Sedikitnya 254 Rumah Rusak akibat Ledakan Tangki Pertamina Balongan
Pemkab Indramayu, Jawa Barat, terus mendata kerusakan rumah setelah ledakan dan kebakaran tangki Pertamina RU VI Balongan. Hingga kini sedikitnya 254 rumah terdampak akibat insiden itu.
Oleh
MELATI MEWANGI DAN ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
INDRAMAYU, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terus mendata kerusakan rumah setelah ledakan dan kebakaran tangki Pertamina RU VI Balongan. Hingga kini sedikitnya 254 rumah terdampak akibat insiden itu.
”Terakhir, sekitar 250 rumah (rusak). Tapi, kan, (jumlahnya) mungkin bertambah,” kata Bupati Indramayu Nina Agustina, Kamis (1/4/2021), saat ditemui di Pendopo Bupati Indramayu. Rumah terdampak, antara lain, mengalami kaca pecah, tembok retak, hingga plafon ambrol.
Berdasarkan data sementara, sebanyak 254 rumah rusak berada di Desa Majakerta, Kecamatan Balongan. Adapun untuk desa lainnya yang terdampak, seperti Sukaurip, Balongan, Sukareja, dan Tegalsembadra, masih dilakukan pendataan.
”Sudah tiga hari ini (dilakukan) pengecekan, verifikasi, dan identifikasi kerusakan rumah. Pertamina akan support (dukung), bertanggung jawab,” ungkap Nina. Pihaknya pun akan terus berkoordinasi dengan Pertamina RU VI Balongan.
Bangunan itu rusak setelah ledakan dan kebakaran di area tangki T-301 Pertamina RU VI Balongan, Senin (29/3/2021) pukul 00.45. Ledakan juga mengakibatkan 29 warga luka ringan dan 6 orang luka berat karena terbakar. Tembok pembatas dan pepohonan di area tangki juga hangus dilahap si jago merah.
”Banyak rumah yang rusak, tetapi jumlahnya enggak tahu. Kami sudah koordinasi dengan pihak Pertamina,” ucap Fauzi, Ketua RT 001 RW 001 Blok Kesambi, Desa Balongan. Fauzi berharap, laporan warga segera ditindaklanjuti. Apalagi, sudah empat hari terakhir ratusan warga mengungsi.
Rumah Kuntari (56), warga Desa Balongan, juga rusak setelah insiden ledakan tangki Pertamina RU VI. Kaca jendela bagian depan pecah, tiang pintu bergeser, genteng berjatuhan, dan beberapa lampu di beberapa ruangan pecah.
Bahkan, cucu dan anaknya sempat berlindung di bawah meja makan saat ledakan pertama terdengar karena lampu di kamar tidur pecah. Hujan deras yang terjadi pada Selasa (30/3/2021) membuat rumahnya bocor sehingga air menggenang di dalam rumah.
Dia berharap agar Pertamina membantu perbaikan rumahnya seperti sebelumnya. ”Rumah masih belum diperbaiki semuanya. Sampai sekarang saya masih trauma, jadi belum berani pulang,” ujarnya.
Senior Vice President Corporate Communications and Investor Relations PT Pertamina Agus Suprijanto mengatakan, pemetaan dan pendataan kerusakan rumah warga sedang dilakukan. ”Ketika rumah itu safe (aman), bisa saja warga tempati kembali. Tetapi, kalau belum safe karena diperlukan perbaikan, Pertamina akan lakukan perbaikan yang memang diperlukan,” ujarnya melalui video.
Agus memastikan, Pertamina akan bertanggung jawab atas insiden yang terjadi. ”Mekanisme, kompensasi, dan lain-lainnya, termasuk mungkin penggantian bagian-bagian rumah yang rusak, itu akan kami diskusikan dengan pemda setempat. Intinya, pemerintah akan segera menjalankan tanggung jawabnya,” ungkapnya.