Bandara Ilaga Dibakar KKB, Aktivitas Penerbangan Terganggu
Infrastruktur Bandara Aminggaru di Ilaga, Puncak, Papua, dibakar KKB. Kontak senjata kembali terjadi di bandara yang berada di ketinggian 2.500 meter di atas permukaan laut itu.
Oleh
fabio costa
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Infrastruktur di Bandar Udara Aminggaru di Ilaga, Puncak, Papua, dibakar kelompok kriminal bersenjata. Selain memicu konflik bersenjata dengan aparat keamanan, aksi ini melumpuhkan kegiatan penerbangan di bandara itu.
Kepulan asap mulai terlihat di Bandara Ilaga pada Kamis (3/6/2021) sekitar pukul 17.40 WIT. Dari pengamatan melalui pesawat nirawak (drone), terlihat api membakar kantor dan menara pengawas di bandara yang berada di ketinggian sekitar 2.500 meter itu.
Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri saat dikonfirmasi di Jayapura, Jumat (4/6/2021), mengatakan, 30 personel TNI-Polri langsung diturunkan untuk memadamkan api. Namun, seperti modus pembakaran sebelumnya, mereka seperti sudah ditunggu anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di lokasi kejadian.
”Terjadi kontak senjata sekitar satu jam. Di sana, KKB juga membakar satu rumah warga dan satu kios di sekitar bandara,” kata Mathius.
Meski api sudah padam, Kepala Bandara Ilaga Herman Sujito mengatakan, aktivitas bandara belum berjalan normal. Situasi keamanan juga belum memungkinkan untuk beraktivitas seperti biasa.
Ia mengungkapkan, hanya satu pesawat dari maskapai SAS yang bisa masuk ke Bandara Ilaga. Pesawat itu hendak mengevakuasi jenazah Habel Halenti, yang tewas di tangan gerombolan KKB, ke Timika. Habel ditembak di leher di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Puncak, Kamis sekitar pukul 12.30 WIT.
Kami akan menggunakan radio ground to air untuk memandu pilot pesawat SAS agar bisa mendarat dengan aman di Bandara Ilaga. Mudah-mudahan proses evakuasi jenazah berjalan aman.
”Kami akan menggunakan radio ground to air untuk memandu pilot pesawat SAS agar bisa mendarat dengan aman di Bandara Ilaga. Mudah-mudahan proses evakuasi jenazah berjalan aman,” kata Herman.Dari data Kompas dan Polda Papua, ada 21 penyerangan yang terjadi di Intan Jaya, Yahukimo, Pegunungan Bintang, dan Puncak periode Januari-Juni 2021. Akibatnya, sembilan aparat keamanan dan tujuh warga sipil meninggal. Sementara itu, 10 aparat keamanan dan dua warga lainnya terluka.
Bandara Ilaga menjadi salah satu infrastruktur vital di Pegunungan Bintang. Bandara dengan panjang landasan pacu sekitar 600 meter ini melayani sekitar 50 kali penerbangan setiap hari, dari pukul 06.00 hingga pukul 12.30 WIT. Belakangan, aktivitas penerbangan itu terganggu akibat konflik bersenjata.