Pengamanan Bandara Ilaga Diperketat untuk Cegah Serangan KKB
Aktivitas di Bandara Ilaga kembali berjalan pada Sabtu ini di bawah pengawalan ketat aparat TNI-Polri. Upaya ini demi mencegah kelompok kriminal bersenjata kembali menyerang obyek vital tersebut.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Aparat gabungan TNI-Polri memperketat pengamanan di Bandara Ilaga selama dua hari terakhir. Upaya ini untuk mencegah serangan kelompok kriminal bersenjata dan perusakan fasilitas Bandara Ilaga kembali terulang.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri, di Jayapura, Sabtu (5/6/2021).
Mathius mengatakan, aktivitas penerbangan Bandara Ilaga kembali berjalan normal pada Sabtu. Adapun evakuasi jenazah warga bernama Habel Halenti dari Ilaga ke Timika juga telah terlaksana sekitar pukul 11.00 WIT.
Habel menjadi salah satu korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Puncak, Kamis (3/6/2021). Habel ditembak di bagian leher oleh salah satu anggota KKB pada pukul 12.30 WIT.
KKB pun membakar fasilitas Bandara Ilaga pada Kamis pukul 18.00 WIT yang meliputi menara pengawas, kantor, dan ruang tunggu bandara.
Selain Habel, enam warga juga tertembak dalam kontak tembak antara KKB dan aparat keamanan. Tiga warga meninggal dan tiga orang lainnya luka-luka.
Situasi di Ilaga mulai kondusif. Tim gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi terus mengejar anggota Lekagak Telenggen. (Mathius Fakhiri)
Adapun identitas tiga warga yang meninggal adalah Patianus Kogoya selaku Kepala Kampung Niporolome, Petena Murib, dan Nelius Kogoya. Sementara tiga warga yang terluka adalah Mandis Murib, Lesminus Murib, dan Jelemina Wanimbo.
”Total sekitar 50 personel aparat gabungan TNI-Polri yang mengamankan Bandara Ilaga saat ini. Kami memastikan tidak ada lagi gangguan KKB di area bandara,” kata Mathius.
Terlibat penembakan
Mathius menuturkan, kelompok yang terlibat penyerangan warga dan pembakaran fasilitas Bandara Ilaga adalah anggota Lekagak Telenggen. Kelompok ini juga yang terlibat penembakan tiga warga sipil hingga meninggal pada bulan lalu.
”Situasi di Ilaga mulai kondusif. Tim gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi hingga kini terus mengejar anggota Lekagak Telenggen,” tuturnya.
Kepala Bandara Ilaga Herman Sujito, saat dihubungi, mengatakan, pihaknya sudah melayani dua kali penerbangan pada Sabtu ini. Salah satu penerbangan adalah evakuasi jenazah Habel dengan pesawat maskapai SAS.
”Saat ini belum ada fasilitas menara pengawas di Bandara Ilaga seusai insiden pembakaran tersebut. Kami memandu pilot pesawat yang akan mendarat dengan radio ground to air,” ungkap Herman.
Ia berharap adanya jaminan keamanan sehingga Bandara Ilaga kembali beroperasi normal pada Senin (7/6/2021) ini. Sebab, pusat distribusi barang kebutuhan pokok ke Puncak hanya melalui Bandara Ilaga.
Diketahui, Bandara Ilaga berada di atas ketinggian 2.500 meter di atas permukaan laut dan panjang landasan pacu mencapai 600 meter.
Bandara ini melayani sekitar 50 kali penerbangan setiap hari dari pukul 06.00 hingga pukul 12.30 WIT. Bandara ini tidak hanya rawan gangguan KKB, tetapi juga sering terjadi kecelakaan pesawat karena kondisi geografis dan cuaca yang sering kali berubah sangat drastis.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Papua Sabar Iwanggin mengatakan, pihaknya mengecam aksi KKB membakar fasilitas di Bandara Ilaga. Sebab, peranan bandara ini sangat vital bagi masyarakat Puncak.
Ia mengungkapkan, satu-satunya akses transportasi ke Ilaga, ibu kota Puncak, menggunakan transportasi udara. Pesawat tidak hanya membawa penumpang, tetapi juga barang kebutuhan pokok yang dibutuhkan masyarakat Puncak.