Vaksin Sinopharm dan Sinovac Tidak Efektif terhadap Varian B.1.351
Studi terbaru menunjukkan efektivitas vaksin Covid-19 buatan Sinopharm dan Sinovac, China, terhadap varian baru SARS-CoV-2 menurun. Situasi itu perlu diantisipasi agar pandemi bisa terkendali.
Warga lanjut usia menerima suntikan vaksin Covid-19 di Moti Lal Nehru Medical College di Prayagraj, India, Rabu (7/4/2021). India pada awalnya memprioritaskan vaksinasi Covid-19 kepada kelompok paling rentan, tetapi pada awal April sasaran vaksinasi diperluas kepada siapa pun yang berusia di atas 45 tahun karena lonjakan kasus.
JAKARTA, KOMPAS — Studi di laboratorium menunjukkan, vaksin Covid-19 buatan Sinopharm dan Sinovac menurun efektivitasnya saat menghadapi varian B.1.1.7 dari Inggris. Kedua vaksin semakin tidak efektif menghadapi varian B.1.351 dari Afrika Selatan.
Studi mengenai resistensi varian B.1.1.7 dan B.1.351 terhadap dua vaksin buatan China ini dilaporkan peneliti dari Beijing Institute of Microbiology and Epidemiology, China, Guo-Lin Wang dan tim, di New England Journal of Medicine (NEJM) pada Selasa (7/4/2021). Kajian dilakukan untuk mengukur resistensi terhadap mutasi D614G serta dua varian baru, B.1.1.7 dan B.1.351, terhadap netralisasi yang ditimbulkan oleh infeksi atau vaksinasi.


