Isolasi Mandiri Tak Optimal, OTG di Kudus Diboyong ke Asrama Haji Donohudan
Pemkab Kudus mulai memindahkan penderita Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah ke Asrama Haji Donohudan di Boyolali, Jateng. Isolasi di rumah cenderung tidak disiplin.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA/NINO CITRA ANUGRAHANTO
·4 menit baca
KUDUS, KOMPAS — Sejumlah penderita Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, akan dibawa ke Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, yang selama ini menjadi tempat isolasi terpusat. Langkah itu diambil guna mengoptimalkan isolasi mandiri penderita Covid-19 yang cenderung tak disiplin saat isolasi mandiri di rumah.
Asisten III Administrasi Umum Sekretaris Daerah Kudus Mas’ut saat dihubungi, Minggu (6/6/2021), membenarkan adanya rencana tersebut. Hingga Minggu sore, pendataan terus dilakukan. Adapun yang dibawa ke Asrama Haji Donohudan ialah mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19, tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan, serta isolasi mandiri di rumah.
”(Pertimbangannya) untuk memutus mata rantai (penularan Covid-19). Kalau isolasi mandiri di rumah, biasanya tidak disiplin,” ujar Mas’ut. Selain ke Asrama Haji Donohudan, optimalisasi isolasi di tempat terpusat juga akan dilakukan di Kudus.
Mas’ut belum bisa memastikan jumlah penderita Covid-19 di Kudus yang akan dibawa ke Donohudan. Namun, pemberangkatan pertama akan dilakukan Minggu. ”Jadi (berangkat Minggu). Untuk jumlahnya masih bergerak. Belum pasti,” lanjutnya.
Penanggung Jawab Isolasi Terpusat Asrama Haji Donohudan Boyolali Sigit Armunanto menjelaskan, menurut rencana, pasien Covid-19 dari Kudus akan diberangkatkan pada Minggu malam. Berdasarkan informasi yang diterimanya, ada sekitar 100 orang yang diberangkatkan pertama kali. Diperkirakan pemberangkatan pasien bakal dilakukan beberapa kali.
Menurut rencana, pasien Covid-19 dari Kudus baru akan diberangkatkan pada Minggu malam.
”Hingga saat ini (Minggu petang), tim kami mempersiapkan ruangan-ruangan yang akan digunakan. Informasi selanjutnya akan kami sampaikan bertahap,” kata Sigit saat dihubungi, Minggu petang.
Menurut data dari Asrama Haji Boyolali, pada Minggu siang jumlah pasien Covid-19 yang mengisi tempat isolasi terpusat itu berjumlah 110 orang. Para pasien berasal dari wilayah Kota Surakarta dan sekitarnya. Adapun kapasitas tempat tersebut mencapai 872 orang. Selama ini, tempat itu digunakan untuk isolasi terpusat bagi pasien positif tanpa gejala.
Sigit menjelaskan, pihaknya menjamin kecukupan kapasitas tempat isolasi terpusat tersebut. Ia menyebut masih bisa menampung 400-500 pasien lagi. Isolasi terpusat juga dijamin menerapkan protokol kesehatan ketat. Satu ruangan bisa ditempati dua hingga enam orang.
Ada penambahan 1.120 kasus positif dalam lima hari terakhir.
Menurut data Dinas Kesehatan Kudus per Minggu (5/6/2021), dari 465 tempat tidur ruang isolasi di tujuh rumah sakit, sudah terisi 428 tempat tidur atau 92 persen. Sementara untuk tempat tidur ruang perawatan intensif (ICU), dari 57 tempat tidur telah terisi 50 atau 87,7 persen. Adapun di dua tempat karantina/isolasi terpusat, dari 112 tempat tidur terisi 41 atau 36,6 persen.
Sementara itu, data Pemkab Kudus yang dimutkhirkan Minggu (6/6/2021), terdapat 8.757 kasus positif Covid-19 kumulatif dengan rincian 1.694 orang dirawat/isolasi (kasus aktif), 6.345 orang sembuh, dan 718 orang meninggal. Ada penambahan 1.120 kasus positif dalam lima hari terakhir atau sejak Selasa (1/6/2021).
Adapun menurut data Corona.jatengprov.go.id yang dimutakhirkan pada Minggu (6/6/2021) pukul 12.00, terdapat 209.305 kasus positif Covid-19 kumulatif di Jawa Tengah dengan rincian 10.297 orang dirawat/isolasi (kasus aktif), 185.720 orang sembuh, dan 13.288 orang meninggal. Ada penambahan 1.109 kasus positif dalam 24 jam terakhir. Ada penambahan 795 kasus dalam 24 jam terakhir.
Sejumlah daerah yang berbatasan dengan Kudus juga waspada karena ada tren peningkatan kasus. Dari empat daerah yang berbatasan langsung, secara berurutan dengan kasus aktif tertinggi per Sabtu (5/6/2021) adalah Kabupaten Jepara (1.024), Demak (489), Pati (202, per 6 Juni), dan Grobogan (156).
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jepara Moh Ali, Minggu, mengatakan, dari 132 tempat tidur perawatan Covid-19 yang tersedia di Jepara, terisi 98 atau 74,24 persen. Sementara sisanya isolasi mandiri.
Sebelumnya, Pemkab Jepara juga telah memutuskan menutup semua obyek wisata di kabupaten itu, 3-14 Juni 2021. Selain itu, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro juga berjalan. Kewaspadaan ditingkatkan menyikapi peningkatan kasus Covid-19 di daerah tersebut.
Pemkab Pati juga mengambil langkah sebagai antisipasi terus meningkatnya penularan Covid-19. ”Kami lakukan pengetatan kegiatan, menambah tempat isolasi, penegakan operasi yustisi gerakan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas), dan penguatan 3T (testing, tracing, treatment),” kata Bupati Pati Haryanto.
Haryanto menuturkan, saat ini tingkat keterisian tempat tidur isolasi di RS-RS rujukan Covid-19 di Pati masih tergolong aman. Bahkan, masih dapat membantu daerah lain, dengan menerima pasien Covid-19. Salah satunya adalah RS Keluarga Sehat (KSH) Pati yang menampung pasien-pasien Covid-19 dari Kudus.
Tanggung jawab bersama
Pada Minggu (6/6/2021), Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ganip Warsito meninjau penanganan Covid-19 di Kudus. Kapolri meminta semua pihak, termasuk TNI-Polri, untuk lebih intensif bergerak dalam pengendalian Covid-19.
”Masalah Covid-19 merupakan tanggung jawab kita bersama, bukan hanya pemerintah, TNI, ataupun Polri saja. Hal ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memutus mata rantai Covid-19 karena keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi,” kata Listyo dalam keterangannya.
Ia menambahkan, Polri dan TNI menyiapkan delapan kendaraan taktis water cannon untuk penyemprotan cairan disinfektan massal di Kudus, yang akan beroperasi tiga hari sekali. Selain sterilisasi, itu juga untuk edukasi kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap Covid-19. Di samping itu, ia meminta agar PPKM dioptimalkan.