Kapolri: Ke Depan, NTT Jadi Contoh Persatuan dan Kerukunan Bangsa
Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki keragaman suku, agama, ras, dan golongan, tetapi daerah itu selalu rukun dan damai, tidak mudah terprovokasi sehingga ke depan daerah ini bisa menjadi model kerukunan beragama.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·4 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Ke depan, Provinsi Nusa Tenggara Timur menjadi contoh membangun persatuan dan kerukunan bangsa. Mengingat, provinsi dengan keberagaman suku, agama, ras, dan golongan itu selalu rukun dan damai, tidak mudah terprovokasi.
Kepala Kepolisian Negara RI (Kapolri) Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo dalam kunjungan kerja di Kota Kupang bersama rombongan, bertemu dan berbicara kepada umat di Gereja Santo Yoseph Naikoten, Kota Kupang, Sabtu (3/4/2021).
Kunjungan ke gereja itu salah satu agenda di samping kunjungan dan pertemuan dengan jajaran Polda NTT serta pertemuan dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah dan Forum Kerukunan Umat Beragama.
Ke depan, NTT akan menjadi kebanggaan kita semua dari sisi toleransi, adat istiadat, budaya, dan destinasi wisata yang ada.
Hadir mendampingi Kapolri dalam kunjungan ke Gereja Santo Yoseph Naikoten Kupang, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, Ketua DPRD NTT Emilia Nomleni, Ketua Sinode Gereja Kristen Masehi Injili di Timor Pdt Mery Kolimon, dan Pastor Paroki Gereja Santo Yoseph Naikoten Pastor Dagobertus Sotaringke SVD.
Pertemuan dengan umat Katolik tersebut dilakukan sebelum ratusan umat setempat memulai kegiatan ibadat misa pertama, Sabtu Alleluya, atau misa Vigili Malam Paskah.
Seusai bertemu dengan umat, Forkompinda, dan FKUB, kepada wartawan Kapolri mengatakan, kedatangan ke NTT antara lain memantau rangkaian kegiatan perayaan Paskah di Kota Kupang. Ternyata, semua berjalan normal tanpa gangguan.
Menurut Kapolri, daerah ini menjadi contoh menarik sehingga ke depan diharapkan NTT bisa menjadi contoh dalam menjaga kerukunan serta persatuan dan kesatuan.
”Ini modal besar bagi kita semua untuk betul-betul membangun bangsa, memulihkan ekonomi, kemudian membawa bangsa ini menjadi bangsa yang besar. Ke depan, NTT akan menjadi kebanggaan kita semua dari sisi toleransi, adat istiadat, budaya, dan destinasi wisata yang ada,” ujarnya.
Dari sisi keamanan telah hadir TNI/Polri, juga teman-teman dari Banser, melakukan pengamanan selama rangkaian peribadatan Paskah berlangsung di gereja-gereja. Kerja sama lintas agama dalam mengamankan rumah ibadah ini sangat penting bagi kerukunan umat beragama.
Ia mengatakan, dari kunjungan itu disimpulkan, terkait bom beberapa waktu sama sekali tidak mengganggu seluruh rangkaian perayaan ibadah paskah di NTT. Masyarakat NTT tahu bagaimana menjaga kerukunan beragama dan memupuk toleransi sejati di antara mereka.
”Saya yakin NTT dengan keragaman budaya dan adat istiadat yang ada telah membangun kerukunan yang kokoh. Ini ditambah spot-spot wisata yang unik hampir di seluruh wilayah, menjadi modal untuk NTT tumbuh dan berkembang dari sisi ekonomi,” kata Sigit Prabowo.
Kapolri pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga NTT, TNI/Polri, Forkompinda, dan FKUB yang terus menjaga persatuan dan kesatuan, kerukunan, toleransi, dan kedamaian di daerah ini. Kerjasa ma ini terus dipupuk dan dirawat. Ini modal untuk kemajuan NTT ke depan.
Gubernur NTT Viktor Laiskodat saat berbicara kepada umat yang hadir di gereja mengatakan, program Polri ke depan, antara lain, dalam perekrutan anggota Polri, termasuk di jajaran Polda NTT, prioritas calon-calon dari keluarga miskin. Meski mereka berasal dari keluarga miskin, minat menjadi anggota Polri sangat tinggi. ”Hanya persyaratan perekrutan diminta tidak harus disamakan dengan daerah lain,” katanya.
Pastor Paroki Gereja Santo Yoseph Naikoten Kupang, Dagobertus Sotarengki SVD, mengatakan, selama rangkaian perayaan Paskah berlangsung, tidak ada gangguan keamanan. Umat melaksanakan rangkaian kegiatan peribadatan Paskah dengan tenang dan khusyuk.
Menurut Dagobertus, selama kegiatan peribadatan, Gereja Paroki Santo Yoseph Naikoten dan gereja-gereja lain di Kota Kupang, bahkan NTT, dijaga anggota Polri, TNI, Banser, dan orang muda Katolik dan Kristen. Demikian juga kegiatan ibadah Idul Fitri, kelompok anak muda Katolik dan Kristen membantu pengamanan di masjid-masjid bersama anggota Banser dan remaja masjid.
Kapolri mengatakan, kedatangan ke NTT, pertama, untuk memantau kegiatan vaksinasi yang dilaksanakan di Polda NTT. ”Hari ini terjadwal 300 warga divaksin dari 200.000 vial vaksin. Kami dapat laporan lebih kurang 150.000 vial vaksin sudah digunakan, sedangkan anggota sendiri sudah mendapat vaksin lebih kurang 70 persen,” katanya.
Selain itu, anggota dengan kategori penyintas Covid-19 telah mendonorkan darah untuk pasien yang membutuhkan guna mempercepat penyembuhan mereka yang terpapar Covid-19.
Dengan kunjungan ini, Kapolri berjanji akan mendorong Kementerian Kesehatan mempercepat program tahapan vaksinasi selanjutnya di NTT karena daerah ini salah satu super-destinasi wisata.
”Ini perlu dikeroyok bersama sehingga pariwisata di NTT bisa hidup kembali. Kita dari pusat akan mendukung program vaksinasi ini dengan terus melakukan pemantauan dan dorongan ke Kementerian Kesehatan jika ada kendala,” tuturnya.
Kapolri juga berpesan kepada Kapolda NTT, jika dalam pelaksanaan vaksinasi terdapat kekurangan atau kesulitan, segera disampaikan kepada Kapolri untuk ditindaklanjuti ke Kementerian Kesehatan. ”Jadi, kita dorong bagaimana program vaksinasi ini dilaksanakan dengan cepat dan lancar guna mendung pariwisata super-premium dan pertumbuhan ekonomi warga menjadi normal kembali,” ucapnya.