41 Warga Terkena Covid-19 di Tegal, Penularan Cepat Meluas Saat Lebaran
Sebuah dusun di Desa Kajenengan, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, menerapkan pembatasan wilayah setelah 41 warganya terpapar Covid-19. Penularan diduga terjadi karena warga saling berkunjung saat Lebaran.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
SLAWI, KOMPAS — Sebanyak 41 orang yang tinggal berdekatan di Dusun Duren, Desa Kajenengan, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, terpapar Covid-19. Pemerintah setempat menerapkan pembatasan akses untuk menekan penularan Covid-19. Penularan diduga cepat menyebar saat warga saling berkunjung saat Lebaran.
Penularan terhadap puluhan warga di Dusun Duren pertama kali diketahui saat salah satu warga berinisial JR mengeluhkan demam. Pada Sabtu (15/5/2021) JR kemudian memeriksakan diri ke sebuah klinik kesehatan di Kecamatan Moga, Pemalang. Di klinik itu, JR dites antigen dan hasilnya positif.
JR lalu dites reaksi berantai polimerase (PCR) dan diminta menjalani isolasi mandiri di rumah sambil menunggu hasilnya. Dua hari kemudian hasil tes PCR menyatakan JR positif Covid-19. Sebelum mengeluhkan demam, JR berkontak dengan tiga pemudik dari Jakarta.
”Setelah kami tes, 40 dari 68 kontak erat JR positif Covid-19. (Yang positif) itu termasuk tiga pemudik (yang berkontak dengan JR),” kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Ari Dwi Cahyani, Jumat (28/5/2021).
Menurut Ari, 41 orang yang positif Covid-19 tinggal di 17 rumah berbeda di Dusun Duren. Letak rumah mereka saling berdekatan. Ari menduga, Covid-19 cepat menyebar karena warga saling berkunjung saat Lebaran.
”Di desa, biasanya warga memang saling berkunjung saat Lebaran. Mungkin saat berkunjung itu mereka tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak,” ujarnya.
Saat ini, 41 warga itu masih menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Mayoritas warga yang terpapar tidak mengeluhkan gejala atau hanya mengeluhkan gejala ringan.
Awalnya, pemerintah desa setempat berniat mengisolasi warga secara terpusat. Hal itu dilakukan supaya pengawasannya lebih mudah. Namun, warga menolak dan meminta agar isolasi dilakukan di rumah masing-masing.
”Karena permintaan warga demikian, kami akhirnya mengizinkan warga menjalani isolasi di rumah masing-masing dengan diawasi oleh anggota satuan tugas penanganan Covid-19 desa. Setiap satu petugas mengawasi maksimal tiga rumah,” kata Camat Bojong Iwan Kurniawan.
Untuk mencegah penularan meluas, Dusun Duren menerapkanpembatasan akses selama dua pekan. Hanya warga setempat dengan kepentingan mendesak yang boleh masuk dan keluar dusun. Adapun warga dari luar sama sekali tidak boleh masuk ke wilayah dusun tersebut.
Kemudian, segala bentuk kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan, seperti, hajatan, pengajian, dan shalat berjemaah di masjid, dilarang. Jika ada yang nekat, petugas gabungan yang terdiri dari pemerintah desa, TNI/Polri, dan Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama akan membubarkan kegiatan tersebut.
Sebelumnya, kluster permukiman juga ditemukan di Desa Bangungalih, Kecamatan Kramat. Di desa itu, 23 warga positif Covid-19. Sumber penularan di kluster itu belum diketahui.
Terus meningkat
Setelah Lebaran, tren kasus harian Covid-19 di Kabupaten Tegal terus meningkat. Sebelumnya, rata-rata kasus harian di wilayah itu 20 kasus per hari. Setelah Lebaran, jumlah kasus baru mencapai 80 kasus per hari, bahkan tembus 102 kasus pada Rabu (26/5/2021).
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal Sarmanah Adi Muraeny menuturkan, lonjakan kasus terjadi akibat tingginya mobilitas masyarakat dan banyaknya kegiatan yang mengundang kerumunan saat Ramadhan-Lebaran. Di sisi lain, kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan mengendur.
”Upaya sosialisasi terkait penerapan protokol kesehatan sudah sering dilakukan berbagai pihak. Kendati demikian, masih ada saja orang-orang yang belum mau patuh. Satu-satunya cara untuk melindungi diri dari paparan Covid-19 adalah tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan di mana pun berada,” ucap Sarmanah.
Hingga Jumat, jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal mencapai 6.750 orang. Dari jumlah tersebut, kasus aktif 511 orang, terdiri dari 397 orang menjalani isolasi mandiri dan 114 orang dirawat di rumah sakit.