Seorang Guru di Pedalaman Papua Tewas Ditembak KKB
Kelompok kriminal bersenjata kembali menyerang pekerja kemanusiaan di Papua. Seorang guru sekolah dasar tewas akibat ditembaki anggota kelompok ini di Kabupaten Puncak.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kelompok kriminal bersenjata menembaki seorang warga bernama Oktovianus Rayo di rumahnya di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (8/4/2021). Guru sekolah dasar tersebut tewas dalam peristiwa ini.
Kepala Kepolisian Daerah Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri, saat ditemui di Jayapura pada Kamis sore, membenarkan adanya insiden tersebut. Ia menuturkan, peristiwa itu terjadi pada pukul 09.30 WIT. Oktovianus meninggal di tempat akibat dua tembakan di tubuhnya.
Kronologi kejadian ini bermula ketika sejumlah anggota KKB mendatangi rumah yang juga difungsikan sebagai kios milik korban. Para pelaku langsung memasuki rumah itu dan menembaki korban yang sedang menjaga kiosnya.
Tiga tetangga korban pun melarikan diri ke hutan untuk menyelamatkan diri. Ketiga warga tersebut telah ditemukan dalam kondisi selamat beberapa jam kemudian. ”Jenazah korban telah dievakuasi ke puskesmas setempat. Para pelaku adalah kelompok Sabinus Waker dari Kabupaten Intan Jaya yang sedang melakukan perjalanan ke Puncak,” papar Mathius.
Mathius menuturkan, pihaknya menyesalkan penembakan Oktovianus yang juga seorang guru. Sebab, korban adalah pekerja kemanusiaan yang mengabdi untuk dunia pendidikan di daerah pedalaman Papua. ”Seharusnya tenaga kesehatan dan pendidikan dilindungi. Perbuatan KKB telah menyebabkan masa depan anak-anak di daerah tersebut terancam,” tuturnya.
Ia menegaskan, Polda Papua telah menyiapkan tim untuk mengejar dan menangkap anggota kelompok Sabinus di Puncak. ”Kami akan menindak tegas para pelaku. Saat ini situasi telah kondusif berkat sinergi bersama tokoh masyarakat dan TNI,” katanya.
Melchior Weruin, Subkoordinator Bagian Pelayanan dan Pengaduan Kantor Perwakilan Komnas HAM Wilayah Papua, menyatakan, pihaknya mengecam keras pembunuhan Oktovianus.
Ia berpendapat, perjuangan ideologi kelompok tersebut tidak boleh mengorbankan nyawa manusia. Apalagi, target serangan kelompok ini adalah pekerja kemanusiaan.
”Perjuangan yang digaungkan para pelaku sangat bobrok dan biadab. Diperlukan jaminan keamanan bagi pekerja kemanusiaan, seperti tenaga kesehatan dan guru, di tempat tugasnya,” tutur Melchior.
Data Polda Papua, terjadi 49 kasus gangguan keamanan oleh KKB sepanjang 2020. Teror penembakan KKB terjadi di tujuh wilayah hukum Polda Papua, meliputi Nduga, Intan Jaya, Paniai, Mimika, Puncak Jaya, Keerom, dan Pegunungan Bintang. Sebanyak 17 orang meninggal akibat aksi KKB.
Pada 2021, total telah terjadi delapan serangan KKB yang menyebabkan aparat keamanan dan warga menjadi korban. Tiga anggota TNI dan tiga warga sipil meninggal. Sementara satu anggota TNI dan seorang warga mengalami luka berat akibat terkena tembakan.