Mudik Dilarang, Arus Kendaraan di Tol Cipali Diprediksi Meningkat
Meskipun pemerintah melarang mudik, volume kendaraan di Tol Cipali diperkirakan meningkat pada Lebaran 2021 dibandingkan tahun lalu. Sebanyak 34.000 kendaraan diperkirakan bakal melintasi tol tersebut.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Arus kendaraan di Jalan Tol Cikopo-Palimanan diperkirakan tetap meningkat meski pemerintah melarang mudik hari raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Selain arus dari pemudik lokal, waktu penyekatan yang lebih singkat dibandingkan dengan tahun lalu juga menjadi pemicunya.
Astra Tol Cipali memprediksi volume kendaraan pada Lebaran 2021 meningkat 26,07 persen dibandingkan dengan periode serupa tahun lalu. Pemicunya, waktu larangan mudik tahun ini yang lebih singkat, sekitar 12 hari, 6-17 Mei. Tahun 2020, larangan mudik yang diikuti penyekatan kendaraan berlangsung pada 24 April-31 Mei atau lebih dari sebulan.
”Semakin panjang waktu larangan mudik, otomatis volume kendaraan drop (berkurang). Kalau sekarang, (larangan mudik) lebih singkat. Jadi, arus kendaraan meningkat,” kata Andre Yulianto, Department Head Transaction Astra Tol Cipali, Rabu (28/4/2021), di Cirebon, Jawa Barat. Larangan mudik diharapkan mencegah penyebaran Covid-19.
Pihaknya memperkirakan rata-rata volume kendaraan yang melintasi Cipali pada Mei sekitar 34.000 unit per hari. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan volume kendaraan tahun lalu, yakni 20.000 kendaraan per hari. Peningkatan kendaraan tahun ini, lanjutnya, juga dipengaruhi pemudik lokal di sekitar Cipali.
Memiliki panjang 116,7 kilometer, Cipali melintasi Kabupaten Purwakarta, Subang, Indramayu, Majalengka, dan Cirebon. Sejak beroperasi pertengahan 2015, Cipali menjadi pilihan pemudik karena bisa memangkas jarak hingga 40 kilometer dibandingkan melalui jalur pantura.
Andre memprediksi puncak peningkatan arus lalu lintas terjadi hari keempat dan kesembilan setelah Lebaran. Adapun Lebaran 2021 berlangsung pada Kamis (13/5/2021). Saat puncak arus, jumlah kendaraan mencapai 44.000 unit per hari.
Meski demikian, angka tersebut masih jauh dibandingkan dengan arus kendaraan pada puncak mudik Lebaran sebelum pandemi Covid-19 yang mencapai 90.000 kendaraan per hari. Dibandingkan dengan arus pada Lebaran 2019, jumlah kendaraan di Cipali saat ini anjlok hingga 68,07 persen.
Kami menyiapkan sistem buka-tutup rest area, tetapi keputusannya ada di kepolisian.
Andre belum mengetahui pasti kerugian Astra Tol Cipali akibat berkurangnya volume kendaraan. Namun, pihaknya tetap berupaya melayani pengendara dengan baik. Sebanyak 13 gardu utama di Gerbang Tol Palimanan, misalnya, tetap disiagakan. Bahkan, jika terjadi kepadatan, pihaknya mengoperasikan 29 gardu.
Prayogi Setyo Pratomo, Department Head Traffic Astra Tol Cipali, menambahkan, empat titik area istirahat (rest area) di sepanjang jalur menuju Jawa Tengah berpotensi menimbulkan kepadatan. Pihaknya bakal memasang marka di bahu jalan sekitar rest area untuk mencegah kendaraan parkir di daerah itu.
”Kami menyiapkan sistem buka-tutup rest area, tetapi keputusannya ada di kepolisian,” katanya. Pihaknya juga telah menyiapkan tim pembuka jalur jika Korps Lalu Lintas Polri mengoperasikan sistem satu arah (contra flow).
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Resor Kota Cirebon Komisaris Besar M Syahduddi mengatakan, terdapat sembilan titik penyekatan bagi pemudik pada 6-17 Mei mendatang. Titik itu tersebar di Gerbang Tol Palimanan, Rawagatel, Ciwaringin, Weru, Dukupuntang, Ciperna, Ciledug, Kanci, dan Losari.
Titik penyekatan merupakan tempat pemeriksaan kendaraan yang terindikasi mudik, seperti memiliki pelat nomor daerah Jakarta dan sekitarnya. ”Jika ditemukan pemudik, polisi akan meminta pengendara memutar balik ke daerah semula. Kami siaga 24 jam,” ujarnya.