KKB Bakar Tiga Sekolah Pascapenembakan Guru di Pedalaman Papua
Kelompok kriminal bersenjata di bawah pimpinan Sabinus Waker tidak hanya menembak mati seorang guru di Kabupaten Puncak, Papua. Mereka juga membakar tiga sekolah di daerah itu.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kelompok kriminal bersenjata membakar tiga sekolah di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (8/4/2021) kemarin. Sebelumnya, pada waktu bersamaan, para pelaku juga menembak mati seorang guru sekolah dasar bernama Oktovianus Rayo di rumahnya di Beoga.
Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri saat ditemui di Jayapura pada Jumat (9/4/2021) pagi membenarkan aksi pembakaran tiga sekolah tersebut pascapenembakan Oktovianus di Kampung Julukoma, Distrik Beoga. Pelaku yang terlibat aksi ini kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Sabinus Waker.
”Sekolah yang dibakar KKB meliputi SD Jambul, SMP Negeri 1 Beoga, dan SMA Negeri 1 Beoga. Para pelaku membakar ketiga sekolah ini pada pukul 18.15 WIT,” papar Mathius.
Ia menegaskan, Polda Papua telah menerjunkan tim ke Distrik Beoga untuk menindak tegas anggota KKB Sabinus Waker yang berasal dari Intan Jaya. Diketahui kelompok ini ke Beoga untuk bertemu dengan KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
”Kelompok ini berjumlah 75 orang dan menguasai senjata api. Tim kami akan berupaya menghentikan aksi KKB yang menyebabkan Beoga tidak kondusif,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan, dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait menyesalkan aksi penembakan guru dan pembakaran sekolah di Distrik Beoga. Ia menginstruksikan untuk mengungsikan para guru ke Kabupaten Mimika.
Ia pun mengecam aksi KKB yang menyerang tenaga pendidikan dan fasilitas sekolah. Aksi ini menghambat guru membantu anak-anak belajar dan meningkatkan kualitas pendidikan sumber daya manusia Papua.
”Saya telah melaporkan masalah ini ke Wakil Gubernur dan Sekda Papua. Kami juga telah berkoordinasi dengan aparat TNI dan Polri untuk menjamin keamanan para guru,” tutur Christian.
Sebelumnya, KKB pimpinan Sabinus Waker menembak Oktovianus yang berprofesi sebagai guru SD pada pukul 09.30 WIT di Kampung Julukoma, Distrik Beoga. Pria berusia 42 tahun ini meninggal di tempat karena terkena dua tembakan di tubuhnya.
Diketahui data dari Polda Papua, terjadi 49 aksi gangguan keamanan oleh KKB di Papua sepanjang tahun 2020. Teror penembakan KKB terjadi di tujuh wilayah hukum Polda Papua, meliputi Nduga, Intan Jaya, Paniai, Mimika, Puncak Jaya, Keerom, dan Pegunungan Bintang. Sebanyak 17 orang meninggal dunia akibat aksi KKB.
Pada 2021, KKB sama sekali tidak menghentikan aksinya. Total delapan kali aksi penyerangan yang menyebabkan aparat keamanan dan warga menjadi korban. Tiga anggota TNI dan tiga warga sipil meninggal dunia. Sementara satu anggota TNI dan seorang warga mengalami luka berat karena terkena tembakan.