logo Kompas.id
NusantaraProyek SPAM Umbulan...
Iklan

Proyek SPAM Umbulan Diresmikan, Presiden Minta Penanggung Jawab Layanan ke Masyarakat Diperjelas

Sistem Penyediaan Air Minum Umbulan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Senin (22/3/2021), diresmikan Presiden Joko Widodo. Presiden berharap proyek air bersih bernilai Rp 2,056 triliun itu bermanfaat bagi masyarakat.

Oleh
DAHLIA IRAWATI
· 6 menit baca

PASURUAN, KOMPAS — Presiden Joko Widodo meresmikan proyek Sistem Penyediaan Air Minum Umbulan di Desa Umbulan, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Senin (22/3/2021). Presiden berharap para pihak terkait proyek SPAM Umbulan bisa duduk bersama untuk memperjelas penanggung jawab layanan ke masyarakat.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam pidatonya saat meresmikan pemanfaatan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan, Senin (22/3/2021). Hadir dalam peresmian tersebut beberapa menteri serta Gubernur Jawa Timur dan para pimpinan daerah yang akan memanfaatkan air minum dari SPAM Umbulan. Lima daerah pemanfaat air bersih dari SPAM Umbulan adalah Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Sidoarjo.

Pembangun SPAM Umbulan sudah diinisiasi sejak 40 tahun lalu. Pembangunannya dimulai setelah diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada tahun 2017. Proyek SPAM Umbulan ini dikerjasamakan pemerintah dengan PT Meta Adhya Tirta Umbulan dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Nilai proyek tersebut Rp 2,056 triliun dengan besaran dukungan kelayakan/Viability Gap Fund (VGF) dari Pemerintah sebesar Rp 818 miliar. Sumber Umbulan memiliki debit 4.000 liter per detik. Pemanfaatan dari proyek itu diperkirakan bisa menjangkau 260.000 keluarga.

Baca juga : Penyaluran SPAM Umbulan ke Rumah Tangga Masih Akan Dibahas

https://cdn-assetd.kompas.id/oUMBz_c4tVZ19BjED6dIs7APV28=/1024x766/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F41e78e9a-f47e-4ce4-a34a-4463c3a07f3c_jpg.jpg
DAHLIA IRAWATI

Pemandangan Sumber Umbulan di Desa Umbulan, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Senin (22/3/2021). Pada hari itu, Presiden Joko Widodo seusai meresmikan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan. Air bersih dari Sumber Umbulan tersebut akan digunakan untuk menyediakan air minum bagi warga Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Sidoarjo.

”Alhamdulillahirabbil’alamin, SPAM Umbulan, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan yang telah lama dikerjakan, hari ini telah rampung dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Utamanya tadi, masyarakat yang saya sebutkan tadi yang bupati dan wali kotanya hadir, yaitu Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya,” kata Jokowi.

Menurut Jokowi, kondisi air daerah SPAM Umbulan nantinya berupa air yang kondisinya sudah bersih sehingga bisa langsung dimanfaatkan dan tidak butuh pengolahan yang rumit.

”Kapasitasnya besar, yaitu 4.000 liter per detik. Ini besar sekali. Tadi saya tanyakan di lapangan, yang baru berjalan itu 900 liter per detik. Artinya, masih ada 80 persen yang harus segera diselesaikan dari pipa utama sampai masuk ke pipa di rumah tangga. Ini pekerjaan besarnya ada di situ,” kata Jokowi.

Guna melaksanakan tugas besar memastikan air bisa sampai ke rumah-rumah warga, Jokowi meminta para pihak terkait dengan SPAM Umbulan untuk duduk bersama membicarakannya.

”Oleh sebab itu, saya minta tadi bupati dan wali kota yang akan teraliri oleh air ini agar dengan gubernur, dengan Menteri PUPR, dan juga manajemen PT Meta (PT Meta Adhya Tirta Umbulan) duduk bersama. Ini bukan persoalan gampang. Siapa mengerjakan apa, siapa tanggung jawab di mana. Sehingga proyek besar yang memakan biaya Rp 2,056 triliun ini betul-betul bisa maksimal digunakan oleh, dirasakan oleh masyarakat. Ini yang penting di situ,” papar Presiden Jokowi.

Baca juga : Wapres Resmikan Proyek Pengelolaan Mata Air Umbulan

https://cdn-assetd.kompas.id/EYLbU942hWJMfL-boBGSTM-Yy9w=/1024x689/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F35577f36-f2f1-4989-b0d7-bda51d6ea107_jpg.jpg
Kompas

Warga menghampiri mobil kendaraan dinas Presiden Joko Widodo seusai meresmikan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan di Desa Umbulan, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Senin (22/3/2021). Air bersih dari Sumber Umbulan tersebut akan digunakan untuk menyediakan air minum bagi warga Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Sidoarjo.

Pernyataan Presiden tersebut cukup beralasan, sebab selama ini, ada banyak pihak yang terlibat di Sumber Umbulan. Di sana ada PDAM Kota Surabaya, PDAM Kota Pasuruan, serta lahannya secara administratif di wilayah Kabupaten Pasuruan.

Adapun dalam proyek nasional itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kementerian PUPR juga memiliki andil besar dalam realisasinya. Dan terakhir, ada PT Meta Adhya Tirta Umbulan sebagai pemenang lelang pembangunan SPAM Umbulan.

Presiden menekankan pentingnya segera disepakati penanggung jawab pengelolaan SPAM Umbulan tersebut. ”Jangan sampai proyek besarnya jadi, pipa utamanya selesai, tapi untuk masuk ke rumah tangganya ini terkendala karena siapa yang bertanggung jawab tidak jelas. Apakah PDAM kota dan kabupaten? Ataukah PDAM di tingkat provinsi atau Menteri PUPR? Nah, ini tolong segera diselesaikan. Saya minta minggu ini sudah ada rapat dan bisa diselesaikan (siapa yang bertanggung jawab),” kata Presiden Jokowi.

Iklan

Penekanan itu disampaikan oleh Presiden Jokowi, sebab sebelumnya ia melihat kondisi serupa di tempat lain. ”Karena ini kalau enggak diselesaikan di lapangan, praktik yang saya alami, yang saya lihat, ada waduk gede banget, irigasi primernya sudah disiapkan tapi untuk yang sekunder dan tersier tidak ada. Terus airnya sampai ke sawah lewat mana? Ini nanti juga sama kalau tidak diselesaikan di lapangan. Selesaikan secepat-cepatnya,” kata Jokowi.

https://cdn-assetd.kompas.id/m10Ium8x2rZP8PewsghPcjrYIuA=/1024x766/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2Fc26a9d18-524e-4041-8b53-5bf9a5a3fddb_jpg.jpg
DAHLIA IRAWATI

Papan Naman Sumber Umbulan. Presiden Joko Widodo pada Senin (22/3/2021) meresmikan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan di Desa Umbulan, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Air bersih dari Sumber Umbulan tersebut akan digunakan untuk menyediakan air minum bagi warga Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Sidoarjo.

Ia berharap, proyek dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau PPP (Public Private Partnership) tersebut segera bisa diselesaikan dan bermanfaat bagi masyarakat.

”Model pembangunan KPBU ini akan terus kita dorong. Tidak hanya di Umbulan saja, tetapi juga untuk proyek-proyek yang lain. Sehingga, beban APBN ini juga akan semakin berkurang. Dan nanti pengelolaannya, justru swasta yang harus bergerak,” katanya.

Dengan diresmikannya pemanfaatkan SPAM Umbulan, masyarakat di sekitar Sumber Umbulan berharap bahwa mereka juga akan merasakan manfaatnya, tidak hanya masyarakat kota yang nantinya akan terlayani oleh air bersih dari Sumber Umbulan tersebut.

”Sumber Umbulan secara administratif berada di wilayah desa kami. Namun, desa kami ini sebelumnya cenderung kesulitan air bersih karena secara topografi empat dusun di desa kami ini berada lebih tinggi dari lokasi sumber. Namun sejak 2011, kami sudah dibantu agar bisa mendapatkan air bersih dengan cara pipanisasi dari sumber ke rumah warga,” kata Kepala Desa Umbulan Solikhan.

https://cdn-assetd.kompas.id/Ii0LTybAgTnF27Mg4lhI44a8H3Y=/1024x766/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2Fb9375302-acbc-41dc-a9dd-c7896ffb65ca_jpg.jpg
DAHLIA IRAWATI

Solikhan, Kepala Desa Umbukan, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Menurut Solikhan, sejak tahun 2011, sebagian besar warga desanya sudah bisa menikmati air bersih. ”Kami mendapatkan air secara giliran dari satu titik ke titik lain. Meski begitu, kami mendapatkannya dengan gratis. Namun, untuk 17 keluarga di dusun tertinggi kami, yaitu wilayah Guwo Dusun Umbulan Kidul, hingga kini masih tergantung dari kiriman air dari mobil tangki pabrik per 2 hari sekali,” kata Solikhan. Loksi tersebut adalah dusun tertinggi sehingga air dari pipa di sumber tidak bisa mengalir ke sana karena faktor gravitasi.

Selain air bersih untuk minum, Sumber Umbulan yang selama ini jadi tempat wisata dan ada warga yang berjualan di sana, ke depan akan dikelola penuh pemerintah. Oleh karena itu, menurut Solikhan, warga desa sudah dibuatkan kolam pengganti sebagai lokasi wisata.

”Namun, hingga kini pembangunan kolam pengganti itu belum jadi dan pengelolaannya belum jelas. Sehingga belum bisa dimanfaatkan oleh warga desa. Padahal, kami berencana untuk mengelola kolam baru itu sebagai usaha bumdes,” katanya.

Solikhan bersyukur jika ke depan air dari SPAM Umbulan bisa dinikmati banyak orang di kota-kota besar. Namun, ia juga berharap warga Desa Umbulan sendiri tidak ditinggalkan.

https://cdn-assetd.kompas.id/f0ivg8JN2xdSo5FSK95gK5nfQqo=/1024x766/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2F90f261d1-d07c-4e87-9cf4-39e3c38ecd62_jpg.jpg
KOMPAS/DAHLIA IRAWATI

Suasana Pelabuhan Pasuruan, Kamis (5/11/2020). Pelabuhan Pasuruan pada abad ke-19 pernah menjadi salah satu pelabuhan terbesar di pantai utara Jawa karena menjadi sentra perdagangan hasil perkebunan. Hasil perkebunan itu akan dijual hingga ke Eropa.

Selama ini, Kabupaten Pasuruan adalah salah satu wilayah kaya air, tetapi juga sebagian wilayahnya rutin mengalami kekeringan. Secara geografis, Pasuruan berada di wilayah cekungan antara Gunung Arjuno-Welirang di sisi Barat serta Gunung Bromo di sisi Timur. Kawasan cekungan ini menyebabkan Pasuruan kaya akan air tanah.

Potensi melimpah air tanah itu menyebabkan sejak tahun 1980-an, sudah ada perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) skala internasional mengambil air tanah Pasuruan. Tahun 2015, ada 50-an industri AMDK beroperasi di Kabupaten Pasuruan. Selain itu, tahun 2015 juga, Dinas Pengairan dan Pertambangan Kabupaten Pasuruan mencatat ada 450 sumur legal dan 350-an sumur ilegal yang rutin mengambil air tanah di wilayah itu. Sumur tersebut untuk kegiatan industri atau vila.

Hal itu berkebalikan dengan kondisi ketersediaan air bagi masyarakat. Dalam RPJMD Kabupaten Pasuruan tahun 2018-2023, tampak bahwa Kabupaten Pasuruan memiliki potensi kerawanan bencana kekeringan. Ada tiga jenis bencana kekeringan, yaitu kekeringan tinggi (28 desa), sedang (6 desa), dan rendah (3 desa).

Baca juga : Mewujudkan Pasuruan Si ”Passer Oeang” Nan Gemilang

https://cdn-assetd.kompas.id/kMKZGt-AeqXIMDDUMLxSmiFZamU=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F2e863b25-34f0-4f7e-8ef6-a8620188a6b1_jpg.jpg
KOMPAS/DAHLIA IRAWATI

Suasana Wisata Desa Sumber Jenon di Kecamatan Tajinan, Kabuapaten Malang, Jawa Timur. Potensi wisata tersebut menjadi salah satu pendapatan BUMDes di desa tersebut.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000