Pengunjung Membludak, Pantai Batukaras di Pangandaran Ditutup
Destinasi wisata Pantai Batu Karas Kabupaten Pangandaran ditutup pasca video kerumunan pengunjung yang viral di media sosial. Penerapan protokol kesehatan di kawasan wisata Kabupaten Pangandaran bakal dievaluasi.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Pantai Batukaras di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, ditutup pascavideo viral yang menunjukkan kerumunan manusia tanpa protokol kesehatan. Para pelaku wisata di kawasan itu juga akan diberikan edukasi penerapan protokol kesehatan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
”Batukaras ditutup mulai Minggu (16/5/2021) dini hari,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Pangandaran Kusdiana saat dihubungi Sabtu (15/5/2021).
Sebelumnya, muncul video berdurasi 13 detik di berbagai akun media sosial yang memperlihatkan kepadatan manusia hingga ke bibir pantai. Sejumlah warga tampak beristirahat dan berkumpul tanpa menjaga jarak. Bahkan, sebagian besar warga tidak mengenakan masker. Belakangan, diketahui kawasan itu adalah Pantai Batukaras.
”Setelah video itu viral, kami rapat untuk menentukan tindakan berikutnya. Hasilnya, Batukaras ditutup sementara. Setidaknya, tutup sepanjang Minggu dan untuk buka kembali akan kami lihat keesokan harinya,” ujarnya.
Pantai Batukaras merupakan salah satu destinasi wisata utama di kawasan Teluk Pangandaran. Jaraknya sekitar 27 kilometer sebelah barat Pantai Pangandaran. Di sekitar Batukaras, terdapat beberapa lokasi wisata yang diminati pengunjung, seperti Pantai Batu Hiu, Pantai Pamugaran, Pantai Karang Tirta, hingga wisata sungai yang disebut Green Canyon.
Kusdiana juga menyatakan, petugas akan memperketat pengawasan lalu lintas di semua destinasi wisata di Pangandaran. Nantinya, hanya akan ada satu akses masuk Pantai Pangandaran. Tujuannya, agar pemerintah daerah bisa mengendalikan jumlah pengunjung yang datang.
Untuk saat ini kami menutup Batukaras saja, sedangkan tempat wisata lainnya masih kami pantau perkembangannya.
”Untuk saat ini kami menutup Batukaras saja, sedangkan tempat wisata lainnya masih kami pantau perkembangannya. Petugas disiagakan dan akan memberikan woro-woro (pengumuman) bagi pengunjung. Tes usap antigen juga menurut rencan akan kami terapkan,” ujarnya.
Menurut Kusdiana, pelaku wisata di Batukaras dan tempat wisata lainnya akan dipanggil untuk mendapat sosialisasi penerapan protokol kesehatan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang kembali.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil juga menginstruksikan penutupan sementara Pangandaran. Penutupan ini diiringi dengan antisipasi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran. Kawasan wisata di Ciwidey juga diminta tutup sementara.
Selain itu, sebanyak 15.000 tes cepat antigen pun disebar di sejumlah destinasi wisata sehingga tes acak bisa dilakukan. Pembatasan jam operasional dan jumlah pengunjung pun dilakukan untuk menghindari potensi kerumunan. Kamil meminta masyarakat menahan diri dan beradaptasi di tengah pandemi ini.
”Pangandaran dan Ciwidey disepakati ditutup untuk wisatawan. Saya mengimbau masyarakat, khususnya wisatawan untuk putar balik karena akses jalan akan ditutup. Kesabaran adalah hal penting dalam menghadapi kesusahan di masa pandemi,” ujarnya.