Pelantikan Pejabat Berlangsung di Tengah Makam Covid-19
Wali Kota Jambi Syarif Fasha mengingatkan para pejabatnya agar sadar bahwa Covid-19 itu benar-benar ada dengan melantik mereka di tempat pemakaman bagi warga dengan Covid-19 di Kota Jambi.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·3 menit baca
Berbeda dari momen pelantikan pejabat pada umumnya, pelantikan pejabat di Kota Jambi berlangsung di Tempat Pemakaman Umum Pusara Agung, Rabu (19/5/2021). Wali Kota Jambi Syarif Fasha bermaksud mengingatkan para pejabat agar sadar bahwa Covid-19 benar-benar ada dan perlu diwaspadai bersama.
Pelantikan yang dijadwalkan pukul 07.30 molor. Sekitar satu jam lamanya para calon pejabat menunggu sembari berjemur di bawah matahari pagi. Hanya bersebelahan dari tempat mereka duduk, tampak jelas makam-makam pasien Covid-19. Makam-makam itu mulai terisi sejak pandemi melanda wilayah tersebut, April tahun lalu.
Hingga Rabu, warga terinfeksi Covid-19 yang dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pusara Agung itu mencapai sekitar 90 orang, termasuk putra Fasha yang meninggal karena terinfeksi Covid-19. Putra Fasha meninggal pada September 2020 setelah sempat dirawat di Jakarta.
Acara pelantikan tak berlangsung lama. Setelah petugas protokol membacakan surat keputusan dari Kementerian Dalam Negeri mengenai pengangkatan pejabat, pelantikan pun dimulai dengan ucap sumpah jabatan aparatur sipil negara, penyematan lencana, dan penandatanganan surat.
Menjelang akhir acara, Fasha pun memberikan arahan kepada mereka. Secara khusus, Fasha menekankan perlunya tumbuh kesadaran untuk waspada menghadapi bahaya virus korona baru. ”Para pejabat dan seluruh masyarakat agar sadar bahwa Covid-19 ini benar-benar ada dan harus kita waspadai bersama,” katanya.
Para pejabat dan seluruh masyarakat agar sadar bahwa Covid-19 ini benar-benar ada dan harus kita waspadai bersama. (Syarif Fasha)
Ia pun mengingatkan para pejabat untuk memiliki sensitivitas yang kuat menghadapi kondisi belakangan ini. Menurut dia, selama masa pandemi, sudah 103 penderita Covid-19 yang meninggal di Kota Jambi dan dimakamkan di TPU itu.
”Dari banyaknya korban meninggal, sebagian besar makamnya tidak ditengok oleh keluarganya sendiri hingga kini,” katanya. Bisa jadi alasannya karena mengantisipasi penularan virus korona baru. Akibatnya, kondisi makam-makam itu sebagian besar tampak terbengkalai.
Pelantikan di Pusara Agung sekaligus untuk mengingatkan para pejabat baru untuk memiliki kemampuan bertindak cepat menangani berbagai persoalan, khususnya dalam menghadapi penanganan terkait Covid-19. Terlebih saat ini Kota Jambi masih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro.
Sebanyak 135 orang dilantik. Mereka merupakan pejabat pratama, administrator, dan pengawas di lingkup Pemerintah Kota Jambi.
Lurah Kebun Handil, Junaidi, mengaku sempat kaget melihat isi undangan pelantikan. Dalam surat tertulis acara dilangsungkan di TPU Pusara Agung yang selama ini dimanfaatkan sebagai makam pasien Covid-19.
Namun, Junaidi meyakini dengan tetap melindungi diri lewat protokol kesehatan yang ketat, dirinya akan tetap aman. ”Mudah-mudahan aman,” katanya.
Hal senada dikemukakan Lurah Pasar, Dian Ekawaty. Menurut dia, undangan itu disikapi positif, tetapi dengan upaya proteksi diri.
Sebelum pelantikan, Fasha memastikan bahwa area sekitar TPU tidak sedang dilangsungkan penguburan. Itu sebabnya, jadwal pelantikan terbilang mendadak dengan mengambil tempat di TPU Pusara Agung.
Fasha mengingatkan masyarakat untuk terus waspada, jangan lengah menjaga protokol kesehatan, termasuk pula selama masa Lebaran ini pihaknya mengantisipasi jangan sampai warga mudik.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah memberlakukan masuk sekolah kembali secara luring pada Senin lalu. ”Tujuannya untuk memastikan bahwa para orangtua dan anak-anaknya tidak mudik,” katanya. Rabu ini, kata Fasha, sekolah kembali berlangsung secara jarak jauh hingga beberapa waktu ke depan.