Kembali dari Melaut, Ribuan Nelayan Tegal Dites Antigen
Jelang Idul Fitri, ribuan nelayan diperkirakan akan kembali ke Kota Tegal, Jawa Tengah. Para nelayan akan dites antigen sebagai upaya deteksi dini. Mereka yang positif akan dirawat atau diminta isolasi.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
TEGAL, KOMPAS — Sepekan jelang Idul Fitri, ribuan nelayan yang melaut ke sejumlah wilayah mulai kembali ke Kota Tegal, Jawa Tengah. Untuk menekan risiko penyebaran Covid-19, nelayan akan dites usap antigen setelah tiba di pelabuhan.
Tes antigen untuk nelayan digelar pertama kali, Selasa (4/5/2021), di kawasan Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal. Tes yang akan digelar hingga sepekan mendatang itu diselenggarakan Dinas Kesehatan Kota Tegal bekerja sama dengan Bidang Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Resor Tegal Kota.
Kepala Polres Tegal Kota Ajun Komisaris Besar Rita Wulandari Wibowo mengatakan, upaya ini dilakukan sebagai deteksi dini terhadap penyebaran Covid-19. Hal ini juga sebagai tindak lanjut dari kegiatan penyekatan pemudik.
”Upaya ini salah satu tindak lanjut dari kegiatan penyekatan yang akan dilakukan pada 6-17 Mei nanti. Karena para nelayan ini jalurnya jalur laut dan tidak ada penyekatan di laut, maka yang bisa kita lakukan adalah adalah memeriksa mereka,” kata Rita di Tegal.
Upaya ini merupakan salah satu tindak lanjut dari kegiatan penyekatan yang akan dilakukan pada 6-17 Mei nanti. (Rita Wulandari)
Menurut Rita, semua nelayan yang tiba di Tegal akan diperlakukan sama dengan pemudik, yakni dites antigen. Jika hasilnya positif, mereka akan diminta menjalani tes usap. Sembari menunggu hasil tes usap, mereka diwajibkan menjalani isolasi mandiri.
”Hingga kini yang dites sekitar 100 nelayan dengan hasil tes seluruhnya negatif. Mudah-mudahan sisanya nanti juga negatif semua,” ucap Rita.
Bersandar
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Tegal Riswanto mengatakan, menjelang Lebaran, ada sekitar 400 kapal yang diperkirakan bersandar di sejumlah pelabuhan di Kota Tegal. Menurut Riswanto, kapal-kapal itu mengangkut hingga 8.000 nelayan. Para nelayan tak hanya dari Kota Tegal, tetapi juga dari sejumlah daerah, seperti Kabupaten Tegal dan Brebes.
”Para nelayan ini biasanya melaut selama dua sampai enam bulan ke sejumlah daerah, seperti perairan Kalimantan hingga Papua. Sebenarnya, selama melaut mereka tidak ada interaksi langsung dengan orang-orang di daratan, tetapi tetap harus dites untuk memastikan bahwa mereka aman (dari Covid-19),” tutur Riswanto.
Riswanto menambahkan, kapal-kapal nelayan biasanya bersandar di pelabuhan pada pagi dan malam hari. Untuk itu, pengetesan antigen di pelabuhan-pelabuhan juga dilakukan pagi dan malam hari.
Agus (21), salah satu nelayan yang turut dites, menyambut baik kegiatan tersebut. Ia yang awalnya mengaku takut dites menjadi lega setelah mengetahui hasil tesnya.
”Saya belum pernah dites seperti ini sebelumnya. Kata orang-orang sakit, jadi tadi agak panik. Untung saja hasilnya negatif,” katanya.
Nelayan lain, Mikun (42), juga bersyukur dengan adanya tes tersebut. Selain karena gratis, Mikun juga jadi lebih tenang saat bertemu keluarganya di rumah.
”Lumayan, bisa hemat karena (tes antigen) di sini gratis. Kalau sudah tahu negatif juga jadi lebih tenang saat ketemu dengan keluarga di rumah,” ucap Mikun yang mengaku sudah tiga bulan melaut di perairan Kalimantan tersebut.
Hingga Selasa siang, jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Tegal 3.030 orang. Dari jumlah tersebut, kasus aktif 357 orang. Jumlah kasus aktif tersebut lebih banyak daripada jumlah kasus aktif pekan lalu, yakni 339 orang.