Kasus Harian Covid-19 di Tegal Melonjak Tiga Kali Lipat
Sepekan terakhir, jumlah kasus Covid-19 harian di Kabupaten Tegal, Jateng meningkat hingga tiga kali lipat. Masih adanya kerumunan saat Ramadhan-Lebaran diduga menjadi penyebab kenaikan kasus.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
SLAWI, KOMPAS — Kasus harian Covid-19 di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, meningkat hingga tiga kali lipat dalam sepekan terakhir. Lonjakan kasus harian diduga akibat kerumunan pada acara-acara keagaman dan tempat wisata serta tingginya mobilitas masyarakat.
Sepekan terakhir, jumlah kasus harian Covid-19 yang dicatatkan di Sistem Informasi Pemantauan Covid-19 Kabupaten Tegal lebih tinggi dibandingkan pekan-pekan sebelumnya. Dua pekan lalu, misalnya, rata-rata kasus Covid-19 baru di wilayah itu 20 kasus per hari. Namun, pekan ini, jumlah kasus baru mencapai 61 hingga 84 kasus per hari.
Hingga Senin (24/5/2021), jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Tegal 6.587 orang. Dari jumlah tersebut, terdapat kasus aktif 467 kasus, yang terdiri dari 385 orang diisolasi mandiri di rumah dan 82 orang dirawat di rumah sakit.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal Sarmanah mengatakan, mayoritas kasus baru berasal dari kluster keluarga. Ia menduga belum bisa dihindarinya kerumunan menjadi penyebab lonjakan kasus.
”Kemarin habis ada kerumunan dalam rangka kegiatan keagamaan, misalnya, saat ibadah tarawih. Dalam kegiatan keagamaan, protokol kesehatan itu kadang-kadang tidak diperhatikan, masih banyak yang sel-selan (berimpitan), dan belum semua orang memakai masker,” kata Sarmanah di Tegal.
Selain kegiatan keagamaan, kerumunan juga terjadi saat warga berwisata. Pada hari pertama dan kedua Idul Fitri, misalnya, Pemerintah Kabupaten Tegal sampai harus menutup tempat wisata akibat lonjakan jumlah pengunjung.
Kendati jumlah kasus meningkat, tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di Kabupaten Tegal masih sekitar 32 persen dari 425 tempat tidur yang disiapkan. Artinya, masih ada 289 tempat tidur belum terisi.
”Kebanyakan (warga) yang positif Covid-19 di Kabupaten Tegal merupakan orang tanpa gejala, jadi bisa isolasi mandiri di rumah dengan diawasi satgas Covid-19 desa. Sementara yang dirawat di rumah sakit jumlahnya lebih sedikit, hanya yang bergejala berat,” ujar Sarmanah.
Untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pasien positif Covid-19 dengan gejala berat, Satgas Covid-19 Kabupaten Tegal menyiapkan penambahan jumlah tempat tidur pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Suradadi. Tempat tidur tambahan yang disiapkan sebanyak 60 unit.
Peningkatan jumlah pasien Covid-19 juga terjadi di RSUD Brebes, tiga hari terakhir. Sebelumnya, jumlah pasien di rumah sakit yang menyiapkan 108 tempat tidur bagi pasien Covid-19 itu kurang dari 35 orang. Tiga hari terakhir, jumlah pasien di atas 42 orang. Bahkan, pada Senin petang, jumlahnya mencapai 48 orang.
”Tren peningkatan pasien ini terjadi pasca-Lebaran. Kemungkinan, (jumlah pasien) meningkat karena mobilitas masyarakat yang tinggi karena liburan dan silaturahmi,” ucap Wakil Direktur Pelayanan RSUD Brebes Aries Suparmiati.
Tren peningkatan pasien ini terjadi pasca-Lebaran. Kemungkinan, (jumlah pasien) meningkat karena mobilitas masyarakat yang tinggi karena liburan dan silaturahmi.
Aries mengatakan, pihaknya belum berencana menambah jumlah tempat tidur bagi pasien Covid-19. Alasannya, jumlah tempat tidur yang ada dinilai masih cukup.
Hingga Senin malam, jumlah kasus Covid-19 di Brebes mencapai 6.509 orang. Dari jumlah tersebut, 202 orang dirawat, 173 orang isolasi mandiri, dan 309 orang meninggal.
Lebih dari separuh
Di Kota Pekalongan, tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan Covid-19 setempat, yakni RSUD Bendan selalu di atas 50 persen dari kapasitas. Pada Senin malam, misalnya, jumlah tempat tidur yang terisi sebanyak 15 unit dari 26 tempat tidur yang disiapkan.
”Biasanya jumlah pasien selalu kurang dari 13 orang per hari. Sudah empat hari terakhir jumlahnya selalu di atas 13 orang, tetapi tidak pernah sampai 20 orang setiap hari,” kata Direktur RSUD Bendan Junaedi Wibawa, Senin malam.
Junaedi mengaku belum akan menambah jumlah kapasitas tempat tidur pasien Covid-19 di RSUD Bendan. Sebab, jumlah tempat tidur saat ini masih memadai. Selain itu, di Kota Pekalongan masih ada dua rumah sakit lain yang merupakan rujukan bagi pasien Covid-19.
Adapun, jumlah kasus Covid-19 di Kota Pekalongan hingga Senin malam sebanyak 2.352 orang. Dari jumlah itu, kasus aktifnya sebanyak 46 orang terdiri dari 19 orang dirawat dan 27 orang diisolasi.