Jalur Dieng-Wonosobo Tertutup Longsor, Macet Total hingga Lima Jam
Jalur Dieng-Wonosobo tertimbun longsor pada Rabu (10/2/2021) sore. Tidak ada korban jiwa, tetapi kemacetan terjadi hingga sekitar lima jam sepanjang 4 kilometer. Kini, jalur sudah bisa dilalui secara terbatas.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
WONOSOBO, KOMPAS — Material longsor menimbun ruas jalan Dieng-Wonosobo, tepatnya di Kilometer 25, Dusun Kalilembu, Desa Dieng, Kecamatan Kejajar, Wonosobo, Jawa Tengah, Rabu (10/2/2021) sekitar pukul 17.00. Dampaknya, kemacetan terjadi selama lima jam dan satu mobil rusak ringan tertimpa material longsor. Kini, jalur sudah bisa dilalui secara terbatas.
”Tebing setinggi 15-20 meter longsor dan sebagian mengenai kendaraan roda empat. Korban jiwa nihil,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Wonosobo Zulfa Akhsan Alim Kurniawan, saat dihubungi dari Banyumas, Jawa Tengah, Rabu malam.
Zulfa mengatakan, longsor berasal dari guguran tebing di tepi jalan. Material longsoran menimbun jalan sekitar 20 meter dengan ketinggian berkisar 2-3 meter. ”Ada tiga armada alat berat dari UPT Bina Marga dan PT Geodipa serta tangki semprot untuk membersihkan material longsoran,” ujarnya.
Zulfa mengimbau warga dan pengendara untuk waspada dan berhati-hati saat melintasi jalur itu karena konturnya yang berkelok dan curam serta dikelilingi tebing terjal. Kewaspadaan terutama mesti ditingkatkan saat pengguna jalan melintasi area tebing dan jurang.
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Wonosobo Ajun Komisaris Harman R Sitorus mengatakan, dampak longsor tersebut menyebabkan kemacetan sepanjang 2 kilometer dari kedua sisi. Pada pukul 21.30, jalur sudah bisa dilewati secara terbatas.
”Saat ini jalur sudah bisa dilewati sepeda motor. Untuk mobil bisa melintas dengan sistem buka-tutup. Arus kendaraan tidak begitu ramai karena bukan momen weekend dan kondisi kejadian sudah sore hari. Mohon pengendara bersabar karena masih ada pembersihan material,” tutur Harman.
Sementara itu, longsor di Desa Kalijering, Kecamatan Padureso, Kebumen menyebabkan tiga orang tertimbun dan 40 orang mengungsi untuk menghindari jatuhnya korban jiwa akibat longsor susulan. Wakil Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyampaikan, bantuan berupa makanan, bahan pokok, dan selimut sudah dibagikan kepada warga.
”Yang terpenting saat ini adalah melakukan penyelamatan terhadap warga. Kita berharap tidak ada lagi korban jiwa. Warga di wilayah yang rawan longsor kami minta dievakuasi,” ujar Arif. Dia juga mengimbau seluruh warga Kebumen untuk waspada di tempat-tempat rawan bencana.