Inspirasi Penanggulangan Wabah Korona dari Payo Selincah
Karantina dan penutupan sementara fasilitas publik tingkat RT di Jambi diapresiasi sebagai langkah tepat penanganan Covid-19. Antisipasi penyebaran berbasis mikro optimal menekan penyebaran virus korona baru.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·4 menit baca
Sebelum bertolak ke Jakarta, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo singgah di Payo Selincah, Kota Jambi, Sabtu (8/5/2021). Melihat langsung ketatnya penerapan karantina sejak tingkat rukun tetangga atau RT di kampung itu, Doni pun mengapresiasi dan menyebutnya dapat menjadi contoh nasional.
Awalnya, virus korona baru terbawa oleh seorang warga yang baru pulang dari perjalanan di Kepulauan Riau. Dari situlah virus menyebar dalam keluarga. lalu menulari pula tetangga sekitar ketika dilangsungkan tradisi doa dan makan bersama mengawali Ramadhan di kampung itu. Akhirnya virus menyebar pada lebih dari setengah penduduk kampung itu. Dari 52 warga RT 004, Kelurahan Payo Selincah, 28 orang terpapar Covid-19.
Melihat begitu cepat penyebaran virus, salah satu tokoh masyarakat setempat, M Ali, langsung membangun langkah cepat. Ia kerahkan warganya mengikuti uji usap di RS Bhayangkara Jambi. Yang positif terpapar langsung dirujuk ke RSUD Abdul Manap.
Hanya sebentar dirawat medis, Ali lalu meminta izin dokter untuk membawa warganya menjalani isolasi mandiri di RT. Sekembalinya ke kampung, semua warga patuh mengisolasi diri di tempat masing-masing. Sementara tempat-tempat publik di kampung itu ditutup. Lalu, di jalan masuk kampung dipasang spanduk bertuliskan ”Anda Memasuki Zona Merah Covid-19”.
Ketika diketahui warganya terpapar (Covid-19), lantas dilakukan karantina ketat dan penanganan menyeluruh. Ini dapat dijadikan contoh nasional.
Karena masjid ditutup, tidak ada salat berjamaah, apalagi tarawih di masjid untuk sementara waktu. Begitu pula kegiatan di sekolah ditiadakan dan digantikan pembelajaran daring. Semua langkah tersebut diapresiasi Doni sebagai upaya tepat menekan penyebaran virus.
”Penanganannya sudah sangat tepat. Ketika diketahui warganya terpapar (Covid-19), lantas dilakukan karantina ketat dan penanganan menyeluruh. Ini dapat dijadikan contoh nasional,” katanya, Sabtu (8/5/2021).
Ali menceritakan, setiap pagi warga yang negatif Covid-19 senam bersama di tengah lapangan di bawah matahari pagi. Selama warga lain senam bersama, warga yang masih menjalani isolasi menadiri dapat berjemur di halaman rumah. Jika berjemur dirasakan cukup, ia langsung kembali ke kamarnya. Dengan protokol kesehatan yang ketat itulah, praktis tak ada lagi penularan. Sementara 12 warga sudah dinyatakan sembuh.
”Yang lainnya sudah semakin membaik pula. Kami tinggal menunggu hasil swab terbaru,” kata Ali.
Meski penerapan karantina bagi warga ketat dan faslitas umum ditutup, bantuan logistik terus mengalir bagi warga yang terpapar. Bantuan itu meringankan beban warga yang terpapar sehingga mereka tidak merasa menanggung beban sendiri.
Wali Kota Jambi Syarif Fasha mengatakan, semua lurah dan camat wajib mengaktifkan posko-posko kesiap-siagaan hingga tingkat RT sejak berlakunya surat edaran mengenai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro, pekan lalu. Rumah-rumah karantina yang aman juga terus dipersiapkan.
”Masyarakat kami ingatkan untuk saling menolong. Kalau ada yang diketahui terkena Covid-19 agar dibantu menjalani karantina dan mendapatkan bantuan logistik,” katanya. Untuk mendukung kelancaran itu, pihaknya juga mengalokasikan dana bantuan.
Pemasangan spanduk peringatan memasuki kawasan zona merah dilakukan jika ada lima warga terpapar Covid-19 dalam satu RT. Pemasangan spanduk sebagai peringatan bagi masyarakat agar berhati-hati.
Doni menambahkan, selama ini Provinsi Jambi berada di peringkat keenam kasus terendah di Indonesia. Tingkat kematiannya juga rendah. Namun, pihaknya mencermati peningkatan kasus yang cukup mengkhawatirkan di Jambi beberapa pekan terakhir. Analisis data BNPB menunjukkan, lonjakan kasus mulai terjadi sejak awal masa puasa. Lonjakan ini menandai puncak kedua kasus Covid-19 di Jambi.
Karena itu, lanjut Doni, pemerintah daerah dan masyarakat perlu bahu-membahu mengantisipasinya. ”Kami minta deteksi cepat apa penyebabnya. Lalu, lakukan langkah-langkah terukur agar jangan semakin meluas penyebarannya. Jangan sampai menjadi kasus eksponensial ini dan menjadi sulit terkontrol,” katanya.
Dalam kunjungannya ke Payo Selincah, Doni didampingi Kepala Kepolisian Daerah Jambi Inspektur Jenderal Rachmad Wibowo, Komandan Resor Militer 042/Garuda Putih Brigadir Jenderal TNI M Zulkifli, Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Sudirman, serta Wali Kota Jambi Syarif Fasha.
Pada rapat koordinasi bersama Kepala BNPB, satu hari sebelumnya, Rachmad Wibowo memaparkan pemetaan tiga kluster Covid-19 di Jambi, yakni kluster sekolah, kluster perjalanan, dan kluster industri. Untuk kluster industri, virus korona baru diketahui menyebar di salah satu pabrik. Pengelola pabrik rupanya cukup sigap menangani karyawannya yang terpapar dengan langsung menfasilitasi perawatan dan melakukan penelusuran kontak demi mengantisipasi penyebaran virus.
Penjabat Gubernur Jambi Hari Nur Cahya telah mengeluarkan Surat Edaran Gubenur Jambi, 22 April, tentang Tindak Lanjut Menteri Dalam Negeri tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Sosial Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan Mengoptimalkan Posko Penanganan Covid-19 untuk Pengendalian Penyebaran Covid-19.
Dalam surat itu, Nur Cahya menginstruksikan semua pemerintah kabupaten dan kota melaksanakan PPKM Berbasis Mikro hingga tingkat RT. Kesiapsiagaan di Payo Selincah dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan PPKM Mikro tingkat RT tersebut.