Pengawasan Berlapis terhadap Pemudik Dilakukan di Pantura Jabar
Untuk mengantisipasi kendaraan pemudik yang lolos di perbatasan sebelumnya, Purwakarta dan Subang akan memperketat penyekatan di perbatasan Karawang. Kedua wilayah ini berperan sebagai jaring lapis penyekatan kedua.
Oleh
MELATI MEWANGI
·3 menit baca
PURWAKARTA, KOMPAS — Aparat di sebagian wilayah pantura Jawa Barat menerapkan penyekatan berlapis untuk menahan laju pemudik. Setidaknya dalam sepekan terakhir ada 387.383 kendaraan meninggalkan Jakarta dan sekitarnya.
Penyekatan dimulai di Kabupaten Karawang, berada di jalur pelintasan yang menjadi pintu pertama masuknya warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), menuju Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Untuk meminimalkan kebocoran, penyekatan juga akan dilakukan di Purwakarta dan Subang.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Purwakarta Ajun Komisaris Toto Herman Permana, Senin (3/5/2021), mengatakan, pihaknya akan memberhentikan sejumlah kendaraan secara acak di beberapa gerbang tol. Pola waktu pemberhentian menyesuaikan dengan kondisi lalu lintas di Karawang.
”Kami membantu penyekatan yang dilakukan Polres Karawang. Ini untuk mengantisipasi kemungkinan ada kendaraan yang lolos dari sana,” ucap Toto.
Purwakarta dilalui sejumlah tol dan menjadi jalur pelintasan yang menghubungkan sejumlah daerah di Jabar. Terdapat sejumlah tol yang berada di kabupaten ini, yakni Cikampek (Jakarta-Purwakarta), Cikopo-Palimanan (Cipali), dan Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi). Jika melalui jalur arteri, Purwakarta berbatasan dengan Subang, Karawang, dan Bandung Barat.
Sementara penyekatan dilakukan di beberapa titik, antara lain GT Sadang, GT Cikampek via Cikopo, dan Pospol Ciganea (pertigaan ke Gerbang Tol Jatiluhur). ”Ada sekitar 565 personel yang akan bersiaga,” kata Toto.
Di Subang, penyekatan tersebar di 10 titik. Titik itu, antara lain, jalur pantura Patokbeusi (perbatasan Karawang), Cipendeuy (jalur tengah menuju pusat kota), Sagalaherang dan Tangkubanparahu (jalur arteri bagian selatan), serta GT Tol Cilameri dan GT Kalijati.
Kasatlantas Polres Subang Ajun Komisaris Endang Sujana mengatakan akan melakukan pemeriksaan tes cepat antigen pada tempat istirahat (rest area) di Jalan Tol Cipali Kilometer 102. ”Dalam masa pengetatan ini, kami melaksanakan penyekatan secara acak dan menindak kemungkinan adanya taksi atau travel gelap,” kata Endang.
Kendaraan di jalan tol
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan, ada 387.383 kendaraan meninggalkan Jabodetabek pada periode akhir pekan sebelum memasuki masa peniadaan mudik, 30 April-2 Mei 2021.
”Total volume tersebut menurun 10 persen dibandingkan dengan lalu lintas saat normal,” ucapnya.
Jumlah itu merupakan total kumulatif arus lalu lintas dari sejumlah gerbang tol, yakni GT Cikupa (arah barat), GT Ciawi (arah selatan), GT Cikampek Utama, dan GT Kalihurip Utama (arah timur). Pada arus lalu lintas yang meninggalkan Jakarta terbagi pada tiga arah, yakni 8,5 persen menuju arah timur, 7,7 persen arah barat, dan 15,6 persen arah selatan.
Sementara jumlah kendaraan menuju arah timur atau Jalan Tol Trans-Jawa meninggalkan Jakarta sebanyak 181.026 unit dan kendaraan menuju arah barat atau GT Cikupa (118.983 unit). Sedangkan jumlah kendaraan meninggalkan Jakarta menuju arah selatan atau GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi mencapai 87.374 unit.