Vaksinasi Massal di Kalteng Kejar Target Sasaran dalam 10 Hari
Pemerintah kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah diminta selesaikan target pemberian vaksin untuk warga lansia selama 10 hari. Mereka juga diminta melakukan inovasi dan inisiatif agar pemberian vaksin sesuai target.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Pemerintah kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah melaksanakan vaksinasi massal serentak. Hal itu dilakukan untuk mempercepat penyerapan 130.000 dosis vaksin kepada target penerima.
Sebelumnya, capaian vaksinasi di Kalteng masih sangat rendah, khususnya pada kelompok lanjut usia. Masih terdapat 130.000 dosis vaksin yang belum diberikan ke target penerima. Hal itu membuat Gubernur Kalteng Sugianto Sabran memberi waktu 10 hari pada jajarannya, serta pemerintah kabupaten dan kota untuk memberi vaksin tersebut ke para penerima.
Margareth (60), warga Jalan Rajawali, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, adalah salah satu warga yang menerima suntikan vaksin pada Minggu (23/5/2021) di Gedung Palampang Tarung Kilometer 5,5 Kota Palangkaraya, tempat vaksinasi massal dilaksanakan.
Selama ini, menurut Margareth, dirinya tidak tahu harus ke mana untuk mendapat vaksin dan baru mendapatkan kabar dari cucunya untuk mengikuti vaksinasi masal. ”Saya enggak tahu harus melapor ke mana, pernah menghubungi RT di lingkungan saya, tetapi mereka juga bingung,” ungkapnya.
Vaksinasi masal untuk lansia dilaksanakan sejak Sabtu (22/5/2021) selama 10 hari. Pada Minggu pagi, dari pantauan Kompas, ratusan warga mendatangi Gedung Palampang Tarung untuk menerima vaksin.
Petugas mengatur warga yang hadir dengan memberikan tempat duduk di dalam sebuah tenda dengan pengaturan jarak. Warga pun masuk ke dalam gedung satu per satu. Di dalam gedung terdapat puluhan petugas vaksinator yang siap memberikan vaksin.
Meski demikian, tidak hanya lansia yang ikut dalam kegiatan vaksinasi massal tersebut. Banyak warga berumur 20-30 tahun pun ikut dalam antrean meski tetap mendahulukan yang lansia.
Hingga saat ini, dari data Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Tengah, capaian vaksinasi pertama untuk lansia, dari target 191.817 orang baru 13.746 orang yang sudah divaksin.
Sementara untuk vaksinasi tahap kedua, dari target yang sama, baru 6.289 orang yang divaksin. Bahkan, untuk pelayan publik, vaksinasi tahap kedua pun berjalan lambat. Dari total 198.975 orang, baru 50.554 di antaranya yang divaksin.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng Suyuti Syamsul menjelaskan, dengan adanya vaksinasi massal terjadi peningkatan yang cukup pesat dalam pemberian vaksin. Meskipun demikian, pihaknya berharap pemerintah di kabupaten dan kota perlu meningkatkan sosialisasi agar masyarakat paham betul bagaimana cara mendapatkan vaksinasi.
Selain itu, lanjut Suyuti, sosialisasi saja tidak cukup. Petugas perlu jemput bola dengan mendatangi masyarakat. Apalagi mereka yang tinggal di lokasi yang aksesnya jauh dari kota.
”Perlu inisiatif dan inovasi agar semua masyarakat, khususnya sasaran, bisa mendapatkan vaksin,” kata Suyuti.
Sampai sekarang, jumlah kasus terkonfirmasi positif di Kalimantan Tengah 21.704 kasus atau bertambah 96 kasus baru dibandingkan Sabtu (22/5/2021). Sementara kasus sembuh mencapai 20.066 atau bertambah 59 kasus pada Minggu siang.
Kasus kematian pun bertambah satu orang menjadi 577 kasus. Setiap hari, pada Mei tahun ini, selalu ada kasus meninggal. Hal itu membuat angka kematian (CFR) meningkat menjadi 2,7 persen. Pada awal Mei, CFR masih 2,6 persen.
Dalam pelaksanaan vaksinasi massal, Wali Kota Palangkaraya Fairid Naparin sempat ikut memantau ke lokasi. Di sela-sela kegiatan itu ia menyampaikan, perlu solidaritas dan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Palangkaraya.
Pihaknya sudah mengeluarkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Menurut Fairid, kebijakan itu cukup efektif menahan penyebaran virus mematikan tersebut.
”Perlu solidaritas dan gotong royong untuk menghentikan virus ini, semua pihak harus bersama-sama peduli, khususnya disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan,” ungkap Fairid.