Antisipasi Mudik Dini, Jawa Barat Lakukan Penyekatan Kendaraan Sebelum Masa Larangan
Sejumlah pemudik diprediksi menyiasati kebijakan larangan mudik pada 6-17 Mei 2021 dengan pulang ke kampung halaman lebih awal. Hal ini akan diantisipasi dengan menyekat kendaraan sebelum masa larangan mudik tersebut.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Meskipun pemerintah telah menetapkan masa larangan mudik pada 6-17 Mei, sejumlah pemudik diprediksi masih akan menyiasati kebijakan itu dengan pulang ke kampung halaman lebih awal. Untuk mengantisipasinya, Pemerintah Provinsi bersama Polda Jawa Barat akan menyekat kendaraan sebelum masa larangan mudik tersebut.
Kebijakan ini terus disosialisasikan untuk menumbuhkan kesadaran warga agar tidak mudik. Sebab, mobilitas tinggi saat mudik berpotensi meningkatkan potensi penularan Covid-19.
”Penyekatan dan razia tidak hanya dilakukan pada tanggal pelarangan (6-17 Mei), tetapi juga hari-hari sebelumnya. Saya khawatir, mereka (pemudik) menyiasati tanggal itu,” ujar Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (14/4/2021).
Kamil mengingatkan masyarakat untuk mematuhi kebijakan larangan mudik tersebut. Hal ini untuk menghindari penularan Covid-19 kepada keluarga di kampung halaman, terutama pada warga kelompok rentan seperti lanjut usia.
”Tahun lalu ada yang ngotot mudik ke kawasan Priangan timur, kemudian ibunya meninggal karena terpapar Covid-19. Kami tidak mau kecolongan mengenai hal ini,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Kamil meminta bupati/wali kota di Jabar mengintensifkan vaksinasi Covid-19 bagi warga lansia. Ia menyarankan agar warga lansia yang terkendala mobilitas karena keterbatasan fisik dapat dilayani dengan mobil vaksinasi untuk mendatangi rumah mereka.
”Hingga menjelang Lebaran ini, maksimalkan pendaftaran warga lansia untuk mengikuti vaksinasi. Prioritaskan warga lansia yang anaknya atau keluarganya merantau,” ujarnya.
Masyarakat diingatkan untuk mematuhi kebijakan larangan mudik. Hal ini demi menghindari penularan Covid-19 kepada keluarga di kampung halaman, terutama pada warga kelompok rentan, seperti warga lansia.
Kamil menambahkan, pihaknya juga mengoptimalkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro hingga tingkat RT/RW. Aparat kewilayahan diminta aktif menyosialisasikan larangan mudik sehingga diharapkan memberitahukan keluarganya untuk tidak pulang kampung.
”Destinasi wisata juga perlu diawasi. Jangan sampai mudik dikendalikan, tetapi (pengawasan penerapan protokol kesehatan) di tempat wisata malah kecolongan,” ucapnya.
Sekretaris Daerah Jabar Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, saat ini pihaknya masih mempunyai stok sekitar 802.000 dosis vaksin Covid-19. Stok tersebut cukup untuk vaksinasi terhadap 401.000 orang. Sebab, satu orang membutuhkan dua dosis vaksin.
”Artinya, masih bisa digunakan untuk meningkatkan vaksinasi terhadap warga lansia. Dropping distribusi vaksin yang berikutnya masih menunggu dari pemerintah pusat,” ujarnya.
Kepala Polda Jabar Inspektur Jenderal (Pol) Ahmad Dofiri mengatakan, dari 330 titik penyekatan kendaraan pada masa larangan mudik, 120 titik berada di wilayah Polda Jabar. Sebanyak 11 titik berada di perbatasan dengan DKI Jakarta dan Jawa Tengah.
Dofiri menyebutkan, pihaknya menggelar Operasi Keselamatan Lodaya pada 12-25 April 2021. Salah satu targetnya adalah menggencarkan sosialisasi larangan mudik.
”Kami berharap masyarakat dengan kesadaran sendiri tidak mudik. Kalau tetap memaksa, (pemudik) akan dikembalikan. Sayang, kan, sudah jauh-jauh jalan, tetapi dipulangkan (dikembalikan) lagi,” paparnya.
Untuk mengantisipasi mudik dini, sejumlah petugas akan melakukan penyekatan sebelum masa larangan mudik. Penyekatan diintensifkan di perbatasan antardaerah.
Meskipun dengan penyekatan ketat, diperkirakan masih ada pemudik yang lolos pulang ke kampung halaman. Oleh sebab itu, Dofiri berharap kebijakan PPKM dimaksimalkan dengan mendata pemudik di desa-desa.
”Ini sangat penting untuk mengantisipasi jika ada pemudik positif Covid-19. Dengan begitu, dapat segera dilakukan penelusuran kontak dan tindakan lanjutan lainnya,” ujarnya.