Dipadati Pengunjung, Sejumlah Destinasi Wisata di Jabar Ditutup
Sejumlah destinasi wisata di Jawa Barat ditutup menyusul kerumunan pengunjung di kawasan tersebut. Penerapan protokol kesehatan di lokasi wisata perlu segera dibenahi agar tidak memicu penularan Covid-19.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Kerumunan pengunjung kawasan wisata di Jawa Barat pada libur Lebaran 2021 tak terbendung. Sejumlah destinasi wisata pun ditutup sementara untuk mencegah penularan Covid-19. Penerapan protokol kesehatan di lokasi wisata perlu segera dibenahi.
Kerumunan pengunjung itu, antara lain, terjadi di Pantai Batukaras, Kabupaten Pangandaran; Pantai Santolo, Kabupaten Garut; dan Pantai Citepus, Kabupaten Sukabumi; Sabtu (15/5/2021). Sejumlah lokasi wisata di Ciwidey, Pasirjambu, dan Rancabali di Kabupaten Bandung juga dipadati wisatawan.
Penyekatan kendaraan dilakukan di akses menuju kawasan wisata tersebut, Minggu (16/5/2021). Imbasnya, ribuan kendaraan dari luar daerah diminta putar balik arah untuk mencegah kepadatan pengunjung.
Meluapnya wisatawan membuat protokol kesehatan (prokes) tidak berjalan optimal. Jaga jarak minimal 1 meter sulit diterapkan. Hal ini berpotensi meningkatkan penularan Covid-19.
”Sejak awal, wisata diperbolehkan di zona-zona tertentu, tetapi harus menerapkan prokes. Karena kemarin (Sabtu) tidak menerapkan prokes, Pak Gubernur (Ridwan Kamil) menginstruksikan untuk menutup wisata yang ada di Pangandaran,” ujar Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum seusai meninjau sejumlah lokasi wisata di Pangandaran, Minggu.
Uu belum dapat memastikan batas waktu penutupan lokasi wisata tersebut. Ia meminta pengelola wisata di setiap daerah juga mengawasi pengunjung dalam menerapkan protokol kesehatan.
Membeludaknya wisatawan membuat protokol kesehatan tidak berjalan optimal. Jaga jarak minimal 1 meter sulit diterapkan. Hal ini berpotensi meningkatkan penularan Covid-19.
Pangandaran merupakan salah satu kawasan wisata pantai paling populer di Jawa Barat. Lokasinya berjarak sekitar 215 kilometer dari Kota Bandung yang dapat ditempuh sekitar enam jam perjalanan menggunakan mobil.
Selain Pantai Batukaras, di kabupaten itu juga terdapat sejumlah wisata pantai lain, seperti Pantai Pangandaran, Pantai Karapyak, Pantai Batu Hiu, dan Pantai Madasari. Pantai-pantai itu kerap dipadati pengunjung saat libur panjang.
Di Bandung, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyampaikan, sejak awal pihaknya telah merancang prosedur penutupan destinasi wisata jika terdapat kerumunan pengunjung. Lonjakan wisatawan diperkirakan terjadi seiring adanya kebijakan larangan mudik.
”Prosedur penutupan itu bagian dari sistem yang kita lakukan manakala tempat-tempat pariwisata itu melonjak dan kurang terkendali. Tapi saya perlu sampaikan, mayoritas destinasi wisata di Jabar taat pada prokes,” ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar Dedi Taufik mengatakan, pihaknya menyiapkan sekitar 15.000 tes cepat antigen di lokasi wisata. Pengunjung akan dites secara acak untuk meminimalkan potensi penyebaran Covid-19.
Bupati Bandung Dadang Supriatna meminta semua pihak menerima kebijakan penutupan sementara lokasi wisata di Ciwidey, Pasirjambu, dan Rancabali. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kerumunan pengunjung di kawasan pegunungan tersebut.
Sejumlah tempat di Kota Bandung, seperti Kebun Binatang Bandung, Jalan Asia Afrika, dan beberapa taman tematik juga disesaki pengunjung, Minggu. Selain tidak menjaga jarak, beberapa pengunjung bahkan tidak memakai masker.
Di Kebun Binatang Bandung, misalnya, kepadatan pengunjung terjadi di pintu masuk. Mereka berdesakan menunggu antrean masuk. Perwakilan rombongan pengunjung diwajibkan mengikuti tes cepat antigen secara acak.
Wisatawan terseret ombak
Empat wisatawan asal Bandung terseret ombak di Pantai Santolo, Garut, Minggu sekitar pukul 10.30. Dua korban, M Rehan (14) dan Kresna (16), dapat menyelamatkan diri dari gulungan ombak. Sementara Cecep (24) diselamatkan oleh nelayan setempat.
”Satu orang lainnya bernama Rehan Halik (17) belum bisa ditemukan hingga saat ini,” kata Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansah.
Deden menyebutkan, keempat korban terseret ombak saat berenang di pantai tersebut. Tim SAR gabungan dari Pos SAR Tasikmalaya, Satuan Polair, dan masyarakat setempat masih berupaya mencari korban.