Kelompok kriminal bersenjata kembali berulah di Kabupaten Puncak. Kelompok ini membakar sebuah helikopter di Bandara Aminggaru, Puncak.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kelompok kriminal bersenjata membakar helikopter milik PT Ersa Air di Bandara Aminggaru, Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu malam (11/4). Dengan kejadian itu, kelompok sudah dua kali menyerang ke area Bandara Ilaga tahun ini.
Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri saat dikonfirmasi via telepon seluler dari Jayapura pada Senin pagi membenarkan insiden pembakaran helikopter tersebut.
Ia mengatakan, kelompok kriminal bersenjata (KKB) membakar helikopter yang terparkir di Bandara Aminggaru di Ilaga pada malam hari. Situasi di Ilaga kini masih kondusif pasca-aksi tersebut.
”Helikopter yang dibakar dalam kondisi rusak. Kelompok ini bertujuan mengganggu aktivitas penerbangan di Ilaga,” kata Fakhiri.
Ia menuturkan, ada indikasi KKB mengincar areal bandara dan lapangan terbang di Kabupaten Puncak, seperti Bandara Aminggaru dan Lapter Beoga. Diduga aksi tersebut dilakukan untuk menghambat pasokan barang kebutuhan pokok, mobilisasi personel kepolisian, dan evakuasi warga.
”Kami akan memperketat pengamanan bandara dan lapangan terbang di Kabupaten Puncak. Polda Papua telah mengirimkan satu peleton Brimob atau 30 personel ke Beoga,” ujarnya.
Kami akan memperketat pengamanan bandara dan lapangan terbang di Kabupaten Puncak.
Namun, lanjut Fakhiri, situasi keamanan belum memungkinkan untuk membawa para guru dan tenaga kesehatan yang berada di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, ke tempat yang lebih aman. Polda Papua akan berkoordinasi dengan Pemda Puncak terkait dengan keamanan masyarakat di Beoga.
Saat ini terdapat sembilan tenaga kesehatan dan lima kerabatnya yang masih mengungsi di sebuah rumah. Sementara tujuh guru mengungsi di markas Koramil Beoga.
Mereka mengungsi setelah Oktovianus Rayo dan Yonatan Renden ditembak mati oleh KKB Muara. Oktovianus adalah guru kelas di SD Jambul, sedangkan Yonatan adalah guru Matematika di SMP Negeri 1 Beoga.
Oktovianus ditembak KKB pada Kamis (8/4/2021) di Kampung Julukoma, Distrik Beoga. Sementara Yonatan ditembak mati KKB pada Jumat (9/4/2021) di ibu kota Distrik Beoga.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Papua Sabar Iwanggin berpendapat, pembakaran pesawat yang terjadi di sejumlah daerah di Papua telah menghambat pelayanan publik bagi masyarakat.
”Sebenarnya jumlah aparat di daerah tersebut sudah banyak. Kami berharap pihak keamanan dapat mencegah aksi pembakaran tidak terulang,” kata Sabar.
Sebelumnya, pada Rabu, (6/1/2021) pesawat jenis twin otter juga yang dibakar KKB. Pesawat milik perusahaan Mission Aviation Fellowship (MAF) itu dipiloti Kapten Alex Luferchek asal Amerika Serikat.
Sebelum kejadian, Kapten Alex tiba di Lapangan Terbang Kampung Pagamba dengan membawa dua penumpang yang merupakan warga setempat sekitar pukul 09.00 WIT. Tiba-tiba datanglah seorang anggota KKB ke lapangan terbang tersebut dan melepaskan tembakan ke udara.
Alex yang merasa ketakutan pun merunduk di samping pesawat tersebut. Ia diselamatkan sejumlah tokoh agama serta masyarakat setempat. Alex dievakuasi warga ke Kampung Tekai yang berada di perbatasan Kabupaten Intan Jaya dan Kabupaten Nabire.