang yang terpapar akibat berkontak dengan satu orang penderita Covid-19.
”Supaya kluster desa tidak terus meluas, kami menyiapkan aturan yang mengharuskan warga dari desa zona merah untuk isolasi di tempat isolasi terpusat. Selama ini, kebanyakan orang yang positif Covid-19 menjalani isolasi di rumah masing-masing. Kami berharap, tidak ada lagi penderita Covid-19 yang isolasi mandiri di rumah,” kata Wakil Bupati Tegal Sabilillah Ardie, Rabu (16/6/2021).
Menurut Ardie, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah titik isolasi terpusat bagi penderita Covid-19, salah satunya Rumah Susun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Suradadi. Di rumah susun tersebut, ada 16 kamar yang bisa menampung 32 pasien Covid-19.
Selain tempat isolasi terpusat, pemerintah setempat juga akan menambah jumlah tempat tidur bagi pasien Covid-19 di empat rumah sakit. Jumlah tempat tidur tambahan yang disiapkan 58 unit. Dengan tambahan tersebut, jumlah tempat tidur pasien Covid-19 akan menjadi 490 unit.
Tak hanya Kabupaten Tegal, Pemerintah Kabupaten Brebes juga mendorong pasien Covid-19 tanpa gejala ataupun bergejala ringan untuk menjalani isolasi mandiri di tempat yang disediakan pemerintah setempat. Dengan isolasi terpusat, kondisi kesehatan penderita bisa lebih terpantau dan penularan dalam keluarga bisa ditekan.
Bupati Brebes Idza Priyanti menyebut, pihaknya menyiapkan 263 tempat tidur di tiga lokasi untuk mengisolasi pasien bergejala ringan atau tanpa gejala. Tiga lokasi itu adalah Gedung Islamic Center dengan jumlah tempat tidur 205 tempat tidur, Hotel Kencana dengan 30 tempat tidur, dan Gedung Persatuan Guru Republik Indonesia dengan tempat tidur 28 unit.
”Kami akan membuat supaya warga yang diisolasi merasa nyaman dan aman. Kami juga sudah meminta agar fasilitas kamar dioptimalkan, termasuk kebutuhan makannya dijamin,” ujar Idza.
Hingga Selasa, jumlah kasus Covid-19 di Brebes 7.093 orang. Dari jumlah tersebut, 382 orang merupakan kasus aktif, yang terdiri dari 203 orang dirawat dan 179 orang menjalani isolasi mandiri.
Kendati kasus Covid-19 di Brebes belum terkendali, kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dinilai mengendur. Idza meminta masyarakat tidak menyepelekan kondisi penyebaran Covid-19 di daerah mereka. Masyarakat diimbau selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas.
Turun ke desa
Upaya menekan perluasan penularan Covid-19 di zona merah juga dilakukan oleh Kepolisian Daerah Jateng. Polda Jateng akan menurunkan sebagian personelnya ke desa-desa zona merah untuk membantu pemerintah setempat mengetatkan kegiatan masyarakat.
”Kami akan menggerakkan personel, baik dari Polri maupun TNI. Sehingga, dalam dua minggu ke depan, desa yang saat ini zona merah akan menjadi hijau kembali,” kata Kepala Polda Jateng Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi di sela-sela kunjungannya ke Tegal, Rabu siang.
Luthfi menuturkan, lonjakan kasus Covid-19 di wilayahnya merupakan dampak dari arus mudik Lebaran. Ia mengajak tokoh-tokoh masyarakat untuk ikut memberi pemahaman kepada masyarakat mengenai ancaman penyebaran Covid-19 di Jateng.
Hingga Rabu siang, jumlah kasus Covid-19 di Jateng 223.747 orang. Dari jumlah tersebut, 15.395 orang merupakan kasus aktif dan 14.278 orang meninggal dunia.