Promosikan ”Work From Bali”, Pemda Berkeliling ke Sejumlah Kementerian
Pemprov Bali dan asosiasi pariwisata Bali menyiapkan ”road show” ke kementerian sebagai upaya mengakselerasi rencana berkegiatan dari Bali, atau ”work from Bali”. WFB diharapkan menjadi pengungkit pariwisata Bali.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·4 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Bali bersama pemangku kepentingan terkait pariwisata Bali siap berkeliling ke kementerian di Jakarta untuk menawarkan rencana berkegiatan dari Bali, atau work from Bali. Langkah road show dijalankan demi mengakselerasi rencana work from Bali ke jajaran kementerian.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa mengatakan, Pemprov Bali dan kalangan pariwisata di Bali menyambut positif dan antusias rencana berkegiatan dari Bali, atau work from Bali (WFB), sebagai pemantik upaya pemulihan pariwisata Bali. Astawa menambahkan, rencana road show ke Jakarta untuk menawarkan program berkegiatan dari Bali juga melibatkan asosiasi pariwisata Bali.
”Road show ini untuk memberikan keyakinan kepada pemerintah pusat bahwa Bali menyambut rencana work from Bali yang dicanangkan Bapak Menko Kemaritiman dan Investasi,” kata Astawa, Senin (31/5/2021).
Pariwisata Bali sedang mengalami masa sulit karena terdampak pandemi Covid-19. Keterpurukan pariwisata Bali berdampak terhadap berbagai aktivitas usaha lain yang berkaitan dengan sektor pariwisata, termasuk penyediaan akomodasi, makanan, dan minuman.
Karena kunjungan wisatawan menurun drastis, keterisian kamar hotel bintang dan hotel nonbintang di Bali juga berkurang. Dari rilis Badan Pusat Statistik Provinsi Bali tentang perkembangan pariwisata Bali periode Januari 2021, misalnya, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang mencapai 11,15 persen dan TPK hotel nonbintang sekitar 6,70 persen.
Dalam jumpa pers di Sanur, Denpasar, Sabtu (22/5), Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali/Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Agung Partha Adnyana menyatakan, asosiasi pariwisata di Bali menyambut positif tawaran work from Bali yang dicanangkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Adapun dalam siaran pers Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada 28 Mei 2021, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyebutkan, work from Bali merupakan salah satu kebijakan yang diambil pemerintah dalam upaya membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Seorang pelancong asal Surabaya, Jawa Timur, yang ditemui di kawasan wisata Tanah Lot, Tabanan, Bali, Senin (31/5), mengungkapkan, dirinya juga bekerja dari Bali dan sekaligus berwisata di Bali. Karyawati sebuah perusahaan teknologi informatika di Surabaya itu mengaku tidak menemui kendala, mulai dari ketibaannya di Bali sampai dirinya bekerja sambil berwisata di Bali.
”Harga kamar hotelnya juga sedang murah dan dapat sarapan. Ini kesempatan yang sangat baik bagi saya, bisa melancong bareng keluarga ke Bali sambil bekerja,” ujar wisatawan dari Surabaya itu.
Keamanan dan kenyamanan kawasan
Lebih lanjut Astawa mengatakan, tiga lokasi kawasan hijau (green zone) sudah disiapkan di Bali dengan penerapan protokol kesehatan dan didukung program vaksinasi Covid-19 bagi seluruh komunitas di kawasan hijau itu. Tiga kawasan hijau yang disiapkan adalah Sanur di Kota Denpasar, Ubud di Kabupaten Gianyar, dan Nusa Dua di Kabupaten Badung.
Dalam siaran pers ITDC Nusa Dua pada 30 Mei 2021, seluruh komunitas pariwisata dan ekonomi kreatif di kawasan The Nusa Dua itu sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 secara lengkap. Lebih dari 8.000 orang, mulai dari karyawan hotel dan fasilitas kawasan, petugas keamanan dan kebersihan kawasan, pegawai ITDC, hingga ke kalangan paguyuban pedagang dan tenaga transportasi sudah diimunisasi vaksin Covid-19.
Fasilitas di kawasan ITDC Nusa Dua juga sudah mendapat sertifikasi kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan (CHSE) sebagai implementasi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Sementara itu, di luar kawasan hijau di Bali, implementasi protokol kesehatan ataupun program vaksinasi Covid-19 di kawasan wisata di Bali juga sudah menjangkau tempat-tempat wisata.
Kepala Divisi Promosi dan Pengembangan Daya Tarik Wisata Tanah Lot, Tabanan, Ni Made Suarniti mengatakan, seluruh pegawai dan petugas DTW Tanah Lot hingga pedagang dan masyarakat di sekitar tempat wisata itu sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19. DTW Tanah Lot juga sudah menerapkan protokol kesehatan dan telah mendapatkan sertifikasi CHSE.
”Sebagai tempat wisata, Tanah Lot sudah siap dikunjungi,” kata Suarniti di DTW Tanah Lot, Tabanan, Senin (31/5). Saat ini, menurut Suarniti, kunjungan tamu ke DTW Tanah Lot rata-rata 200 orang per hari di luar akhir pekan.
Dalam kunjungan di Tanah Lot, Senin (31/5), pihak pengelola DTW Tanah Lot rutin mengumumkan imbauan agar para pengunjung mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Menurut Ketut (50), seorang juru foto di DTW Tanah Lot, pengunjung ataupun petugas di DTW Tanah Lot sudah ingat memakai masker dan mereka juga diimbau memakai masker selama berkunjung di Tanah Lot.
Suarniti menambahkan, DTW Tanah Lot juga sudah diusulkan menjadi kawasan hijau di Tabanan. ”Kami berharap DTW Tanah Lot juga diberi kesempatan menerima work from Bali,” ujar Suarniti.