Ribuan Pemudik Sudah Masuk Jateng, Ganjar Minta ”Jalur Tikus” Dijaga
Dua hari jelang pemberlakuan larangan mudik, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek persiapan penyekatan pemudik di gerbang masuk Jateng bagian barat, yakni Brebes. Ganjar meminta penjagaan perbatasan diperketat.
Oleh
KRISTI UTAMI
·2 menit baca
BREBES, KOMPAS — Sepekan jelang Lebaran, sedikitnya 3.800 pemudik tercatat sudah masuk ke Jawa Tengah. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta agar pemerintah kabupaten/kota, khususnya di perbatasan, memperketat penjagaan dan mengoptimalkan penyekatan pemudik di wilayahnya.
Dua hari sebelum masa larangan mudik diberlakukan, Ganjar mengecek kesiapan penyekatan di gerbang masuk Jateng dari barat, yakni Brebes. Dalam kesempatan itu, Ganjar mewanti-wanti Pemerintah Kabupaten Brebes dan kepolisian setempat untuk memperketat penjagaan di ”jalan-jalan tikus” sehingga tidak ada pemudik yang lolos dalam penyekatan. Selain itu, mereka juga diminta mewaspadai modus-modus yang digunakan masyarakat untuk mengelabui petugas, misalnya mudik menggunakan mobil boks.
”Sejauh ini sudah ada sekitar 3.800 pemudik yang masuk ke Jateng, paling banyak ke Kabupaten Wonogiri. Kami sudah meminta agar kabupaten/kota melakukan pendataan, mengetes antigen setiap pemudik, menyiapkan tempat isolasi, dan menyiagakan tim kesehatan,” kata Ganjar seusai meninjau Pos Penyekatan Kecipir, Kecamatan Losari, Brebes, Selasa (4/5/2021).
Ganjar memperkirakan, Selasa-Rabu (4-5/5/2021) bakal menjadi waktu yang banyak dipilih masyarakat untuk mudik. Kendati demikian, ia tetap berharap masyarakat benar-benar menaati aturan pemerintah untuk tidak mudik.
”Mudah-mudahan masyarakat tidak nekat mudik. Jangan sampai ada lagi kejadian seperti di Pati, saat satu orang pulang kampung menulari 38 orang lainnya,” ujarnya.
Berdasarkan hasil penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan, sekitar 27,63 orang memilih tetap mudik meski ada larangan mudik. Dari jumlah tersebut, sekitar 1,99 persen atau sebanyak 549.837 orang diperkirakan akan mudik ke Brebes.
Menurut hasil pemantauan dan pendataan pemudik yang dilakukan anggota satuan tugas Covid-19 setempat, hingga Senin (3/5/2021), sedikitnya 135 orang dilaporkan telah tiba di Brebes. Para pemudik itu tersebar di enam kecamatan, yakni Banjarharjo, Kersana, Salem, Brebes, Jatibarang, dan Tonjong.
”Para pemudik yang telanjur tiba kami minta isolasi mandiri selama 14 hari dengan diawasi oleh satgas Covid-19 desa. Kalau selama isolasi ada gejala, nanti kami tes antigen,” tutur Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Brebes Subagya.
Sementara itu, Kepolisian Resor Brebes juga sudah menyiapkan dua titik penyekatan pemudik, yakni di Jalan Pantura Kecipir dan pintu keluar Tol Pejagan. Di dua titik tersebut, kendaraan yang melintas akan dipilah mana yang bisa langsung melintas dan mana yang harus diperiksa terlebih dahulu.
”Seluruh kendaraan dari barat (Jakarta) ke arah timur (Semarang), baik berupa angkutan umum maupun kendaraan pribadi, akan kami periksa. Kemudian, kendaraan bermuatan bahan makanan, obat-obatan, dan material kami izinkan untuk melanjutkan perjalanan,” ujar Kepala Polres Brebes Ajun Komisaris Besar Gatot Yulianto.
Menurut Gatot, pemeriksaan yang akan dilakukan meliputi surat izin perjalanan, surat tugas, serta surat keterangan negatif Covid-19. Jika kedapatan tidak membawa surat izin perjalanan dan kelengkapan lainnya, pelintas akan diminta memutar kendaraannya, kembali ke tempat semula.