Penambahan Ruang Isolasi dan Tes Covid-19 Masif di Pantura Jateng
Penambahan tempat tidur pasien Covid-19 dan pengetesan yang masif akan dilakukan pemerintah daerah di Pantura Jawa Tengah untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 pasca-Lebaran. Penambahan kasus diharapkan tidak terjadi.
Oleh
KRISTI UTAMI
·4 menit baca
SLAWI, KOMPAS — Sejumlah pemerintah daerah di wilayah pesisir pantai utara Jawa Tengah menyiapkan sejumlah upaya mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 pasca-Lebaran. Upaya itu, antara lain, menambah ruang isolasi dan menggencarkan tes bagi masyarakat.
Kendati sudah ada kebijakan larangan mudik dan penyekatan pemudik, masih ada sekitar 630.000 orang yang berhasil masuk ke Jawa Tengah. Dari jumlah tersebut, sebanyak 21.000 orang di antaranya masuk ke Kabupaten Tegal.
Untuk mendeteksi risiko penyebaran Covid-19, sekitar 3.200 pemudik dari 21.000 pemudik yang masuk ke Kabupaten Tegal menjalani tes cepat antigen. Hasilnya, sebanyak 30 orang dinyatakan positif. Mereka yang positif beserta keluarganya diminta menjalani isolasi selama dua pekan dengan pengawasan Satuan Tugas Covid-19 Desa dan Satgas Jogo Tonggo.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Hendadi Setiadji menuturkan, dalam dua pekan terakhir, ada tren peningkatan kasus harian di wilayahnya. Peningkatan kasus tersebut terjadi pada 5 Mei dengan 50 kasus baru dan 12 Mei dengan 52 kasus baru. Padahal, rata-rata kasus harian Covid-19 di wilayah itu sebanyak 20 orang.
”Rata-rata kasus positif baru selama Mei berasal dari kluster keluarga, pelaku perjalanan lokal, dan pemudik. Hal itu terjadi karena mobilitas masyarakat yang tinggi selama Ramadhan dan jelang Lebaran,” kata Hendadi, Senin (17/5/2021), di Tegal.
Pemerintah setempat berupaya menambah ruang isolasi secara bertahap. Disiapkan sebanyak 41 tempat tidur yang tersebar di tujuh rumah sakit yang selama ini merawat pasien Covid-19 di Kabupaten Tegal. —Hendadi
Selain memantau gejolak peningkatan kasus selama Ramadhan dan Lebaran, Pemkab Tegal juga mewaspadai potensi lonjakan kasus Covid-19 pasca-Lebaran. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah setempat berupaya menambah ruang isolasi secara bertahap. Disiapkan sebanyak 41 tempat tidur yang tersebar di tujuh rumah sakit yang selama ini merawat pasien Covid-19 di Kabupaten Tegal.
Sementara ini, Pemerintah Kabupaten Tegal memiliki 411 tempat tidur bagi pasien isolasi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 23 persen atau 95 tempat tidur terpakai, Senin.
Antisipasi lonjakan kasus pasca-Lebaran juga dilakukan Pemerintah Kabupaten Pemalang. Di wilayah tersebut, seluruh pelaku perjalanan akan dites. Adapun titik pengetesan berada di pos penyekatan pemudik pintu keluar Jalan Tol Gandulan, pos penyekatan pemudik Lawangrejo di Kecamatan Pemalang, pos penyekatan pemudik Gambuhan di Kecamatan Pulosari dan pos penyekatan pemudik di Kecamatan Warungpring.
Selain itu, pengetesan antigen juga akan dilakukan kepada setiap orang yang masuk ke lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr M Ashari. Pengetesan di RSUD dr M Ashari akan dilakukan selama 24 jam hingga 23 Mei 2021.
”Dengan selesainya liburan, aktivitas masyarakat akan kembali berlangsung sebagaimana sebelum masa liburan. Untuk mencegah penyebaran Covid-19, kami berupaya menemukan sebanyak-banyaknya orang yang terpapar Covid-19 sehingga mereka bisa langsung diisolasi dan tidak menularkan kepada orang lain,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Pemalang Tutuko Raharjo.
Di Pemalang, jumlah pemudik yang tiba dalam sebulan terakhir sebanyak 12.763 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.600 orang dites antigen dan terdapat enam orang yang dinyatakan positif.
Hingga Senin malam, jumlah kasus Covid-19 di Pemalang sebanyak 4.515 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 127 orang merupakan kasus aktif dan sebanyak 269 orang meninggal.
Hasil tes
Sementara itu di Kota Tegal, antisipasi lonjakan kasus Covid-19 pasca-Lebaran dilakukan dengan menggencarkan pelacakan, pengetesan, dan perawatan pasien Covid-19. Setiap orang yang tiba di Kota Tegal diminta menujukkan hasil tes Covid-19.
”Seluruh pendatang, baik dari luar kota, luar provinsi, maupun luar negeri wajib menunjukkan hasil tes. Kalau tidak bisa menujukkan hasil tes, mereka tidak boleh masuk atau bermalam di Kota Tegal,” tutur Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal Sri Primawati Indraswari.
Menurut Prima, pihaknya menyediakan tes gratis bagi masyarakat dari luar daerah yang ingin bermalam di Kota Tegal. Pengetesan bisa dilakukan di puskesmas-puskesmas terdekat. Adapun kedatangan setiap orang ke berbagai wilayah di Kota Tegal akan diawasi oleh Satgas Kelurahan maupun Satgas Jogo Tonggo.
Hingga Senin, jumlah pendatang yang tiba di Kota Tegal pada masa larangan mudik sebanyak 636 orang. Dari jumlah tersebut, seluruhnya sudah dites antigen. Adapun yang diketahui positif sebanyak satu orang.
Prima menambahkan, pihaknya belum memiliki rencana menambah jumlah kapasitas ruang isolasi. Sebab, ketersediaan ruang isolasi dinilai masih mencukupi. Dari sebanyak 163 tempat tidur untuk pasien Covid-19, sejumlah 73 di antaranya terisi pada Senin.