Persatuan Wartawan Indonesia Cabang Kalimantan Selatan menuntaskan vaksinasi Covid-19 bagi awak media di Kalimantan Selatan. Dari 360 orang yang mendaftar, yang memenuhi syarat untuk divaksin sebanyak 299 orang.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Persatuan Wartawan Indonesia Cabang Kalimantan Selatan menuntaskan vaksinasi Covid-19 bagi 299 awak media di Kalimantan Selatan. Tuntasnya vaksinasi itu diharapkan membuat para wartawan atau awak media lebih aman dan terlindungi dalam bekerja di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Kalimantan Selatan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel melakukan vaksinasi Covid-19 kepada wartawan. Kegiatan vaksinasi diadakan di Gedung PWI Kalsel di Banjarmasin. Vaksinasi dosis pertama diberikan pada 10 dan 12 Maret lalu, sedangkan vaksinasi dosis kedua diberikan pada 7 dan 8 April 2021.
Ketua PWI Kalsel Zainal Helmi mengatakan, vaksinasi bagi wartawan dan pekerja media yang difasilitasi oleh PWI Kalsel telah tuntas dilakukan dengan pemberian vaksin dosis kedua pada Rabu dan Kamis (8/4/2021). Vaksinasi bagi wartawan di Kalsel mengikuti aturan baru Kementerian Kesehatan dengan jarak antara pemberian vaksin dosis pertama dan dosis kedua selama 28 hari.
”Dari 360 orang yang mendaftar, yang memenuhi syarat untuk divaksin sampai dengan pemberian vaksin dosis kedua sebanyak 299 orang,” katanya di Banjarmasin, Kamis.
Sebanyak 61 orang lainnya, menurut Helmi, belum memenuhi syarat untuk menerima vaksin Covid-19 pada waktu yang telah dijadwalkan oleh PWI Kalsel karena bermacam-macam alasan kesehatan. Vaksinasi bagi mereka harus ditunda sampai adanya rekomendasi dari dokter ataupun rumah sakit.
”Bagi teman-teman wartawan yang sudah mendaftar, tetapi belum memenuhi syarat untuk divaksin saat ini, kami arahkan untuk mengikuti vaksinasi di puskesmas setelah mendapat rekomendasi dari rumah sakit,” tuturnya.
Dengan tuntasnya vaksinasi bagi wartawan di Kalsel, Helmi berharap para wartawan ataupun pekerja media memiliki imunitas yang baik sehingga lebih aman dalam bekerja di lapangan. ”Wartawan yang selalu bekerja di lapangan dan bersentuhan dengan banyak orang diharapkan lebih terlindungi dari ancaman Covid-19,” ujarnya.
Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kalsel Budi Ismanto berterima kasih kepada Dinas Kesehatan Kalsel, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalsel, serta PWI Kalsel yang telah memfasilitasi vaksinasi bagi awak media di Kalsel.
Wartawan yang selalu bekerja di lapangan dan bersentuhan dengan banyak orang diharapkan lebih terlindungi dari ancaman Covid-19.
”Kami menyambut gembira karena vaksinasi dosis kedua sudah diberikan. Kami berharap awak media yang tergabung di IJTI dan semua media di Kalsel bisa lebih terlindungi dan lebih merasa aman untuk menjalankan tugas jurnalistik di lapangan,” katanya.
Budi juga mengingatkan, vaksin yang sudah diterima tidak menjadi jaminan 100 persen bahwa awak media akan terbebas dari ancaman Covid-19. Walaupun sudah divaksin dua kali, protokol kesehatan dalam menjalankan tugas ataupun kehidupan sehari-hari tetap harus dijaga.
”Vaksin mungkin hanya sebagai bagian dari perisai tubuh kita agar bisa menghindari bahaya pandemi Covid-19. Jadi, awak media tetap harus berhati-hati, tetap memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan,” ujarnya.
Belum semua
Meskipun telah menuntaskan vaksinasi bagi wartawan, Helmi menduga masih cukup banyak wartawan ataupun pekerja media di Kalsel yang belum divaksin. Hal itu mengingat kuota vaksinasi yang disiapkan oleh PWI Kalsel tidak terpenuhi.
”Kami sudah berupaya mengakomodasi semua wartawan di Kalsel dengan menyiapkan kuota untuk 550 orang. Namun, sampai 24 jam sebelum vaksinasi (dosis pertama), yang mendaftar hanya 360 orang. Sepertinya masih ada teman-teman media yang khawatir,” katanya.
Budi memastikan, semua anggota IJTI Kalsel sudah divaksin. Mereka mengikuti vaksinasi yang difasilitasi oleh PWI Kalsel. Kebanyakan anggota IJTI yang tersebar di berbagai media nasional maupun lokal didaftarkan oleh perusahaan medianya masing-masing.
”Kami dari IJTI tidak menggelar vaksinasi. Kami mengikuti kebijakan pemerintah daerah, dan di Kalsel ternyata sudah mengakomodasi semua organisasi kewartawanan. Kalaupun ada yang belum divaksin, kami akan lakukan pendataan ulang,” katanya.