Dampak Angin Kencang, Taman Reptil Sanggaruli Purbalingga Ditutup Sehari
Sebanyak 30 ular di Taman Reptil Sanggaluri, Purbalingga, Jawa Tengah, aman setelah atap bangunan terempas angin kencang. Pembersihan selama sehari membuat taman ini ditutup sementara untuk pengunjung.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURBALINGGA, KOMPAS — Angin kencang memorakporandakan Taman Reptil Sanggaluri di Purbalingga, Jawa Tengah, Selasa (6/4/2021) sore. Taman ini ditutup sehari untuk pengunjung pada Rabu (7/4/2021). Sebanyak 30 ular dalam kondisi aman. Kerugian bangunan yang rusak ditaksir Rp 300 juta.
”Anginnya cukup besar. Alhamdulilah, di tempat kami tidak ada korban jiwa dan satwa yang kami punya pun masih aman. Satwa itu kami tempatkan di petak-petak akuarium,” kata Manajer Taman Reptil Sanggaluri Budi Anggoro di Purbalingga, Rabu (7/4/2021).
Budi menyampaikan, angin kencang terjadi pada Selasa pukul 15.15 setelah hujan reda. Angin itu menyebabkan atap gedung reptil terempas terbang dan jatuh ke samping bangunan. Di dalam bangunan berukuran 10 x 20 meter itu terdapat 30 ular. ”Dari 30 ekor ular, ada 3 yang kami pindahkan karena akuariumnya rusak. Namun, dipastikan semuanya aman, tidak ada yang lepas,” ujar Budi.
Selain mengempas atap baja ringan di gedung reptil yang baru diganti sekitar dua tahun terakhir, angin kencang juga menyebabkan dua pohon beringin berusia lebih dari 20 tahun, pohon durian, dan pohon rambutan tumbang. Satu gazebo berornamen Jepang juga hancur tertimpa pohon beringin. Sejumlah papan petunjuk arah dan baliho juga ambruk. ”Saking kencangnya, pipa besi papan petunjuk arah itu bengkok,” ujarnya.
Dari 30 ekor ular, ada 3 yang kami pindahkan karena akuariumnya rusak. Namun, dipastikan semuanya aman, tidak ada yang lepas.
Budi mengatakan, taman itu ditutup untuk umum pada Rabu ini untuk dibersihkan. Ada lebih dari 50 orang dikerahkan untuk membereskan puing-puing bangunan serta pepohonan yang ambruk. ”Target kami hari ini selesai. Ini persiapan weekend dan persiapan libur puasa,” katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Purbalingga Umar Fauzi mengatakan, akibat angin kencang tersebut, terdapat 36 rumah yang rusak ringan di Desa Muncul, Kecamatan Kutasari. Atap rumah warga terbang akibat kencangnya angin. Total kerugian diperkirakan Rp 12,9 juta. ”Ada 36 rumah rusak ringan, 1 gudang kayu juga rusak ringan, dan total kerugian sementara Rp 12,9 juta,” papar Fauzi.
Sebanyak 12 rumah rusak tersebar di sekitar RT 001 RW 001, 6 unit rusak di RT 007 RW 004, dan 19 unit di RT 008 RW 004. Kerugian setiap rumah antara Rp 100.000 dan Rp 1 juta karena atap rumah berupa seng atau gentengnya terbang.