Target Vaksinasi Warga Lansia di NTB Tuntas Sebelum Lebaran
Provinsi NTB menargetkan 50.751 warga lansia sasaran bisa tuntas divaksinasi Covid-19 hingga Lebaran. Warga lansia menjadi prioritas karena merupakan kelompok paling rentan terpapar Covid-19.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Warga lansia hingga saat ini menjadi kelompok terbanyak pada pasien meninggal akibat Covid-19 di Nusa Tenggara Barat. Oleh karena itu, mereka menjadi salah satu prioritas vaksinasi. Vaksinasi lansia ditargetkan bisa tuntas sebelum Lebaran.
Hingga Jumat (23/4/2021), total kasus positif Covid-19 di Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai 11.871 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 10.307 orang dinyatakan sembuh, 519 orang meninggal, dan 1.045 orang masih positif.
Menurut data Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dari total pasien meninggal, sebanyak 62 persen adalah pasien dengan komorbit (penyakit penyerta) serta warga lanjut usia (lansia). Oleh karena itu, warga lansia menjadi kelompok prioritas untuk segera menerima vaksin.
Vaksinnya jangan dipakai buat yang lain, sekarang fokus buat warga lansia dulu. Kalau sudah mencapai target baru bisa beralih ke kelompok lain. —Sitti Rohmi
Jumlah sasaran lansia (dari pemerintah pusat) di Provinsi NTB sebanyak 50.751 orang. Dari target itu, sebanyak 15.674 orang atau 30,9 persen telah divaksin dosis pertama. Sementara 6.105 atau 12,0 persen telah menerima vaksin kedua.
Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalillah mengatakan, warga lansia akan menjadi fokus baru kemudian beralih ke yang lain. Karena itu, vaksinasi untuk warga lansia ditargetkan selesai sebelum Lebaran.
”Vaksinnya jangan dipakai buat yang lain, sekarang fokus buat warga lansia dulu. Kalau sudah mencapai target baru bisa beralih ke kelompok lain,” kata Rohmi lewat siaran resminya.
Terkait hal itu, kata Rohmi, percepatan akan dilakukan. Semua pemerintah kabupaten-kota diminta menggandeng semua pihak, terutama TNI dan Polri, untuk mempercepat kegiatan vaksinasi kepada warga lansia.
Menurut Rohmi, strategi yang dilakukan adalah dengan menjemput atau mendatangi warga lansia hingga ke dusun-dusun. Pendekatan yang dilakukan juga diharapkan dengan edukasi dari hati ke hati sehingga mereka tidak dipaksa untuk divaksin.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB Lalu Hamzi Fikri mengatakan, pendekatan juga lewat keluarga. Bahkan, mereka menerapkan hadiah vaksinasi bagi anggota keluarga yang bisa membawa orangtua (warga lansia) mereka ke fasilitas kesehatan untuk divaksinasi.
Menurut Fikri, pendekatan keluarga dilakukan karena banyak lansia yang takut divaksinasi sehingga pendekatan keluarga dinilai akan efektif untuk mengedukasi warga lansia tersebut.
Siap
Kepala Kepolisian Daerah NTB Inspektur Jenderal Muhammad Iqbal mengatakan siap memperkuat pendampingan dalam rangka percepatan vaksinasi pada warga lansia.
”Warga lansia paling rentan terhadap penyebaran Covid-19 sehingga kegiatan vaksinasi harus benar-benar tepat sasaran kepada mereka terlebih dahulu,” kata Iqbal.
Kapolda juga mengingatkan kepada jajarannya untuk bekerja lebih keras lagi. Bahkan, ia mengatakan tak segan-segan untuk mencopot jabatan bawahannya jika tidak menunjukkan kerja maksimal dalam vaksinasi.
Komandan Rayon Militer 162/Wira Bhakti Brigadir Jenderal Ahmad Rizal menambahkan, melalui Babinsa, pihaknya akan mendukung dan mengawal vaksinasi untuk warga lansia.
”Saya juga sudah kasih peringatan, bagi Danramil hingga Babinsa yang memiliki nilai yang bagus pada kegiatan vaksinasi di wilayahnya pasti saya akan promosikan. Tapi kalau hasilnya jelek tidak sesuai target, terpaksa saya istirahatkan,” kata Rizal.