Satu Terduga Teroris Tewas, Polisi Terus Buru Jaringan Bom Katedral
Jaringan yang terkait aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, terus diburu. Seorang anggota jaringan yang diduga terlibat bom Makassar tewas ditembak dalam penggerebekan di Sudiang.
Oleh
Reny Sri Ayu
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Polisi terus memburu kelompok yang terkait aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, akhir Maret lalu. Dalam perburuan ini, satu terduga teroris tewas tertembak di Sudiang, Makassar, Kamis (15/4/2021).
Hingga Kamis malam, jenazah terduga anggota kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) ini masih berada di ruang jenazah Bidokkes Polda Sulsel. Polisi masih menunggu keluarga yang akan datang menjemput.
Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Komisaris Besar E Zulpan, Kamis sore, mengatakan, terduga berinisial MT ini ditembak karena melawan petugas yang datang ke rumahnya.
”Memang Densus 88 melakukan perburuan dan tadi siang seorang terduga teroris tewas ditembak dalam penggerebekan di Sudiang. Petugas terpaksa menembak mati karena yang bersangkutan melawan petugas dengan membabi buta,” kata Zulpan.
Zulpan mengatakan, saat petugas mendatangi rumah terduga, mereka disambut oleh MT yang melawan dengan menggunakan dua parang. MT menyerang petugas menggunakan parang dengan beringas. Tembakan peringatan yang dikeluarkan petugas tak diindahkan. Polisi akhirnya menembak mati MT.
”Terduga masih terkait jaringan yang terlibat dalam aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar. Dia juga masih jaringan kelompok Villa Mutiara dan jaringan JAD. Kelompok ini berafiliasi dengan ISIS (Negara Islam di Irak dan Suriah),” kata Zulpan.
Selain terkait jaringan Villa Mutiara, MT adalah mantan napi teroris yang pernah dipenjara tiga tahun dalam kasus teror bom di Monumen Mandala, Makassar, tahun 2012.
Saat ini sejumlah keluarga dan kerabat dimintai keterangan terkait kegiatan MT. Polisi juga mencoba mengungkap orang lain yang diduga terlibat dengan jaringan ini dan terkait dalam aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral pada 28 Maret lalu.
Pascabom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, puluhan orang sudah ditangkap. Polisi menyebut pelaku bom bunuh diri terkait jaringan Villa Mutiara pimpinan Rizaldy yang tewas tertembak bersama menantunya, Zulfikar, awal Januari lalu.
Sebelumnya, mantan napi teroris yang didakwa terlibat dalam bom di restoran McDonald’s Makassar pada 2002, Muchtar Daeng Lau, mengatakan, dibutuhkan pendekatan untuk memutus sel radikalisme.
”Sebenarnya dengan menembak mati anggota kelompok radikal tidak akan membuat persoalan radikalisme selesai. Nyali anggotanya tidak akan ciut saat ada anggota lain yang ditembak. Semestinya dilakukan pendekatan dengan melibatkan di antaranya mantan napi teroris,” katanya.