Kendaraan Masuk Jateng Naik 50 Persen, Kebanyakan Melintas Malam Hari
Hari-hari terakhir jelang pelarangan mudik dimanfaatkan masyarakat untuk melakukan perjalanan. Sehari jelang pelarangan, jumlah kendaraan yang masuk ke Jateng melalui jalur tol dan jalur nasional terpantau meningkat.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
BREBES, KOMPAS — Menjelang masa pelarangan mudik pada 6-17 Mei, jumlah kendaraan yang masuk ke Jawa Tengah melalui tol dan jalan nasional di Kabupaten Brebes meningkat hampir 50 persen. Rata-rata kendaraan melintas pada malam hingga menjelang pagi hari.
Kepala Cabang Operasional Pejagan-Pemalang Toll Road Ian Dwinanto menuturkan, pada Selasa (4/5/2021) volume kendaraan yang masuk ke Jateng sekitar 27.000 kendaraan dalam sehari. Jumlah itu meningkat hampir 50 persen dari volume kendaraan yang melintas pada hari-hari normal, yakni 16.000 kendaraan per hari.
Ian memperkirakan jumlah kendaraan yang masuk ke Jateng melalui tol akan kembali meningkat pada Rabu (5/5). Volume kendaraan yang masuk pada Rabu diperkirakan mencapai lebih dari 35.000 kendaraan. Jumlah itu disebut Ian lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata kendaraan yang melintas pada tujuh hari jelang Lebaran 2019, yakni 30.000 kendaraan per hari.
”Sebagian masyarakat memanfaatkan dua hari belakangan ini untuk melakukan perjalanan. Hal ini terjadi karena besok sudah mulai ada operasi penyekatan pemudik,” kata Ian di Brebes, Rabu siang.
Menurut Ian, arus kendaraan terpantau meningkat pada malam hari hingga jelang pagi hari. Waktu-waktu itu diduga dipilih masyarakat karena saat siang hari sebagian besar orang masih berpuasa.
Untuk menghindari penumpukan dan kerumunan orang di tempat istirahat, pengelola tol akan memberlakukan pembatasan area parkir. Rata-rata tempat istirahat hanya boleh diisi maksimal 50 persen dari total kapasitas.
”Protokol kesehatan ketat juga tetap kami terapkan di tempat-tempat istirahat. Nanti juga akan ada petugas dari kepolisian resor dan dinas kesehatan di masing-masing daerah yang turut memantau pelaksanaannya,” tutur Ian.
Sementara itu, kenaikan volume kendaraan juga terpantau di sejumlah jalan nasional di Brebes, seperti di jalan Losari-Ketanggungan dan jalan Ketanggungan-Jatibarang. Jalan-jalan tersebut merupakan jalan alternatif yang biasanya dipilih masyarakat yang hendak menuju ke Jateng bagian selatan, seperti Banyumas, Purbalingga, dan Banjarnegara.
”Pagi ini ada lonjakan arus lalu lintas yang cukup mencolok di jalur-jalur alternatif. Di Kecamatan Kersana, misalnya, sempat ada antrean kendaraan hingga lebih kurang 1 kilometer,” kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Brebes Mochammad Reza Prisman, Rabu petang.
Menurut Reza, antrean kendaraan tersebut diduga sebagai kendaraan pemudik. Sebab, kendaraan-kendaraan tersebut rata-rata membawa barang bawaan di bagian atas mobil, khas mobil pemudik.
Adapun di jalur pantura Brebes juga terpantau ada peningkatan volume kendaraan. Kendati demikian, Reza tidak bisa menyebutkan jumlah pasti kendaraan yang melintas berikut presentase kenaikannya.
”Tahun ini, kami tidak melakukan traffic counting (penghitungan kendaraan). Jadi, saya tidak tahu jumlah pastinya. Namun, dari pengamatan visual memang hari ini terpantau lebih padat dari biasanya,” ucapnya.
Reza menyebut, pihaknya belum menemukan adanya pemudik bersepeda motor yang melintas di pantura Brebes. Sejauh ini, kendaraan yang melintas di jalan pantura didominasi kendaraan angkutan barang.
Dalam kunjungannya ke pos penyekatan pemudik di Kecamatan Losari, Gubernur Jateng mewanti-wanti pemerintah daerah untuk memperketat pejagaan, khususnya di waktu-waktu menjelang pemberlakuan larangan mudik. Ganjar memperkirakan sebagian masyarakat akan memanfaatkan dua hari jelang masa larangan mudik untuk melakukan perjalanan.
”Pemerintah daerah sudah kami imbau untuk memperketat penjagaan di jalan-jalan tikus. Kami juga meminta agar petugas di pos-pos penyekatan mewaspadai modus-modus yang digunakan masyarakat untuk mengelabuhi petugas, misalnya mudik menggunakan mobil boks,” tutur Ganjar.
Ganjar menambahkan, hingga Selasa, jumlah pemudik yang sudah masuk ke Jateng mencapai 3.800 orang. Sebagian besar mudik ke Kabupaten Wonogiri.