Wartawan di Kalsel Jadi Sasaran Prioritas Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua
Wartawan menjadi kelompok sasaran prioritas vaksinasi Covid-19 tahap kedua di Kalimantan Selatan. Vaksinasi terhadap wartawan diharapkan bisa membentuk kekebalan kelompok sehingga penyebaran Covid-19 lebih terkendali.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Wartawan menjadi kelompok sasaran prioritas vaksinasi Covid-19 tahap kedua di Kalimantan Selatan. Vaksinasi terhadap wartawan diharapkan bisa membentuk kekebalan kelompok sehingga penyebaran Covid-19 di kalangan pekerja media dan masyarakat sekitarnya bisa lebih terkendali.
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Kalimantan Selatan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel menggelar vaksinasi Covid-19 secara massal bagi wartawan dan awak media di Gedung PWI Kalsel, di Banjarmasin, Rabu (10/3/2021). Vaksinasi menyasar 180 wartawan yang sudah terdaftar.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Muhammad Muslim mengatakan, wartawan ataupun pekerja media termasuk petugas pelayanan publik yang diprioritaskan di termin pertama pada tahap kedua pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kalsel. Selain petugas pelayanan publik, sasaran prioritas pada termin pertama tahap kedua ini adalah lansia.
”Dengan difasilitasi oleh PWI Kalsel, kami mendukung vaksinasi bagi teman-teman wartawan yang berdomisili di Banjarmasin, Banjarbaru, dan Martapura. Vaksinasi ini adalah upaya kita bersama untuk mencegah penyebaran Covid-19,” kata Muslim saat membuka kegiatan vaksinasi bagi wartawan.
Menurut Muslim, kasus pandemi Covid-19 di Kalsel masih perlu diwaspadai. Karena itu, upaya pencegahan perlu terus diperkuat. Di samping disiplin menerapkan 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi) juga harus memperluas cakupan vaksinasi.
”Kami ingin vaksinasi ini cepat selesai. Setelah Juni nanti, ketika vaksin yang datang lebih banyak lagi, kami minta kabupaten/kota untuk menyiapkan sentra-sentra vaksinasi, bentuknya bisa drive-thru atau buka di mal-mal. Kalau pelaksanaan hanya di fasilitas kesehatan, cakupannya akan lama. Jadi, harus dilakukan vaksinasi secara massal dan bergerak (mobile),” tuturnya.
Pada termin pertama tahap kedua pelaksanaan vaksinasi Covid-19, Kalsel menerima alokasi vaksin buatan Sinovac sebanyak 69.400 dosis. Sebanyak 21.000 dosis di antaranya dialokasikan untuk kelompok lansia. Selebihnya, dialokasikan untuk petugas pelayanan publik. ”Dari alokasi itu, sudah lebih dari separuh yang digunakan,” ujarnya.
Muslim memastikan, vaksin Covid-19 itu aman dan halal sehingga masyarakat tidak perlu ragu untuk divaksin. ”Berdasarkan hasil laporan petugas kami, sekitar 45 persen orang mengalami gejala kantuk setelah divaksin. Selebihnya mengalami pegal-pegal. Namun, hampir tidak ada gejala yang berarti,” katanya.
Ketua PWI Kalsel Zainal Helmi mengatakan, ada 370 wartawan ataupun kru redaksi media di Kalsel yang akan divaksin pada tahap pertama. Sebanyak 180 orang divaksin pada Rabu (10/3) dan sisanya akan divaksin pada Jumat (12/3). Vaksinasi itu dialokasikan bagi wartawan yang ada di Banjarmasin, Banjarbaru, dan Martapura.
”Kami minta agar wartawan diprioritaskan karena termasuk kelompok yang rentan terpapar Covid-19. Kalau sudah liputan, wartawan sering kali lupa menerapkan protokol kesehatan. Karena antusias meliput, wartawan sering kali melupakan kesehatannya sendiri,” katanya.
Menurut Helmi, tak hanya wartawan yang harus diprioritaskan untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19, tetapi juga para pekerja di perusahaan media yang membantu kerja wartawan. ”Mungkin masih ada lebih dari 500 orang lagi, yang mudah-mudahan bisa dipenuhi vaksinasinya pada tahap berikutnya,” katanya.
Pada kesempatan vaksinasi itu, Helmi juga mengingatkan kembali pesan Dewan Pers kepada para wartawan untuk tetap mengutamakan keselamatan dalam bekerja. ”Sebagus apa pun berita itu, jika itu membahayakan kesehatan wartawan, lebih baik ditolak saja. Saya minta teman-teman wartawan tetap jaga keselamatan dalam liputan,” katanya.
Sampai dengan Rabu (10/3), di Kalsel masih terjadi penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 112 kasus sehingga jumlah kasusnya kini menjadi 23.538 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 20.716 orang dinyatakan sembuh, 2.062 orang dalam perawatan, dan 760 orang meninggal. Kasus aktif di Kalsel tercatat masih sebesar 8,76 persen.